Puisi ku

 

Gelodak Air Dunia

 Air yang mengalir dulunya dari sungai yang jernih..

Merentasi belentara hijau yang subur indah..

Anak anak ikan bermudik berkejeran manja..

Dan air yang dapat diminum terus dari tapak tangan..

Terasa bebar keindahan disaat itu.

 

Namun kini apa yang tinggal..

Berbagai kotoran dunia yang telah bersemadi..

Kalau dulu air nya jernih..

Kini warna nya telah kusam, berkeladak hitam dan berbau hanyir..

Kalau dulu adalah rumah kebahagian bagi para ikan ikan..

Namun kini ia bagai neraka bagi kehidupan nya..

Tiada lagi kehidupan yang bertapak hidup..

Kalau dulu air itu dapat diminum terus dari tapak tangan..

Kini bagai nak termuntah bila melihat saja pada air itu.

 

Dan itu lah air yang kita renguk hari hari..

Entah apa rasa entah apa zat..

Walau pun ia nampak seperi bersih..

Tetapi hakikat nya entah apa isi..

Tiada sapa yang ingin melebel HALAL pada air itu.

Tabir_hati 29mac2006  jam8malam

 

Semalam yang ku tinggalkan..

Semalam yang ku tinggalkan..

Dan hari ini yang ku temui..

Masih lagi berdiri dari luka lama..

Hanya luka itu tiada lagi menduka hati.

 

Namun rasa perit dari kenangan itu..

Tetap menghibakan hati..

Melemaskan urat nafas ku..

Menghangatkan air mata ku.

 

Adakalanya aku terpaksa menuduk wajah..

Menahan air mata dari terjatuh..

Adakalanya aku terpaksa mendakap dada..

Menahan rintihan hati yang masih berbisik.

 

Hari ini..

Tiada apa apa lagi yang dapat diimpikan..

Semuanya telah terkubur mati..

Yang tinggal hanya diri dibatas sendiri.

 

Tabir_hati 5.07 pagi. 27 mac 2006

Bila mana mencintai mu telah menjadi beban rindu yang berat...seluruh ingatan hati hanya membayangi wajah mu...tiap keluhan bicara ku hanya menyebut nama mu...

Pantai sepi” 

menyusuri pantai sepi,
tapak-tapak berbekas di pasir, kujejaki
ombak belum sempat menghanyutkan bekas tapakmu
ternyata kau baru saja berlalu

kubiarkan saja angin bermain dengan hembusannya
mencumbu lembut pipiku....
pun kubiarkan dinginnya merangkul tubuhku
desir yang membawa pesanmu telah sampai ke jemariku.
kelibatmu membayang dari kejauhan sedang bercumbu senja,
entah berapa lama aku tenggelam dalam lamunan
sehingga ku tak sadari mentari semakin menjauh ...

 

" Mencintai mu "

Telah  aku  dengar  jauh  di sudut  hati…..

Bisikan  yang  membisikan…..
Bahwa  kau lah  kerinduan  dan  kecintaan  ku..
Aku  tahu…!!
Walau  pun  amat  ku  sadari….
Telah  ada  batas  yang  memagari  cinta  kita.
Jurang  pemisah  begitu  ketara  sekali…
Namun  cinta  ku  tetap  hanya  pada  mu..
 
Biar lah…!!
Biar lah  kecintaan  kita  hanya  begini..
Berada  didunia  iluasi  dan  bayangan..
Yang  hanya  datang  mengulit  dalam  mimpi  kita..
Akan  ku  gagahi  diri  dalam  meneruskan  cinta  ini…
Walau  pun  dalam  keterpaksaan  dan  rasa   duka…
Kalau  itu lah   yang  telah  jadi  taqdir  ku..
Aku  redha….dan  pasrah.

 

" Di balik tabir malam "

Di sebalik  tabir  malam…
Terkenang  kembali…
Lewat  musim  lalu..
Cerita  tentang  kita..
Bagai  irama  dan  lagu..
Bagai  ombak  dan  pantai..
Kini…..
Semua nya  sudah  berlalu…
Hanya  di dada  Pc ini…
Dapat  ku  lagu  ….
Rentak  tari  irama  sepi  ku..
Lalu..
Merobek  sebuah  ingatan ..
Dalam  keasingan  ini…!!

 

" Doa ku "

Ya Allah,
Kami bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdausMu
,
tidak juga kami mampu akan siksa api nerakaMu,
berilah hambaMu ini ampunan,
dan hapuskanlah dosa-dosa kami,
sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun,
Sang Maha Agung.

Ya Allah,
Dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai,
anugrahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung,
umur kami berkurang setiap hari
sedangkan dosa-dosa kami terus bertambah
adakah jalan upaya bagi kami.

Ya Allah,
HambaMu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadapMu

mengakui dosa-dosanya dan memohon kepadaMu,
ampunilah,
karena hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan,
bila Engkau Campakkan kami,
kepada siapa dan kemana kami mesti berharap selain dariMu

 

" Hati yang menagis "

Kekasih…!!!.
kira nya dapat kau dengar suara tangisan hati ini…
ada gema dari sebak hati yang tak berlagu…
bertapa ada rindu yang telah berkocak dengan deraian air mata….
namun wajah mu telah memaling jauh entah dimana…
pergi wajah kekasih itu menemui impian nya sendiri.
 
Kira nya itu lah yang menjadi impian mu selama ini…
aku tak akan berdaya menahan mu pergi….
biarlah aku hanya disini hanya menatap mu sambil berlalu…
dan berkata dalam hati….ini lah nasib cinta ku..
aku hanya bisa berharap…namun tak bisa memiliki..
 
Telah ku kuburkan semua keinginan cinta itu di pusara hati..
Biar ia hilang bersama derasnya air yang berlalu menuju kemuara.
Akan ku taburkan juga butiran dari pasir cinta itu pada sisir pantai
Biar ia lenyap dalam deru ombak yang menyapa ..
 
Dan kira nya ada resah hati yang tak terlukiskan..
Akan tetap ku hitung waktu dan hari yang berlalu
Biar aku menangis sendiri dalam rindu yang menggigit di sanubari.
dan kiranya ada  luka yang menyengat pada tiap kali aku  terkenang pada kisah cinta itu..
aku  hanya akan menahan rasa dalam diam itu.


" Kamar hati yang terbakar "
 

Ini lah  kamar  hati  ku  yang  terbakar..
Membentak  dalam  kehangusan…
Tiada  lagi  sisi sisa  yang  tertinggal…kecuali  abu!
Itu lah  juga  cerita  duka  hidup  ku…
Tiada  lagi  nafas  kegembiraan…..
Yang  ada  hanya lah  rasa  duka  yang  panjang..
 
Disini  tiada  lagi  harapan..
Tiada  lagi  kenangan..
Semua  rasa  rindu, cinta, dan  kasih  sayang  telah  tiada..
Terkubur  mati  dalam  seorang  aku..
“Tiada  apa  disini”
“Tiada  pencarian  untuk  dicari  lagi”

 

" Serpihan hati yang tercicir "

Cuba  kau  temani  malam  ini  kekasih….

Ada  banyak  rindu  yang  mengehentak  ingin  berkisah..’
Ada  banyak  mimpi  yang  belum  selesai  untuk  kita  jalin..
Banyak  bintang  yang  tak  sempat  kita  jelajahi..
Dan  sulaman  kisah  yang  ku  yakin  takan pernah  selesai..
 
Coba  berdirilah  disisi  ku..
Banyak  cerita  yang  ingin  ku bisikan  ditelinga  mu..
.bukan  hanya  betapa  aku  merindukan mu…’
Tapi  juga  betapa  aku mencintai mu..’
Dan  jika  menurut mu  cinta  itu  racun…
Kau  pun  tau  akan  ku teguk  setiap  tetes  tetes  yang  masih  tersisa..
Lalu  kembali  mencintai  mu..
Bukan….bukan  aku  bodoh  seperti  apa  kata  mu..
Bukan kah  Juliet  pun  mati  demi  cinta ?
 
Coba  berbaring lah  disamping ku  saat  ini  cinta ku..
Masih  tersisa  jutaan indah  yang  belum  sempat  kita  nikmati…
Sungguh  bukan  bualan  bibir  kecil ku  waktu  ku  ucap  setiap  rindu di gendang  telinga  mu..
Bukan  iluasi  waktu  setiap  tangan  tangan  resah  ini  berusaha  menahan  mu  pergi..
Atau  pun  waktu  wajah  ku  tertunduk  penuh  luka  tak  mau  menatap  mu  kala  kita  berpisah
Kerana  tak  ada  yang  cukup  berharga  untuk ku  kecuali  kamu.,
Dan  tak  pernah  ada  lagi  yang  indah  tanpa  mu..
 
Coba  tatap  mata  ku  sekali  lagi  sayang…
Maka  akan  kau  lihat  banyak  hal  yang  tak  bisa  tergubahkan  lewat  kata…
Tapi  jika  mencintai  mu  adalah  suatu  kesalahan….maka  tiada  lagi  yang  benar..
Lalu  aku  bertanya  pada  diri…!! “mengapa  setiap  orang  harus  menangisi  cinta “

 

" Angan ku "

 

Ingin aku menghitung saat rindu itu datang..

Lalu membawa kau pada daerah cinta ini..

Ada keindahan dari kasih sayang yang amat memesona diri..

Dan ingin ku kabarkan pada tiap yang mendengar..

Bahwa langkah hati ini sedang menapak menuju pada mu..

Biar tiap mata yang memandang pada kita melihat dengan cemburunya..

Dan biarkan kegembiraan cinta ini semakin marak berkembang..

Akhirnya aku ingin bersama mu dalam tiap angan ku.

 

Itu lah harapan dari cinta ku yang telah tiada..

Angan itu hanya berlalu di angin iluasi..

Tiada lagi ia bermakna didalam hati..

Hanya ia terlakar pada pena yang juga tak bererti.

" Bersama mu "

 

Tiap hari isnin jam 9 malam

kisah yang di paparkan di Tv 3

kehidupan dari segelintir masyarakat

yang di himpit kesengsaraan hidup

sayu dan pilu benar melihat penderitaan mereka

hidup mereka benar benar dalam serba kekurangan

untuk mendapatkan sesuap makanan

mereka terpaksa memerah segala keringat yang ada

kekadang makan kekadang tidak

ada yang makan hanya berlaukkan kuah air saja

dan tidur mereka pula beralaskan tikar yang usang

bumbung rumah mereka ibarat kayu yang telah dimakan anai anai

bocor disana bocor disini

bila hujan basah lah lantai rumah mereka

mereka ibarat pelarian di bumi sendiri

 

Siapakah yang simpati pada nasib mereka ??

yang sedia menghulur bantuan pun

bila nasib mereka telah terpapar di kaca tv

baru lah nampak tangan tangan yang loman

yang datang dengan berbagai bantuan

lalu seluruh rakyat tahu itu lah wajah yang perhitin

yang konon nya ambil berat pada nasib mereka

apa pun setidak nya nasib mereka telah terbela

jika tidak mereka tetap disitu bersama apa yang mereka derita.

" Wajah yang menjauh "

 

Wajah itu masih tetap mencuri perhatian rindu ku..

Kemana pun aku memaling pandangan..

Ia tetap ada dalam genggamam ingatan..

Hanya ia masih jauh untuk dicapai..

Tetapi telah terlalu dekat didalam hati..

 

Bila mana dapat ku dengar suaranya..

Terasa bergetar seluruh keringat hati..

Merasakan bertapa indah nya kesantunan bicara itu..

Namun ia kini hanya tinggal iluasi di angan hati..

Dan ternyata aku hanya bergayut harapan pada sebelah tangan..

Dinding harapan itu kian menjauh untuk diseberangi..

aku tak dapat kemana mana lagi

" Mimpi yang terlerai "

Mimpi Yang Terlerai
Musim datang dan pergi..
Bunga-bunga berguguran...
Dedaun luruh terbang ditiup bayu..
Begitu jua kau dan aku..
Waktu telah mengubah rasa..
Rindu menghambat pergi..
Namun
Kita masih di batas ini..
Di batas maya...antara realiti dan fantasi..
Mimpi itu telah lama berlalu..
Retak satu persatu..
Di tiup bayu duka..
Bagaimana mungkin ku cantumkan lagi..
Andainya mimpi itu telah terlerai di hujung genggaman.

" Cinta ku "

Telah aku dengar jauh di sudut hati..
Bisikan yang membisikan..
Bahwa kau lah kerinduan dan kecintaan ku..
Aku tahu!!
Walau pun amat ku sadari.
Telah ada batas yang memagari cinta kita.
Jurang pemisah begitu ketara sekali
Namun cinta ku tetap hanya pada mu..

Biar lah!!
Biar lah kecintaan kita hanya begini..
Berada didunia iluasi dan bayangan..
Yang hanya datang mengulit dalam mimpi kita..
Akan ku gagahi diri dalam meneruskan cinta ini
Walau pun dalam keterpaksaan dan rasa duka
Kalau itu lah yang telah jadi taqdir ku..
Aku redha.dan pasrah.*

 

" Pertemuan itu "

Debar hati yang terasa..
Bagai laut yang telah mula tersapa rindunya..
Dalam tenang ia telah mengocak diri..
Melihat diri yang menjadi intaian bicara.

Tergamam seluruh pancaindra..
Bila menatap wajah itu..
Diri yang tersenyum penuh keindahan nya..
Aku hanya sekadar mampu mendakap dada.

Lalu hati berbisik sendiri..
Muga impian akan tetap indah menguntum..
Dan mewangi sepanjang zaman..
Rindu ku telah semakin dalam.

27 Nov 2005 di Serendah Selangor

" berubah hati "

Ku dengar dari deru ombak yang berbisik.
Apakah suara pantai hati telah berubah..
Aku hanya mampu berdiri disini dalam diam..
Menghitung saat senja yang akan melabuh diri.

Kira nya pertemuan itu telah menjadi ukuran..
Kita telah sama sama melihat bayangan mimpi itu menjadi nyata..
Apa pun ini lah kehidupan..
Impian itu tak semesti nya indah selalu..

Selama ini telah ku tancapkan dipuncak hati..
Untuk mendakap kemas erti dari kasih sayang itu..
Saat dari keindahan itu mungkin hanya jadi igauan semata.
Dan kita bagai diri yang akan berlari pulang
Meninggalkan impian itu menjadi puing puing yang berserakan.


 

“ Pusara cinta “

 Terduduk aku disisi pusara mu..

menghitung saat yang telah berlalu..

telah lima tahun kau tinggalkan kehidupan ini..

selama ini juga aku sendiri menghitung hari..

namun cinta ku pada mu tak pernah terpadam..

ia tetap hangat dalam ingatan ku..

kekasih..!

semadikan lah apa yang telah menjadi impian kita bersama..

agar tiap relung dari kasih sayang yang pernah kita nikmati itu..

dapat kita temui ia kembali pada pertemuan hidup yang lain..

dan ketahui lah kekasih..

ada masa nya hidup ku kini ..

akan disarati dengan air mata..

kerana rindu pada pertemuan yang akan datang.

 

 

“ Entah kenapa “

 Entah kenapa..

Seluruh langkah puisi ku bagai terhenti..

Tiada lagi nada dalam ilham nya..

Yang ada hanya deru hati..

Yang menyapa dalam kedukaan..

Banyak benar kisah yang telah melakar cerita..

Dan semua cerita yang terhimpun itu..

Bagai kisah yang masih tetap menghitung derita semalam..

Air mata pun telah kekeringan..

Untuk jatuh keriba pipi..

Akhir nya aku hanya sekadar mampu..

Memangku derita itu dan berlalu pergi.

“Terasing”

 Berlari aku pada tiap kali wajah mimpi itu datang….

Masih lagi wajah wajah asing yang tak ku kenal…

Jejak rindu itu telah hilang dibalik kabus…

Akhir naya aku pasti dengan sendiri…

Biarlah hidup ini hanya begini…

Bagai tiada jejak untuk dilangkah…

Tiada impian untuk diharap...

Biarlah dunia ini semakin terasing.

 

Aku ingin tidak berkisah.pada apa pun yang terjadi..

Hanya yang masih ku pinta. agar kasih sayang itu…

dapat terpelihara dalam sopan…

biar pun semua bicara seperti ada nada kebencian nya…..

hanya yang ku pinta benar….

bukan diri ini yang membenci sesiapa.

 

 

Belantara rindu

 Dimalam  yang  kelam  ini…

Ku  kutip  sisa sisa  rindu…

Yang  terlerai..

Ku kumpul  satu  persatu…

Dalam  memori  duka…

Ku  gagah kan  diri…

Biar  pun  dalam  keterpaksaan..

Kerana  tak  mungkin…

Ku  biarkan  rindu  ini  bercambah…

Ku  cuba  padam kan  segala nya…

Terlalu  payah…!!

Lalu  dalam  belantara  rindu…

Sesekali  memerangkap  diri…

Hanya  Mu..!!

Yang  dapat  menyedarkan aku.

 

 

Rindu ku

Rindu ku..

Telah ku temui dalam perjalanan ini…

Bait bait rindu yang dapat ku kutip..

Lalu ku cantumkan ia menjadi untaian rindu yang cukup indah

Dan kini kehangatan dari rindu itu tetap terasa dalam ingatan ku.

 

Ku bawa rindu itu pada tiap sela nafas ku..

Ku dengar tiap gema dari suara nya yang ku dengar..

Bagaikan suara yang mengegarkan hati..

Tiap masa ku bagai terpesona selalu..

 

Kekasih..

Telah ku kotakan dalam benak hati ini..

Untuk selalu dapat bersama mu..

Biar kita mengayam cinta ini secara beriringan..

 Tabir_hati(19 nov 2005

 

 

Salam terakhir

 Salam  terakhir…

Buat  yang  tersayang…

Tetap  di ingatan…

Ilusi  tak  mungkin  menjadi  realiti..

Bintang  tetap  tinggi  di awan…

Bulan  tetap  berchaya……

Tak  mungkin  tergapai..

Dek  tangan…

Benang  yang  putus…

Tak  mungkin  bersambung  kembali…

Cinta  yang  suci..

Perlukan  pengorbanan…

Namun  semua nya  tetap  kekal..

Dalam  memori…

Hingga  akhir  hayat……!!

 

Keindahan wajah mu

 Keindahan  wajah mu…

Melemaskan  tiap  mata  yang  memandang…

Kau  ibarat  mutiara  yang  tersimpan….

Dalam  warna  kegembiraan…..yang  indah….

Aku…….!!!

Hanya  sekadar  berupaya  menatap  saja…

Itu  pun  sudah  memadai