Adventouride KHCC to Ujung Genteng

http://ridesafe.multiply.com


 

Tuntas sudah perjalanan riders KHCC dalam agenda turing tutup tahun destinasi UJUNG GENTENG (UG), label turing kami beri nama "ADVENTOURIDE", gabungan kata Adventure, Touring plus Riding. Event yang digelar 27-29 Desember 2008 menyisakan lebih banyak pengalaman menarik ketimbang pengalaman pahit. Mengendarai Honda City Sport One keluaran 2008 sebenarnya saya sedikit ketar-ketir karena mungkin troubleshooting nya akan sedikit beda, apalagi teman rombongan saya semua mengendarai Honda Karisma/Karisma X. Beruntung sedari awal persiapan kami sudah menyiapkan mekanik demi kelancaran perjalanan peserta.

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih pada :
1. Allah SWT atas lindungan-Nya selama perjalanan pergi dan pulang,
2. Keluarga yang sudah memberi ijin jalan turing 3 hari penuh,
3. Peserta Turing masing-masing : One (pelempar ide turing UG), Alex (PIC UG), Henry (PIC GPS), Dhanes (PIC Acara) serta rekan lain yaitu Igu, Adhy, Ozqy, Verdian, Yasin, Andika, Atma, Anto, No-Q, DJ, Toto, Dagienkz, Tria serta 2 mekanik Iman dan Didit,
4. Lady Backpackers masing-masing : Betsy, Fera, Hilda, Marita, Ita dan Rere yang membuat turing kali ini lebih berwarna.
5. Bantuan doorprize dari www.tokohelm.com berupa satu buah helm NHK dan dari tim saya sendiri (www.jalanraya.net) yang kali ini menyertakan satu buah voucher Shell 150.000 untuk tambahan doorprize.
6. Mas Petrus Suryadi ( http://ujunggenteng.multiply.com/ dan http://www.oocities.org/ujunggenteng/Front.htm ), berkat beliau informasi wisata dapat dikunjungi dengan baik,
7. PLUS ........... Kehandalan sebuah Honda City Sport One.

TRIP DAY ONE

Total perjalanan tak kuran dari 500 km PP, KM awal tercatat 9365.6 dari POM bensin Tanjung Barat hingga KM 9846.3 di POM Bensin Bogor tempat rombongan berpisah ke jalur masing-masing. Sampai lupa mencatat KM saat motor masuk garasi rumah. Melalui persiapan matang yang sudah dijalankan sebulan sebelumnya perjalanan dimulai dari titik pertama di POM bensin Tanjung Barat pukul 06.00. Proses Scruud kendaraan dilakukan mekanik dan dilabeli kertas perak, sementara peserta dibekali Name Tag yang berisi peta serta nomor-nomor PIC yang bisa dihubungi jika terjadi kendala selama perjalanan. Sebuah bukti maksimal yang bisa dtunjukkan.

Jam 07 peserta bergerak brief untuk melakukan perjalanan, grup tidak dipecah dan langsung jadi satu rombongan dan ini dilakukan karena rute yang akan dilalui belum banyak diakrabi peserta. KM awal 9365.6 berangkat dengan rapi menuju Bogor via KSU langsung menuju rute Batu Tulis - Warso Farm menuju arah Cicurug - Cikidang. Berhenti di POM Cibadak jam 10.17 dengan KM 9443 tercatat di panel speedo digital HCS-1. Cuaca cerah sementara perjalanan menuju rute Warso Farm sebenarnya tidak terhitung mulus karena beberapa meter ruas jalan masih berbatu cadas pengerjaan aspal beton dan ada yang terbagi dua jadi lalu lintas murni harus bergilir keluar masuk area cor-coran aspal beton. Paska POM Cibadak rombongan bergerak ke kanan menuju rute Cikidang, disini mulai peserta harus mengeluarkan jas hujan bekal perjalanan karena gerimis sudah mulai turun. Di rute ini pula perjalanan sudah mulai diwarnai variasi bentuk medan mulai dari tanjakan, turunan, aspal panjang hingga kelokan level sedang hingga level tajam. Kendaraan harus super hati-hati menghindari efek 'ci luk ba' dari kendaraan lain di depan karena pandangan sudah demikian tertutup oleh dinding bukit.

Jam 13.30 rombongan berhenti break makan dan sholat Dhuhur (digabung Ashar) di masjid Ciawitali dengan catatan KM 9501.5. Makan sop kambing plus nonton atraksi topeng monyet segala plus liat mobil pecah ban karena ban gundul. Untung tuh mobil ga masuk jurang. Break dimaksimalkan istirahat dan rute terbilang cukup baik dan mulus tapi tetap saja ada lubang-lubang kecil yang menuntut peserta lebih awas. Di sisa perjalanan Pelabuhan Ratu menuju Surade juga sebenarnya terbilang baik hanya space jalan saja yang terbilang sempit, beruntung aspal kering jadi bisa lebih memaksimalkan kecepatan sembari melakukan praktek counter weight saat berbelok tajam. Aspal tidak semulus yang dibayangkan karena masih berupa aspal batu dan terkadang berserakan kerikil kecil. Kecepatan bisa dikembangkan 50-60 km/jam berkelok-kelok. Pas lagi asik menikmati rute ada saja gangguan meski tidak bisa dibilang benar-benar mengganggu. Dari kejauhan riuh rendah suara rombongan motor membuka jalan, saya pikir cuma sedikit ternyata lepas dua motor muncul sirine dan sisa rombongan dari Yamaha Vixion Club Bandung, jika tidak salah mengenali ada satu mobil dan puluhan motor mengikuti. Wah pembuka jalan nya terlalu jauh. Riders KHCC yang lebih santai menikmati perjalanan memilih melipir kiri dan mempersilahkan sisa rombongan untuk lewat.

KM sudah menunjukkan angka 9534.8 saat rombongan berhenti di POM Surade. Disini muncul kejutan pertama saat bro Verdian terlihat lengah membawa barang, hasilnya tas tertinggal di daerah Cicurug saat rombongan berhenti makan siang. Diskusi sedikit alot dan menghasilkan solusi, bro Verdian dianjurkan naik ojek (PP 75ribu hingga penginapan) sementara motor nya dibawa mekanik menuju sisa perjalanan. Akhirnya di KM 9565.3 motor beserta rombongan berhasil mencapai tempat penginapan Mama's di pinggir pantai ujung selatan pulau Jawa, Ujung Genteng. Nyala matahari masih terang dan rombongan sukses mencapai daerah wisata dengan selamat. Thanks God kami semua bisa memperoleh kesempatan berharga menelusuri rute Jakarta - Pelabuhan Ratu - Ujung Genteng. Posisi Mama's sendiri jika dari rute Ujung Genteng dan bertemu dengan titik akhir pertigaan di tepi pantai, arahkan motor ke kanan dan susuri beberapa KM dengan kondisi jalan con-blok yang tidak rata, tanah hingga pasir pinggir pantai, aroma angin pantai sudah demikian hebat melengkapi titik akhir perjalanan rombongan.

Masih di hari pertama, saya selaku penyedia informasi wisata berkoordinasi dengan mas Petrus menyiapkan rombongan untuk bergerak ke wisata penangkaran penyu di pantai Ujung Genteng. Jam 21.00 rombongan bergerak mengikuti rombongan pelancong lain yang menggunakan jasa ojek. Sebagai informasi jasa ojek ini mengambil tarif PP 30.000 ke dan dari tempat penangkaran penyu. Rombongan KHCC berangkat berbarengan dengan rekan-rekan backpacker yang sudah sama-sama sampai di Mama's sore hari. Jalur menuju penangkaran penyu terbilang gelap karena sama sekali tidak ada penenerangan, hanya lampu motor yang membantu penglihatan pengendara. Lepas Mama's rombongan ke arah kanan pantai sejauh 3 KM dalam kondisi gelap, jalan hanya satu setengah tapak ban dihiasi tanah, pasir hingga lumpur yang kian menambah eksotisme perjalanan. Yang sedikit mengagetkan motor perlu menceburkan diri ke beberapa ruang muara untuk melintasi / menyeberang ke arah lain. Offroad malam yang benar-benar berkesan. Petualangan (Adventouride) fase satu hingga kembali ke penginapan sukses terlewati. Di tempat penangkaran penyu, pengunjung hanya dimintai uang masuk sebesar 5000 rupiah sebelum diantar para guide ke arah pantai berbekal senter selama perjalanan. Motor di parkir di luar penangkaran. Beruntung kami dapat menemui salah satu penyu besar yang telah bertelur dan hendak mencapai pantai. Penyu yang besar dan lamban sementara pengunjung sibuk mengambil gambar meski tidak dibekali cahaya cukup.

Kelar penyu dan paska kejadian menggelikan akhirnya rombongan sampai kembali ke penginapan dan bersiap istirahat untuk trip day two keesokan harinya. Lelah terhapus dengan kepuasan paska kunjungan pertama di wisata penyu.

 

TRIP DAY TWO

Rencana awal rombongan akan bergerak menuju daerah wisata Goa Gunung Sungging, Air Terjun Cikaso dan Cigangsa, serta Pabrik Gula Kelapa plus pemandangan Amanda Ratu. Rencana akhir rombongan hanya bergerak ke Goa Gn Sungging, Cikaso dan Amanda Ratu saja. KM awal dari penginapan adalah di angka 9565.3 dan berakhir sore hari di angka 9648.5. Alhamdulillah puji syukur pada Tuhan yang memberikan cuaca teramat cerah untuk menemani rombongan wisata pagi hingga sore hari.

Estimasi berangkat yaitu jam 09 terpaksa agak molor karena belum siapnya rombongan, sementara mas Petrus sudah siap dengan rombongannya sendiri. Atur waktu kami pun bergerak menyusul dan langsung menuju Goa Gunung Sungging. Jalur yang ditempuh agak sulit dijelaskan tapi yang jelas arahnya tidak sampai ke arah POM bensin Surade. Untuk yang berkendara mungkin harus lebih sigap ambil posisi bertanya pada penduduk sekitar karena letak Goa yang ada di tengah kediamanan para penduduk. Jalur pun harus melalui jalan setapak tapi masih bisa dilintasi motor, hati-hati space nya teramat sempit dan berbatu serta posisi lahan parkir di kediaman kuncen goa yang ada di tingkat yang tinggi. Parkir menghabiskan kurang lebih 50ribu dan memberikan kuncen tanda terima kasih sebesar 250ribu. Jalan masuk goa melintasi pematang sawah yang hanya bisa dilalui berjalan kaki. Mulut goa hanya dihiasi satu buah rumah sawah kecil.

Offroad fase dua telah terlewati di jalur goa ini. Konon salah satu lubang di goa bisa menuju kota Garut, goa yang kedalamannya bisa sampai 3km ini menyimpan berbagai aura mistis dan keindahan perut bumi hasil kuasa Yang Maha Esa. Perjalanan dalam goa hanya dibekali dua buah petromak, jangan sampai tertinggal cahaya jika tak ingin tersesat. Udara pun terbilang makin lama makin 'sumpek', terlebih jumlah peserta yang masuk demikian banyak. Kaos pun harus rela jadi basah karena keringat. Tapi itu sama sekali tidak menghapus keceriaan peserta mendapatkan pengalaman baru.

Lepas dari Goa Gunung Sungging peserta dan boncengers pada backpacker bergerak ke Air Terjun Cikaso. Sebelum arah POM bensin Surade cukup jelas terlihat arah penunjuk jalan ke Perkebunan Cikaso, ikuti jalan terus tak kurang dari 7km. Bertemu pertigaan tetap ambil jalur lurus dan lihat sebelah kanan ada penunjuk jalan coretan di tembok bertulis "Curug Luhur Cikaso". Di pemukiman penduduklah kami berhenti parkir dan langsung berganti dengan moda perahu seharga 50rb PP berisi kurang lebih 12 orang. Paska perahu rombongan melanjutkan perjalanan on foot beberapa meter sebelum menikmati Curug Cikaso. Tiga buah air terjun sama indahnya yang membuat sebagian dari kami melepaskan diri terjun berbasah-basah. Benar-benar indah !

Lepas Cikaso rombongan memilih makan siang di salah satu rumah makan di jalur kepulangan Surade - Ujung Genteng. Harga cukup terjangkau dan tempat yang lumayan nyaman. Awalnya sempat tertarik mencoba salah satu menu yaitu telur penyu, saya pikir telur itu matang tapi justru harus dimakan seluruhnya berikut kulit, yang ada justru agak 'eneg', untungnya telur tadi ada yang mau mencoba jadi ya tidak lantas jadi percuma beli. Setelah melalui pertimbangan dengan tim akhirnya kami melepaskan kesempatan mengunjungi Curug Cigangsa dan Pabrik Gula Kelapa dan lebih memilih langsung ke wisata pemandagan Amanda Ratu. Di Amanda Ratu yang jadi satu lokasi dengan Villa Amanda Ratu pengunjung cukup membayar tiket parkir 1000 rupiah. Parkir dan silakan berjalan-jalan di area hijau sambil mata jauh memandang bukit Amanda Ratu. Rute akhir yang sudah cukup menjadi titik akhir perjalanan sebelum rombongan bergerak pulang kembali ke penginapan.

Sore hari lepas sunset akhirnya kami beristirahat dan malamnya melakukan sedikit seremoni pengundian doorprize serta forum terbuka bareng dengan 6 backpacker yang saling tukar cerita latar belakang komunitas masing-masing. Hasil undian menaruh keberuntungan ke tangan bro No-Q yang mendapatkan voucher Shell dari www.jalanraya.net serta bro Andika yang mendapatkan hadiah helm NHK dari www.tokohelm.com. Selamat buat kalian berdua bro !

What a Trip di Hari Kedua !

 

 

TRIP DAY THREE

Bangun pagi ! Estimasi keberangkatan paling telat jam 9 pagi plus misi menurunkan para lady backpacker di terminal Surade. KHCC-ers yang di malam pertama tidur larut malam justru sekarang berebut waktu tidur, hasilnya justru pada jam 4 dini hari sudah membuka mata. Semua persiapan berkendara untuk pulang ramai-ramai di persiapkan.

Scruud singkat lalu bergegas mandi, sarapan, menunggu lady backpacker dan rombongan siap pergi. Kali ini metode grouping sedikit berbeda dari keberangkatan. Tim terbagi 3, tim klotur satu (Anto-Andry-DJ-Andika-Verdian-Bodats-No Q), lalu muncul tim penghubung Ozqy dan Tria .. *nah ini orang doyan jalan kenceng nih, layak disuruh bolak-balik*, lalu tim klotur satu adalah sisa dari peserta yang ada. Barisan cukup ramping dan koordinasi terbilang cukup baik.

Cukup baik pun tidak menjamin barisan rapat, vorijder yang terlalu kencang pun harus rela barisannya terpecah. Sadar diri membawa beban lebih banyak saya tidak terlalu berani bermanuver, sedikit miring saja daya gravitasi side box akan menekan ke bawah secara cepat jika tidak buru-buru kendaraan ditegakkan lagi. Jika di lintasan kering ini masih bisa cepat dikendalikan seperti pada saat rute berangkat, kondisi beda berlaku saat basah, antara tidak PD dengan kualitas ban sampe ke khawatiran beban berat jatuh lebih cepat.

Mau nya sih berusaha tidak tertinggal, malah justru melalui rute yang keliru. Pertigaan bertuliskan Sukabumi - Pelabuhan Ratu justru 'missed'. Seharusnya arah yang diambil adalah kiri dan bukan lurus, hasilnya adalah tersesat. Tak kurang 4 rider menempuh rute yang salah, konyolnya jika dijumlahkan KM total menjadi 32 km. Cukup jauh. Setelah berbalik di rute yang benar plus bergabung di tim kedua kabar lain justru menyebutkan bahwa bro DJ sempat jatuh. Sedikit beda dari case jatuhnya bro Igu, bro DJ sepertinya hendak menghindari geliat tanah tapi justru terpeleset keluar jalur dan motor terpelanting ke depan. Box samping mepet ke dalam ditambah pedal rem yang juga bengkok ke dalam.

Akhirnya semua bisa kembali berkumpul di Pelabuhan Ratu. Makan siang cukup nikmat plus sholat sebelum kembali meneruskan perjalanan kembali ke Jakarta. Isi bensin di Pelabuhan Ratu dengan konsumsi Premium di angka KM 9765.7 dan berhenti lagi di POM Cikidang dengan angka 9804.7. Tidak refuel tapi menunggu hingga nanti di Bogor. Di sini bro Anto memisahkan diri karena ada agenda lain. Terimakasih atas jasa mimpin grup nya meski sempat missed dan kehilangan buntut rombongan. Sebelum berhenti di POM Cikidang terjadi sedikit pengabaian bahaya dimana hawa kantuk menyiksa beberapa pengendara. Herannya arah berkendara tak cukup waktu untuk meminta jeda waktu istirahat. Gaya alternatif sejadi-jadinya dibuat untuk menahan kantuk, berteriak kencang sampai bernyanyi-nyanyi. Grup satu terbebani kantuk teramat berat sampai kami dikagetkan grup dua yang ternyata juga sama kantuknya. Pergerakan motor bro One sanggup menepuk kantuk yang sudah sepersekian detik terpejam. Bahaya ! Beruntung ternyata POM Cikidang sudah di depan mata, bersikap super awas dan akhirnya berhenti beristirahat lebih dari setengah jam.

Pernah dengar istilah '15 minutes powerful nap' ? Sebuah metode istirahat persis 15 menit tanpa diganggu sesuatu apapun. Konon dalam rentang waktu singkat tersebut badan dapat di recharge layaknya badan tidur lebih dari satu jam. Siasati dengan benar-benar terpejam, tidur dan tanpa diganggu apapun. Rebahkan badan dan lakukan se rileks mungkin. Secara tak sadar mungkin banyak yang pernah sedang istirahat siang barang sejenak lalu mendengar dering telpon, badan terangkat bangun dan tanpa sadar kita sulit untuk tidur lagi. Di situlah efek '15 minutes powerful nap' bekerja.

Akhir cerita kami kembali berangkat pergi menuju Bogor dan ditemani sumpeknya lalu lintas menuju Bogor. Rute rombongan menjadi tak terkendali dan terpecah beberapa bagian. Beruntung para penyapu jalan masih aktif bergerak melihat rekan-rekan lain yang ber potensi tertinggal. Masuk Bogor sempat terjadi saling cari sampai akhirnya berkumpul kembali di salah satu POM besar di rute kepulangan. Tak banyak kata karena sudah lelah, rombongan berpisah menurut daerah masing-masing. Saya menuju KSU dan melintasi Pd Gede untuk makan malam bersama bro DJ Gippi, bro Henry, bro Dagienk, dan bro Alex.

Kenyang rombongan pemakan malam pun bubar jalan. KM akhir di Bekasi sampai lupa tercatat. Kelar sudah perjalanan dan tinggal saya me review perjalanan jauh di atas sebuah Honda City Sport One.


karisma.riders@gmail.com