Ternyata mengurus sebuah perjalanan itu sangat sulit. Aku mengamati
bagaimana kesulitan yang dialami seorang my dearest friend anita
carolina mengurus trip ke Ujung Genteng ini.
Awalnya hanya sekumpulan ide iseng sepulang acara seren tahun di Bogor
januari 2007 kemarin, kemudian kami Riko, Anita, Amanda, Imelda, Mba (temen
Imelda, maaf Mba pada saat penulisan ini lupa namanya) dan Yeni
menghabiskan senja di kampung gumati sentul.
Keinginan mengunjungi tempat eksotis di jawa barat terkuak, yaitu Sawarna,
Kampung Baduy dan Ujung Genteng. Bagaimana mungkin mengunjungi tiga tempat dalam
waktu singkat.
Berikutnya mulailah aku dan Anita mencari info ttg 3 tempat tersebut,yang
pada akhirnya hanya keluar 2 nama yaitu Sawarna dan Ujung Genteng. Excited
karena berdasarkan referensi yang pernah ke sana it's a must place.
Anita mulai mengatur rencana-rencana dan disepakati akan pergi tanggal 7-9
februari 2008 dan GAAAAAAAAAgALLLLLLLLLLLLLL.
cccckkkkkkkkkckkckckckck.
Simple prob, karena pemerintah merubah seenaknya rencana libur jumat bersama
tgl 8 februari. Jadi, ada teman-teman yang juga merubah liburnya.
Jadi di arrange lagi deh harinya dan setelah sepakat maka trip ini akan
dilaksanakan pada tanggal 29 februari- 2 maret 2008
dan berangkatlah kami ber-9 pada tanggal 29 februari 2008 dari depan Gramedia
Bogor pukul 11.00 malam. Cerita dibalik akhirnya yang berangkat 9 orang tak akan
kuceritakan di sini akan dibuat cerita tersendiri bagaimana repotnya anita
mengaturnya.
Mobil Avanza warna hijau telor asin berisi 9 orang, posisi awal supir adalah
Bapak Ipung Purwadi (http://lembaranpung.wordpress.com/) di
sebelah kiri adalah : Ochank, Bangku kedua diisi oleh wanita-wanita
cantik, dari sebelah kiri ada Anita our miss planer, Hafiya (sahabat Yeni) yang
selalu mengingatkan dan resah kalo belum shalat, Poetry, And Mama OMeeee...eh :)
kedua wanita yang disebutkan terakhir sedikit *********** ;), Di back seat,
sebelah kiri ada erickson (teman kantor), Yeni dan Riko (yang ini akan gantian
dengan bapak ipunk sebagai driver).
Di perjalanan kami berhenti di Alfa Mart di daerah Tajur, ceritanya ada yang
ga bawa handuk nih (Kumaha Put, dah ditungguin lama juga ternyata lupa bawa
handuk), and Bapak Errickson(kalo yang ini on the spot langsung nita dan yeni
ajakinn dari kantor so ga bawa apaun kayanya)
Perjalanan dilanjutkan dan sampai di rumah Anita di daerah cicurug pas
pasarnya pukul 11. 15 apa 11.30 ya(teman-teman ada yang bisa benerin) untuk
mengambil hp yang ketinggalan. Perjalanan terus berlangsung. Jalanan
sebelum Cicurug ancur abisssssss...jadi musti hati- hati yang duduk di belakang.
Jalanan selanjutnya sedikit bagus kemudian di perempatan Cibadak kita berbelok
ke arah kanan. selanjutnya perjalanan dimulai sampai daerah jampang kulon dan
surade. Jalanan berlubang dan berbelok-belok dan juga berkabut, kebayangkan??
Penunjuk jalan sebenarnya cukup jelas namun di daerah cikembar kita sempat
bertanya pada petugas di pom bensin.
Pukul 3 pagi, kami mencari kamar mandi di setiap mesjid yang kami
lewati, akhirnya mesjid yang terpilih adalah mesjid di daerah Surade karena
waktu sudah menunjukkan pukul 4.30 pagi dan mendekati subuh jadi pintu
masjid sudah dibuka. Perjalanan di lanjutkan ke arah lokasi wisata Ujung
Genteng, yang seharusnya ada pintu gerbang untuk bayar retribusi. Karena datang
malam ga ada yang jaga bablaslah kita terus sampai melewati villa Amanda Ratu
dengan hujan menerpa dan sama sekali tidak ada tanda sunrise.
Pukul 5.30 kami tiba di penginapan Pondok Hexa. Dan ibu panitia Anita
Carolina mencari sang pemilik penginapan. Kesan pertama pondok heksa adalah
kumuh, banyak sampah di bagian depan mungkin karena hujan jadi terlihat kumuh.
Namun kamar kami lumayan bersih, kamar mandinya juga lumayan bersih. Hanyak
kamar mandi ini ada jendela kecil sehingga bagi yang penakut agak sedikit serem
kalo malem :) Rate kamar non AC 105.000 dengan extra bed 20ribu dan
tidak bisa ditawar(pasar kali ditawar). Kami memesan 2 kamar dengan extra bed
satu. Kegiatan selanjutnya, adalah mandi dan tidur (Ada yang bilang jangan mandi
kalau habis bergadang) bener nggak ya?? dibilang rekomen, okelah:))
Sabtu 01 Maret 2008
Pukul 10.00 kami ) kami melanjutkan perjalanan. Hari ini bapak
Riko yang jadi driver.... Ketika sang avanza melewati villa Amanda, kami
menepi dan kami disajikan pemandangan yang sangat-sangat indah, karang laut
seperti tanah lot Bali merupakan pertemuan sungai dengan laut dan
debit airnya serta arusnya sangat besar. Walaupun warna airnya coklat namun
kita bisa melihat perbatasan ketika air sungai yang berwarna coklat bertemu
dengan air laut yang berwarna hijau. sangat mempesonakan. A
must place to see
Sebenarnya perut kami sudah keroncongan tapi setelah
tiba di Amanda Villa lapar itu hilang terbayar dengan pemandangan owesome
di Villa Amanda Ratu. Ditempat ini kami memakan waktu satu jam !!!!!! (bener
ga Guys). setelah cape jepret sana jepret sini perjalanan pun dilanjutkan.
Menurut brosur, harga terendah di sini satu rumah 3 kamar tidur Rp 450ribu.
Sampai ke surade kota kami mencari makanan tapi
jarang sekali rumah makan yang menjual nasi atau makanan seafood yang ada
hanya kedai baso dan mie ayam. akhirnya kami makan soto. harga soto
@7000 rupiah.sama aza kaya di bogor.
Pukul 13.30 kami berlanjut menuju curug cikaso...Jalan menuju ke sana cukup
indah dengan jurang di sebelah kanan. Mobil bisa jalan sampai ujung
sungai, sungai Cikaso debit airnya sangat besar sehingga berwarna coklat.
selanjutnya untuk mengunjungi curug cikaso harus berjalan kaki 15-20
menit atau jika ingin sensasi lain bisa naik perahu. Untuk naik perahu ini
dikenai harga per perahu 60ribu (dengan 60ribu sudah termasuk tiket masuk yang
2000) dengan kapasitas mungkin bisa 12 orang.
Akan tetapi sedikit mengecewakan karena kami hanya berperahu 5 menit jadi
jika ingin mengurangi budget bisa jalan kaki karena pemandangan naik perahu
pun biasa saja.
Dan sekali lagi semua kata-kata pujian kepada yang Maha Tinggi terucap
karena tersajinya keindahan curug Cikaso. Sayang debit airnya sangat tinggi
sehingga warna airnya coklat. Menurut Bapak yang mengguide kami kalo debit air
tidak besar warna airnya bening.
Perjalanan pulang kami ke penginapan ceritanya ingin mengejar sunset di
depan penginapan namun kami menepi untuk makan baso ojo ali di jalan surade
kota. Setelahnya kami berburu sate untuk makan malam nantinya. Namun
menjadi sate tinggal kenangan karena tukang satenya tidak konsisten (harga
awal plus lontong 6000) setelah itu berubah menjadi 7000 yah ga jadi
deh:)padahal cuma beda seribu yah tapi prinsip booo...
Sang Avanza berlanjut lari menyusuri jalan wisata pantai ujung genteng
dengan kecepatan kilat mengejar sunset yang pada akhirnya kami kehilangan
sunset tersebut karena memang jalanan yang tidak mulus. Pukul 18.30 kami
sampai di penginapan.
Anita dan Riko menawar bapak ojek untuk ke pantai Pangumbahan tapi akhirnya
tetep 30ribu perorang dan pukul 7.30 malam kami mencari makan di tempat
pelelangan ikan namun karena harga ikannya mahal jadi akhirnya makan nasi
goreng seharga 5000 dan mie sarimi(bukan pesan sponsor tapi kenyataan emang
sarimi) plus telor yang harganya 5000 juga.
Pukul 9.30 malam kami siap dengan bapak ojek motor menuju ke pantai
Pangumbahan untuk melihat Penyu Bertelor. dan inilah sebuah perjalanan
yang sangat tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. menumpang motor di jalanan
tak beraspal, jalanan yang beralaskan lumpur, pasir pantai, air sungai kecil,
dan menyebrangi jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa. Tak berasa
takut sekali yang ada adalah i hope this journey still take much time
ckckckckckc KERRENNNNNNN ABISSSSSS (yeni berdoa semoga jalan menuju pantai
Pangumbahan tetap seperti ini selamanya biar adventurnya lebih terasa)
Pukul 10.00 sampailah di pos penjaga, harus tulis nama dan bayar 5000
rupiah. setelah itu dalam kegelapan malam dan kami tidak ada yang membawa
senter berjalan ke pantai...langit sangat indah dihiasi bintang-bintang. Kami
duduk dan berbaring di pasir sambil menatap bintang di langit. Jam 10.30 bapak
guide kami mengajak kamin melihat penyu bukan penyu bertelor tapi hanya penyu
besar dan setelah melihat langsung hati sedikit miris oleh kelakuan sebagaina
temen(hayo ngaku) yang memaksa memoto beliau sang penyu..
Akhirnya kami masih menunggu untuk sang penyu bertelor namun sampai jam 11
tidak ada sehingga kami memutuskan kembali ke penginapan. Sambil
menunggu di pantai kami mengamati langit dan ada bintang jatuh, so sad i
didn't see it (anita and poetry did). Pukul hikshikshiks...
Minggu 02 Maret 2008
Rencananya kami akan melihat sunrise pagi ini. Yeni
tak bisa tidur nyenyak karena kaki cukup kedinginan lupa pake kaos kaki
sehingga pukul 4 pagi terbangun dan sambbil menunggu adzan subuh packing
bawaan. Pukul 05.15 berangkat dari penginapan menuju pantai pelelangan ikan
dan cagar alam ujung genteng untuk melihat sunrise. Poetry dan Ome'''''eh
susah bgt dibanguninnya and Ochank aza pake air buat bangunin mereka tetep ga
bangun so u 2 girls emang pelor sih (di mobil aza gampang bgt tidurnya) jadi
mereka berdua ditinggalkan deh:)
Ternyata matahari tertutup awan sehingga sunrise tidak terlihat jelas tapi
suasana pantai tetap menakjubkan. Air pantai yang surut membuat mudah sekali
bagi kami untuk berjalan di karang-karang dan banyak sekali kepiting,
ikan-ikan kecil yang menyerupai warna karang dan bintang laut
Sekitar pukul 6 kami kembali ke penginapan. Kami (Yeni, Anita, Ericcson,
Hafiya dan Ochank) berjalan-jalan disekitar pantai depan penginapan pondok
Hexa. Kami menyusuri pantai ke arah timur menuju pantai Cibuaya. Di pantai ini
OChank, Erricson dan Anita sempat berenang sebentar) .Yeni ga bisa berenang
karena kedalaman airnya di atas 2 meter. Dari pantai ini menuju penginapan
pondok hexa sekitar 30 menit. Pukul 9.00 kami sampai di penginapan.
Setelah beres-beres mandi dan makan segala makanan yang tersisa (terutama
Ochank) senangnya ada pemakan segala. kami siap-siap menuju mobil dan kejadian
lucu pun terjadi ketika waktu menunjukkan pukul 10an. Bapak Driver kita MR.
Riko lupa, beliau menyimpan kunci mobil di dalam sang Avanza
tercinta....Panikkkkkkk
No panic at all. Itu yang membuat yeni senang. Anita pusing ga yah?? dia telepon
sang pemilik sewa mobil tanyain kunci duplikat ckckckckckc.....errickson
menelpon temannya, Bapak Ipung mencari cara membongkar mobil di Google. dan
setelah meminjam peralatan untuk membajak sebuah mobil action began....
Ketok sana ketok sini, tekan sana tekan sini, menggunakan kawat dan
mistar besi...waktu terus melaju tapi para pria (Riko, erricson, Ipunk,
Ochank) terus berusaha tak kenal lelah hebat ey (yeni harus acungin
jempol) tidak ada yg teriak-teriak, membanting-banting, mereka hanya berusaha
membuka pintu mobil. dan setelah pukul 11.00 pintu berhasil dibuka oleh bapak
Ipunk melalui pintu depan sebelah kanan.
Hebatttttttttttttttttttttttttttttttttt.....Bravo untuk semua
Akhirnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 kami memutuskan untuk
langsung pulang saja so bye bye rencana ke curug cigangsa
dllnya..hikshikshiks.
Perjalanan pulang lebih lama dengan bapak driver Ipunk, Kami
sampai di bogor pas maghrib dengan rute melewati bojong lopang,(perkebunan
teh).
Dan tetep harus makan enak setelah 1 hari makan yang
''''''''''''''''''''''''(ini kata siapa ya) jadilah kita makan di pizza hut
dengan sisa uang kita.
Setelah dihitung-hitung ternyata kami menghabiskan sekitar 210ribu
per-orang untuk pergi ke ujung genteng, itu tanpa makan di pizza hut
dan biaya ini sudah termasuk didalamnya bensin sekitar 280ribu.
Pengalaman jalan yang kurang greget menurut yeni karena tidak ada penyu
bertelur, tidak bisa pergi ke tempat-tempat yang lain dan tidak lihat bintang
jatuh (hikshikshiks) tapi secara keseluruhan it's gr8 to have you guys (nita,
hafiya, ipunk, ochank, riko, erricson, poetry and omee''''h)
special tx to
Anita yang sudah cape
ngurusin kita (yg laen ga tahukan penderitaan beliau) nanti kuceritain di next
blog,
Bapak Theyo (http://theyo.multiply.com/journal/item/15)
untuk informasinya, maaf yeni tak bisa seperti bapak yang bisa mengatur
semuanya sampai detail biasa jiwa anak muda kebanyakan ide,
Bapak Petrus (sang suhu mengenai
Ujung genteng) saatnya Indonesia perlu banyak orang seperti beliau yang
menyempatkan untuk membuat segalanya mudah dalam mempersiapkan
perjalanan menuju Ujung genteng),
Bapak Ipunk (tx untuk
nganterin mobilnya ampe ke bapak penyewa mobil, tante Yeni ma Nita kayanya
banyak hutang sama dirimu (cape ya nyetir semalaman) lain kali ipunk bayar
setengah deh kalo Bapak Riko aku tahu beliau Boss jadi seharusnya bayar
satu setengah;)
Bapak sewa mobil (bapak Firman)
ini juga one and only lho baik bgt kemarin ampe nganterin yeni anita and ipunk
sehabis kami mengantarkan mobil avanzanya. Jika ingin menggunakan jasa
penyewaan beliau dapat di kontak melalui no ini ( lupa ......) it;s really
recomended