Salah satu pesona indah lain di Jawa Barat adalah Ujung Genteng yang
berada di kabupaten Sukabumi. Tempat ini mungkin tidak sehebat Pelabuhan
Ratu, tapi lokasinya masih lebih jauh lagi. Ujung Genteng dapat dicapai
dengan perjalanan darat sekitar 7 - 8 jam dari Jakarta.
Untuk mengisi liburan tanggal 7,8, dan 9 Maret kemarin saya bergabung
dengan teman - teman di Jejak Kaki untuk berlibur ke Ujung Genteng.
Rombongan berangkat dari Senayan sekitar jam 21.30 wib. Rombongan
berjumlah sekitar 50 orang dan menggunakan 2 bus.
Tentang perjalanan dimulai ketika bus mulai memasuki daerah Ciawi Bogor,
kemacetan kendaraan tak terhindarkan karena volume kendaraan yang
meningkat sementara jalanan banyak yang rusak. Untungnya perjalanan malam
hari, sehingga perjalanan banyak dihiasi tidur.
Tak terasa dentang waktu menunjukkan sekitar pukul 5.30 wib dan kendaraan
berhenti di sebuah daerah yang cukup asing. Sepi...,lengkap dengan suasana
alam pegunungan yang dirimbuni dengan hutan belantara. Lalu secara
bertahap rombongan menelusuri sungai Cikaso menggunakan perahu menuju
Curug Cikaso. Getaran - getaran mistis mulai terasa melingkupi suasana
pagi yang masih enggan tuk beranjak dari peraduannya.
Eksotisnya curug cikaso merupakan kompensasi atas perjalanan panjang.
Curug itu begitu indah. Sebagaimana lazimnya para wisatawan, maka jepretan
kamera menyala dimana - mana. Lalu saya dan beberapa temen berenang
sejenak menikmati indahnya kobangan air, namun mungkin karena masih pagi
sehingga air terasa dingin sekali.
Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Curug Cigangsa. Disini keindahan
tak kalah indahnya. Curugan air membelah kesunyian desa, bebatuan tersusun
rapi bak oktaf - oktaf nada zaman batu. Lagi - lagi para juru foto dan
kameramen mengabadikan keindahan alam. Bunyi air yang mengguyur batu
seolah menyiratkan suatu pesan, agar umat manusia waspada untuk
kelestarian alam.
Dari sana perjalanan dilanjutkan menuju Tanah Lot Amanda Ratu. Ternyata
Jawa Barat memiliki Tanah Lot yang indahnya tak kalah dengan Tanah Lot
Pulau Dewata. Bedanya Tanah Lot ini masih bebas dari sentuhan - sentuhan
Tangan terampil yang mampu mengubahnya menjadi potensi tujuan wisata yang
sangat potensial. Mungkin masih butuh waktu. Orang lain sudah memanfaatkan
waktu....,sementara kita masih butuh waktu.
Perjalanan dilanjutkan menuju hotel tempat perisitirahatan. Di depannya
tambak lautan indah yang terhampar bagai permadani biru. Para penjaring
dan pemancing ikan tampak dimana - mana. Ingin rasanya segera menyentuh
air laut, tapi apa daya mata masih mengantuk, maka setelah makan siang
acara dilanjutkan dengan bobo siang juga. Sekitar jam 15.30 rombongan
berangkat menuju tempat pembuatan gula merah dari penduduk - penduduk
desa. Semua rombongan berangkat menggunakan ojek karena bus gak bisa
masuk. Sekitar 50 suara motor ojek memecahkan kesunyian semak - semak
belantara. Dan terakhir menuju pantai cipanarikan. Sebelum sampai disana
kita memasuki hutan kepiting, dimana sepanjang jalan setapak banyak lobang
- lobang kepiting yang besar dan beracun. Kepiting ini gak bisa dimakan.
Kembali suasana cukup menggoda untuk melemaskan bulu - bulu kuduk yang
mulai berdiri.
Keindahan pantai Cipanarikan emang luar biasa. Namun sayang ada yang
terlupakan bahwa rombongan tidak ada yang membawa bola, ntah bola volley
ataupun bola plastik tuk sekedar main bola.
Selanjutnya rombongan kembali ke hotel untuk makan malam dan istirahat
sejenak menunggu malam tiba, dimana rencananya kita akan melihat kura -
kura/ penyu raksasa bertelur di daerah panangkaran penyu. Tapi sayang hal
ini gak kesampaian karena sampai malam semakin larut dalam pekat, tak ada
satupun penyu yang naik ke daratan untuk bertelur. Akhirnya semua terlelap
di balik kamarnya masing - masing.
Esok pagi sebagian rombongan udah ada yang bangun dan menikmati indahnya
pagi. Seolah mentari ingin berbisik agar kita tak selamanya terbuai mimpi
indah tak bertepi. " Bangunlah...," bisiknya yang lirih membangunkanku
juga.
Setelah sarapan pagi kita ke Ujung Genteng untuk melihat dan belanja ikan
- ikan. Beraneka jenis, warna, dan ukuran ikan ada disini. Saya sempat
membeli beberapa jenis ikan, udang dan cumi, lalu minta dimasakkan sama
penduduk. Rasanya enak sekali. Terima kasih semuanya. Ternyata negeriku
emang luas dan indah. Lestarikanlah alam kita.
Setelah itu rombongan kembali ke hotel, mandi, dan makan siang, dan
akhirnya pulang kembali. Alhamdulillah semua sampai di rumah dengan
selamat.