Ujung Genteng Jawa Barat, 20-22 Maret 2008

 

 

Hari 1:

Curug Cikaso

Pembuatan Gula Kelapa

Trekking Pantai Cipanarikan - Pantai Surfing

 --

 Alhamdulillah, masih diberi rezeki dan kesehatan sehingga rencana ke Ujung Genteng bisa terlaksana dan bertemu dengan teman2 baru =).

First of all, makasih Kang Petrus.. atas bantuan revisi itinerarynya yang membuat langkah pertama menuju Ujung Genteng terasa mudah =)

Terima kasih juga kepada banyak pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang atas bantuan dan kerja samanya sehingga liburan ke UG berjalan sukses...

Rombongan jalan kali ini:

(Kang) Adjie, Andi, Andri, Asfi ;), Asti , Desy, (teh) Ira, Lis, Nusi, Riri, (teh) Yuli, Zed, dan peserta dadakan lain: Pak Iwan :D

Guys, I really had a great time there! Jalan-jalan, narsis alias poto teruzzz, makan, dan nge-bodor! :D such endless happiness!! :)

Gue merekomendasikan tempat ini untuk dikunjungi... Jangan takut pergi ke sana saat musim liburan. Seramai-ramainya tempat ini tetap serasa tempat liburan milik sendiri ;) It is also all in one tourism destination. You can go swimming, snorkeling, surfing, trekking, 'ojeg'ing :P, 'manc-ing' :D hehe... maksudnya fishing ;) caving, sunrise and sunset hunting... and much more!!

--

'Meeting Point: Cilandak Town Square (Citos), 21.00. Kami berangkat menuju UG Rabu (19/03) malam, pukul 22.30 dengan ELF-nya Pak Iwan. Terjebak macet di Ciawi lumayan lama... tapi nggak tau mulai lancar di daerah mana... maklum udah telanjur molor duluan :D Saat menuju kawasan Pelabuhan Ratu - Surade, beberapa kali terbangun dan kaget juga melihat medan yang kami lalui: tikungan-tikungan tajam... dan hanya sesekali kendaraaan bermotor yang melintas.

Kamis (22/03) pagi, sekitar pukul 05.00, kami berhenti di sebuah tempat makan yang dekat dengan musholla untuk beristirahat sejenak, mengisi perut, shalat shubuh, dan menguras stok urine alias ke toilet ...

Ternyata perjalan menuju Curug Cikaso masih cukup jauh... Tanya sana-sini, pakai bahasa Sunda tentunya (dalam rombongan kami ada 4 Sundanese interpreteurs: Kang Adjie, Teh Ira, Teh Yuli, dan Lis  ;)) Seperti biasa... jarak dekatnya orang daerah sama orang kota beda ukurannya. Katanya sih lima kilo lagi atau setengah jam lagi... dan teteub gak sampai-sampai :D Tapi asyik kok! Pemandangan di sepanjang jalan indah banget!!

Eh, begitu sampai di Sungai Cikaso... urusan tawar-menawar perahu ke Curug juga 'alot'... Si bapak penyewa perahunya kekeuh euy! Harusnya siy antara 50ribu-60ribu. Tapi jadinya kami kena 75ribu! Ya udahlah, apa boleh buat... dan acara foto2 teteub jalan teruzzz...

 Curug Cikaso ini juga dikenal dengan nama Curug Luhur.. atau sering disebut juga Triple Waterfall. Memang karena ada 3 buah air terjun dalam satu tempat.. hehe.. itu juga tahunya dari Kang Petrus ;) Kalau ke Ujung Genteng, don't miss this place! you must go there!! Keren banget deh pokoke!!!

 Saat menuju perahu, gue baru tersadar tempat kamera digital gue terjatuh saat mengambil foto. Yah terpaksa balik lagi ke sana (ditemani Desy). Langsung ketemu, karena memang gue ngeh dimana tempat jatuhnya. Trus waktu naik ke perahu sempat2nya gue terpeleset. Apesss... tambah lagi satu tanda memar di lutut kanan.. padahal memar2 lain bekas 'kecelakaan kecil' dari Bandung 2 minggu yang lalu belum juga hilang :P

 Dari Curug Cikaso, terpaksa kami batalkan acara ke Curug Cigangsa. Karena hari mulai menjelang siang. Rencana awalnya ELF yang kami sewa harus segera kembali ke Jakarta siang itu juga. Terlalu berisiko untuk memaksakan diri ke Curug Cigangsa, karena waktunya tidak akan cukup untuk sampai ke Pondok Hexa pukul 12 siang. Beruntungnya kami saat menuju kawasan wisata Ujung Genteng, Zed melihat villa Amanda Ratu... Langsung saja ELF kami berbelok arah.. Hehe.. dapat juga 'Tanah Lot' Amanda Ratunya! ;)

 Sampai di Pondok Hexa, gue mandi dan tidur pulas... sedangkan beberapa yang lainnya mencari makan siang di TPI..

 Pukul 14.00 kami bersiap2 ke tempat pembuatan gula kelapa naik ojeg.. Eh ternyata ojeg2 sudah dipesan terlebih dahulu oleh rombongan lain untuk mengantar ke Pantai Cipanarikan. Menunggu ojeg sambil menikmati pantai di depan penginapan, katanya namanya Pantai Kelapa condong. Begitu ojeg datang kami pun segera melaju ke tempat pembuatan gula kelapa. Treknya seru!! melewati pantai, jalanan berbatu, 'jembatan'2an yang terlihat sedikit mengkhawatirkan... tapi ini belum seberapa... kejutan off road ada di hari berikutnya ;)

 Sampai sana jam 15.15...telat! Bapak yang rumahnya kami kunjungi bilang kalau beliau sudah selesai membuat gula kelapa jam 1-2 siang tadi... Eh, Pak Yusuf (salah satu ojeg driver kami) berinisiatif mencarikan rumah lain yang masih membuat gula kelapa. Masih ada dan kami berjalan kaki ke sana ... Ternyata air niranya masih dimasak. Katanya sih sebentar lagi... tapi lagi-lagi, sebentarnya orang daerah nggak bisa ketebak.. jadi ya setelah berfoto ria, kami segera beranjak ke Pantai Cipanarikan.

 Agenda sore itu trekking Cipanarikan-Cibuaya, kira-kira 4km. Kami minta dijemput di Pantai Cibuaya... Sebenarnya trekkingnya siy mengasyikkan... karena sepanjang garis pantai itu dari Pantai Cipanarikan kita melintasi Pantai Pangumbahan juga... cuma memang jalan di pasir pantai itu berbeda dengan jalan di darat.. jadi ya lebih lama.. kayaknya siy jalannya udah lama banget dan sampailah kami di suatu pantai yang ramai... gue tanya salah satu pengunjung pantai itu.. hehe.. ternyata Pantai Cibuaya masih jauh!!! dan Pantai itu namanya Pantai Surfing (memang ombaknya lumayan besar juga) a.k.a Pantai Batu Nunggul a.k.a Pantai Batu Besar (karena lokasinya di dekat penginapan batu besar)... ini juga taunya lagi-lagi dari Kang Petrus...

 Hari juga sudah mendekati senja. Jadilah kita sunset hunting di Pantai Surfing. Lucunya, para ojeg driver itu ternyata standby menjemput di Pantai Surfing. Katanya sudah bisa ditebak kalau kami tidak bakalan sampai ke Cibuaya karena jauh! :D Paling2 mentok di Pantai Surfing :P Sayangnya, walau tidak mendung, tapi langit berawan... jadi keindahan matahari terbenam tidak sampai klimaksnya... Tapi tetap seru kok!! :)

 Makan malam ikan bakar yang lezat. Pesan dari tempat makan di dekat TPI (Lupa nama tempatnya..) Selesai makan, kumpul sebentar untuk laporan pengeluaran hari itu dan rembukan untuk acara berikutnya. Berhubung Pak Iwan menunda rencana balik ke Jakarta , jadilah kami memutuskan untuk menggunakan ELF hingga kembali ke Jakarta Sabtu pagi.. dan jadilah Pak Iwan bergabung bersama dalam petualangan kami di Ujung Genteng :D

 Kami juga mengubah jadwal acara. Besok pagi yang dijadwalkan Sunrise Hunting ke Pantai Sunrise, Dermaga Tua, dan Cagar Alam diganti menjadi Pantai Ombak Tujuh. Karena di hari terakhir paling telat jam 10 pagi kami harus kembali ke Jakarta bersama Pak Iwan.

 Acara ke Pantai Pangumbahan untuk melihat penyu bertelur juga ditunda hingga esok malam. Selain lelah, cuaca juga tidak mendukung. Gerimisss...

 Riri memutuskan kembali ke Jakarta Jumat pagi. Diantara kami, hanya Riri saja yang masuk hari Sabtu.. ;)

 Saatnya tidur....

 

Hari 2:

Pantai Ombak Tujuh/Pantai Citirem

Gua Gunung Sungging

Pantai Minajaya

Pantai Pangumbahan

 Pukul 6 pagi... Minus Adjie, Asti , Yuli, dan Riri... suasana di luar penginapan hiruk pikuk... Eng-ing-eng... jadwal ke Ombak Tujuh tetap dilanjutkan meski gerimis mengguyur. Saat itu pun i really had no idea what would happen that day!

 Kang Petrus sempat memberi saran agar kami tidak pergi ke Ombak Tujuh kalau kondisi masih bekas hujan... Yup, semalam hujan dan bahkan saat berangkat pun sedang gerimis!! Ojekers berjas hujan bermodal nekad siap berpetualang!!

 Dan inilah perjalan terpanjang dengan ojeg yang tak terlupakan... Jalanan licin dan becek luar biasa!! Ilalang2 tinggi... jalan berbatu... Motor biasa benar2 tidak cocok untuk off-road. "Benar2 tidak masuk akal" (haha.. siapa kemarin yang bilang gitu ya? :D)  Sayang, parahnya trek yang kami lalui tidak bisa diabadikan. Hujan, takut kamera rusak! Selain itu juga lebih baik pegangan boncengan motor daripada pegang kamera digital. Kalau kami jatuh, rugi kameranya! :P :D

 Gue pun termasuk sering jatuh! yang seru waktu abang ojeg gue hilang keseimbangan dan kaki kananya tertimpa motor sedangkan kaki kirinya sukses melayang tepat di pipi kanan gue. Tipisss bangettt... 0,01 mm aja gue atau dia bergerak, pipi gue bakal tertampar kakinya :P

 Perjalanan panjang dan berat itu ternyata belum membuahkan hasil. Kami terhadang sungai yang airnya meluap sehingga tidak bisa kami lewati. Walaupun akang2 ojeg itu masih dengan semangat 45 mengukur tinggi air untuk bersiap2 menggotong motor2nya menyebrangi sungai. Padahal air sungai sudah setinggi pinggang hingga sedada... Walah!! Ngeri banget euy!! Tali juga nggak ada... Yah mungkin para akang ojeg lebih mengenali karakter sungai itu tapi nggak kebayang aja kalau ada banjir bandang. Dan lagi katanya masih ada sungai lain yang harus kami lewati... Whuadduhh... kalau pun kami sukses melampaui rintangan ini juga tidak ada yang bisa menjamin kalau kami bisa kembali lagi.. Iya kalau hujan berhenti.. nah, kalau hujan bertambah deras? Whuadduhhh... nyali gue pun ciut.. Sesuai kesepakatan.. mengingat dan menimbang kondisi sungai yang bisa membahayakan jiwa dan raga, kami mundur...

 Mundur bukan berarti kalah... para akang ojeg itu menawarkan kami ke Pantai Citirem sebagai ganti Pantai Ombak Tujuh... Kami sih ayok aja!! Perjalanan pun berlanjut... dan jalan yang kami lalui semakin parah. Hingga tiba di suatu tempat... akhirnya kami dan para akang ojeg sepakat lagi untuk berjalan kaki... Selain lebih praktis (jadi kami tidak perlu naik turun ojeg, karena kondisi jalan menurun dan luar biasa becek!) akang2 ojeg pun tidak perlu menggotong2 motornya... Hmmm..mungkin 30 menitan lebih ya trekking menuju Pantai Citirem.. beberapa kali juga kami melintasi sungai2 kecil. Dangkal kok. Paling2 hanya sebetis atau semata kaki saja...dan gerimis masih belum berhenti... Foto2? tetepppp jalan terussss.... :D

 Pantai Citiremnya siy biasa... perjalanannya itu yang RUARRRR BIASAAA!!! :D Ah, jadi kenangan banget deh pokoke!

 Kembali ke penginapan, alhamdulillah dengan kondisi badan utuh :D hehehe... Tapi gue merelakan kaos kaki gue yang tadinya putih dan berubah warna jadi coklat gelap untuk masuk ke tempat sampah... biarin lah, kaos kaki 10.000an 3 hehe... :D

 Setelah makan, mandi, gue memilih tidur untuk memulihkan stamina... yang lain bersenang2 di pantai depan penginapan.

 Pukul 14.00 kami bersiap2 menuju Gua Gunung Sungging dengan ELF. Kali ini minus Andi. Sampai di sana , ternyata ada rombongan lain yang harus diantar oleh Pak Entab, sang Kuncen... dengan mantapnya Pak Entab meminta kami menunggu SETENGAH MENIT!!! (LOLZZZ!!) pertanyaannya adalah, berapa lamakah 'setengah menit' itu di desa ini?!?! :D Jawabannya: setengah menit Pak Entab adalah satu jam!! :D

 Tiba giliran kami masuk ke Gua, jam menunjukkan pukul 5 kurang sedikit. Jam 1/2 6 sore lebih sedikit juga kami sudah keluar dari gua.. Sebelum pergi kami berpamitan dengan Pak Entab.. dan tiba-tiba beliau berkata: "Maaf, Bapak tidak bisa menjamin"... HAH!!?!?! gue panik seketika! Menjamin? maksudnya?!?! Yah, secara gue pergi ke gua, otak gue yang tadinya lempeng2 aja tiba2 jadi mikir yang aneh2... Hehe.. setelah diusut oleh Ira pakai bahasa Sunda.. maksud di Bapak teh, tidak bisa "MENJAMU". Nggak ada suguhan makan minum gituh!! :D ealah, pak..pak.. kirain!! bikin takut aja!! :D

 Dari gua gunung Sungging segera kami melaju ke Pantai Minajaya.. apa daya.. nggak ngejar sunset! Sampai di Minajaya pun hari sudah gelap.. Yang penting kami sudah menjejakkan kaki di Pantai Minajaya hehehe...

 Di perjalanan pulang kami mampir ke kedai bakso untuk makan malam... Tiba di penginapan kira-kira pukul 1/2 sembilan.

 Agenda regular, laporan pengeluaran dan rembukan acara berikutnya.. Ngebodor juga tetep jalan teruss!! Cerita2 seru petualangan hari itu membuat gue tertawa lepas! Mulai dari kelakuan para tukang ojeg.. kelakuan pasukan kami.. dan kelakuan Pak Entab!! Plus guyonan-guyonan lain yang nggak ada matinya!!! :D

 Kami putuskan untuk ke Pantai Pangumbahan melihat penyu apapun cuacanya. Sayang kalau dilewatkan begitu saja. Naik ojeg sampai Pangumbahan.. Penyunya sudah bertelur. Saat kami tiba, sang penyu sedang menutupi lubang tempatnya bertelur... Kalau gue pribadi tidak merasa terlalu menyesal melewatkan momen penyu bertelur..soalnya sudah ada wejangan khusus dari Fita, katanya: 'jangan digangguin, jangan ditomplok2 punggungnya'.. coba bayangin kalau kita melahirkan trus digangguin banyak orang! hehe.. Beres Fit! Cuma jeprat-jepret beberapa kali.. trus tidur-tiduran di Pantai memandangi purnama... tapi tidak ada jatah melihat bintang jatuh. Langitnya berawan... jadi bintangnya juga nggak kelihatan...

 Pulang dari Pangumbahan... cuci kaki-cuci tangan, ganti baju, siap2 tidur... Ternyata ada ajakan cari makan lagi di luar, teman2 yang lain udah pada kelaparan lagi, padahal sudah jam 1 dini hari!!... hehe kali ini gue yang absen (plus Ira dan Yuli)... Takutnya tenaga terlalu terforsir... soalnya pulang dari longwiken ke Bandung dua minggu yang lalu gue sempat drop, demam... Gue juga lebih memilih sunrise hunting besok di Pantai Sunrise ... ;)

 Saatnya tidur lagiiiii.....

       

Hari 3:

Pantai Sunrise

Pantai Ujung Genteng - Dermaga Tua

 Benar saja... rombongan baru kembali ke penginapan pukul 3 dini hari... Setelah packing, Nusi dan Andri cuma sempat tidur2 ayam sekitar 30 menit. Pukul 05.30... Gue, Nusi, dan Andri siap2 menuju Pantai Sunrise naik ojeg. Lis menyusul segera. Yang lain masih tertidur pulas...

 Cuaca cukup cerah.. dan gue puas bisa dapat Sunrise cantik kali ini ;)

 Dari Pantai Sunrise kami ke Pantai Ujung Genteng yang ada dermaga tuanya. Jeprat-jepret dan menikmati laut birunya cukup lama. Tadinya kami berencana ke Pantai Aquarium... tapi kok ojeg drivers nya tidak meyakinkan.. katanya sih di sepanjang garis pantai Cipanarikan-cibuaya... hmmm, nggak tau deh sebenarnya posisi Pantai Aquarium dimana... trus waktu nanya ke Cagar Alamnya... katanya kendaraan nggak boleh masuk dan kita kudu trekking 2 km...

 Sepertinya tidak memungkinkan deh... Sudah hampir jam 1/2 8. Jadi kami putuskan kembali ke penginapan. Sarapan mie goreng dan teh hangat di warung depan Pantai Kelapa Condong.. Tepat jam 8 kembali ke penginapan untuk mengecek barang bawaan dan packing terakhir...

 Jam 9 ELF kami meninggalkan penginapan.. tapi balik lagi karena ada piring yang lupa dibawa untuk dikembalikan ke tempat makan :P Pukul 10 ELF kami melaju dengan kencang meninggalkan Ujung Genteng...

 What an adventure!!

 Waktu 3 hari 2 malam ternyata belum cukup mengeksplorasi keindahan Ujung Genteng yang tersembunyi... Such a beautiful place...

 (Kang) Adjie, Andi, Andri, Asfi ;), Asti , Desy, (teh) Ira, Lis, Nusi, Riri, (teh) Yuli, Zed, dan Pak Iwan ... Huge thanks.. 'Moga kita bisa ketemu lagi dan nge-trip lagi rame2!!!

CHEERS,

asfi