:: Wings & friends  ::

         F L Y W I N G S   &  S U P E R F R I E N D S  

     
Laman Keras Buat Rockersē Tanah Air Bersama Wings

 

 

 

 

Lirik Lagu Sahaja

Wings

Padamkan Lampu Tidurmu

Terikat dua tangan bagai nasib tawanan
Terkunci mata mulut peluh tumpah dibadan
Kau paksa ku tunduk berlutut sebelum kau menghukum
Kau mungkin tak percaya aku ada pendinding
Seribu satu doa hulubalang yang kadim

Jangan... jangan teruskannya selagi hatimu tak cukup zalim
Jangan... jangan kotakannya selagi hukuman tidak setanding

Dengan serapah semangat tujuh milikku
Akan ku tukarkan dunia menjadi syurga si gelendangan
Tiada tangisan angkara dusta tiada diri berbeza
Diam saja bersyukurlah

Padamkan lampu tidur tutup mata fikirkan
Di dalam gelap engkau masih mampu melihat benar
Padamkan lampu tidur nyalakan lampu hati
Hitam dan putih tetap indah bila kau kenal
Oh warnanya...



Wings

Aku Pun Tahu

Nada yang engkau lafazkan
Timbulkan sangsi
Hinggakan memaksa aku
Bertanya lagi

Adakah engkau masih
Merasakan cintaku
Atau sudah bosan
Dengan cara hidupku

1
Aku pun tahu
Kesalahanku
Meniggalkanmu
Selalu

Adakah kita berbeza
Dengan cara begini
Tiadakah jawapannya
Agar cinta punya erti

Engkau punya cita-cita
Aku punya mimpi
Dapat kita mendirikan
Percantuman mahligai cita-cita
Dan mimpi

Nada apa itu
Yang bermain di benakku
Nada percantumankah
Yang kurindu darimu

( ulang dari 1 )


Wings

Alam Barzakh

Yang ku rindukan
Akhirnya berada di sini
Yang ku tinggalkan
Menangis di pintu kuburku

Ku lihat mereka
Berbisik sambil berdoa
Aku di sini
Sedang hanyut dalam cahaya

Hilanglah semua
Ketakutan dan kebimbangan
Yang ada hanya
Kemanisan dalam sejahtera

Tak perlu aku
Bertanya lagi
Siapakah diri ini
Tak perlu aku
Bertanya lagi
Apakah nasibku nanti
Di alam barzakh

Aku berlindung dari api yang membakar
Aku bergantung pada tali sejahtera
....sejahtera...


Wings

Bazooka Penaka

Bazooka kami
Peluru kami
Berjuang kita tentang kepuraan
Belati kita
Semangat kita
Berjuang kita tentang hipokrasi

Lu persis musang berbulu ayam
Bertuhan syaitan serakah penaka
Lu lah dedalu di batang nafsu
Bertopeng handsome tanpa harga diri ( rasa malu )

Janganlah lu overacting
Lu terover berlagak ( kuasa )

Lu sudah terlupa
Taraf lu cuma
Pencuci pentas
Kuli upahan

Jangan lu lupa
Bazooka kami
Belati kita

Kita menentang
Jangan lu lupa
Bazooka kami
Belati kita
Kita menentang
Jangan lu lupa Bazooka kami Belati kita
Kami menentang
Jangan lu lupa bazooka kami
Belati kita

Ooo bazooka kami
Belati kita
Kita menentang bazooka kami
Belati kita
Kita menentang
Bazooka Penaka

 


 

Wings

Belenggu Irama

Hari-hari bagaikan berlari
Tiada sesaat berhenti
Aku yang masih berdiri
Tiada arah yang pasti

Apakah aku sudah mati
Dalam dunia ini
Biarpun masih berdiri
Tiada siapa peduli

Aku terikat tanpa tali
Aku berdiri tanpa bumi
Aku berkata tanpa suara
Aku menangis tanpa airmata

Apakah aku sudah mati
Dalam dunia ini
Biarpun masih berdiri
Tiada siapa peduli

Perintahmu adalah belenggu
Menggenggamku dengan kuasamu
Membuat aku menjadi layu
Dalam suasana yang masih baru

Bilakah akan berhenti bicara
Untuk melihat apa yang melanda
Angkaramu kepada irama
Yang telah beku
Selama kau berkuasa


Wings

Bernafas Dalam Lumpur

Lama mana lagi
Hendak ku turutkan
Kata telunjuk yang menuding kepalaku
Sabar apa lagi
Hendak ku turutkan
Hingga aku bernafas bagai dalam lumpur
Kasihan...

Wajah kita sama
Beza pada gaya
Itu pilihan masing-masing yang empunya
Mungkin pada usia
Rasa yang berbeza
Yang penting kita saling hormat menghormati
Panduan...

( korus )
Kita tak dapat bersama
Namun kita juga manusia
Kita punya rasa cinta
Masing-masing punya harga...oh..oh...

Mahu apa lagi
Akan aku korbankan
Selagi ada hayatku di kandung badan
Oh terima kasih
Kerana balasan
Semoga sejahteralah hidup semua
Oh kawan


Wings

Biarkan Berlalu

Bila bersemadi warna cinta
Pudarlah segalanya
Tiada mentari lagi
Yang mengiringi perjalanan

Mestikah bersedih
Pada hakikat
Dikurniakan padamu
Bukankah cita-citamu
Memperjudikan kasih sayang

( korus )
Kita mampu merancang
Hanya Tuhan menetukan
Tak perlu dikisahkan..ooo...(2x)

Janganlah memburu
Angin yang berlalu
Kelak kau terima
Jawapan yang kecundang
Pulang saja di mana
Permulaan langkahmu
Biar saja angin terus berlalu
Oooo...berlalu


Wings

Biru Mata Hitam Ku

Mana bukti kata sakti
Kau laungkan oh ho
Mana panji perjuanganmu semalam

Mana kesan cinta agung
Kau talunkan oh ho
Mana teman ingin juga ku saksikan

Aku damba kebebasan
Biar pahit biar pedih
Biar biru mata hitamku

Mana pedang sejahtera
Kau hunuskan oh ho
Mana hilang oh kemana wahai teman

Aku rela menemanmu
Dalam sulit dalam sepi
Andai engkau tak takut mati

Aku rela mengekormu
Dalam ribut dalam kabut
Andai engkau tak jadi takut


Wings

Blues Ular Sawa

Wajah dan gaya semua buka mata
Tutur bahasa lagaknya orang kaya
Pandangan impian mungkin kau kan tergoda
Pantang disapa kau kan jadi mangsanya
Katanya...

Buta-butakan matamu
Ikut-ikutkan nafsunya
Hanya ada seminit saja katanya
Nanti dulu kakiku ini bahaya
Oh mari mari katanya

Kau bijak pandai semua dah tergadai
Kau punya pandai jangan aku jadi macai
Jangan pandai-pandai nanti kau kena tibai
Ragam orang kita ada saja yang terkena

Ada-adakan cerita
Bikin orang porak peranda
Sana sini musuh sahaja
Dasar tidak berguna... jahanam

Ja... jangan... ja... jangan hampiri mereka
Ja... jangan... ja... jangan memenuhkan dosa
Terpulang dirimu ku menjadi kaku
Cerita dah laku dasar penipu

Pandanglah... ke dalam
Kupaslah... ke diri
Tapi hati busuk sekali
Dan kira...

Beruk dah suka ular sawa dah terkena
Suka sama suka tapi aku tidak rela
Ja... jangan... ja... jangan hampiri mereka
Ja... jangan... ja... jangan memenuhkan dosa

Buta-butakan matamu
Ikut-ikutkan nafsunya
Hanya ada seminit saja katanya
Nanti dulu kakiku ini bahaya
Oh mari mari katanya

Kau bijak pandai semua dah tergadai
Kau punya pandai jangan aku jadi macai
Jangan pandai-pandai nanti kau kena tibai
Ragam orang kita ada saja yang terkena

Ada-adakan cerita
Bikin orang porak peranda
Sana sini musuh sahaja
Dasar tidak berguna... jahanam


Wings

Bujang Senang

Ketenangan air halus manja
Tersebut satu kisah puaka
Asal manusia
Menjadi buaya
Beraja di lubuk ngeri

Rangkak tenang mencari mangsanya
Segala berlaku senyap sunyi
Siapa mencabar bersedialah
Akan menjadi mangsanya
Akibat sumpah puaka

Suara ngeri
Datang dari lembah sunyi
Maut menanti
Dari sudut tanpa kesan
Kelaku misteri sukar di cari
Tubuh menyambar timbul tenggelam
Gelar diberi buaya ini
Buaya lagenda
Bujang Senang


Wings

Dalam Kehadiran Sophiah

Dalam terang ku meraba-raba
Mata yang celik tak berguna
Intan kaca kuanggap serupa
Intan kaca kuanggap serupa

Ku mencakar dari mimpi ke mimpi
Terlukalah cinta dalam realiti
Bagai terasa terpadam mentari
Bagai terasa terpadam mentari

Hadir Sophiah, cinta ku serah
Teranglah hati jelaslah mimpi

Bersama cintamu kumelangkah
Dari rembulan ke mentari
Dalam hangat rindu bila di sampingmu
Kau Sophiah panawar
Gundah, gelisah... gelisah

Kini tersingkap tabir hakiki
Teranglah pentas dunia ini
Dalam keindahan mistikal realiti

Bersama cintamu kumelangkah
Dari rembulan ke mentari
Dalam hangat rindu bila di sampingmu
Kau Sophiah padamu
Kuserah segala... segala

Oh ! Sophiah, kau kekasih
Penawar gundah dan gelisah
Bersama cintamu kumelangkah
Dalam hangat rindu
Bila di sampingmu


Wings

Dia

Dia menghimpit dengan mesra
Dan kerananya aku hilang
Berdarah dan menjerut ingatan
Dan mencari kenangan

Jika tahu tenggelam
Tak kulayar bahtera
Di ombak ganas menghempas
Pelayaranku terkandas
Demi masa beredar

Yang kusambut dosa yang hilang
Lalu sepi terasa
Di bawah ketenangan
Di bawah kesepian

Bila larut menjelma
Hampir siang mataku terjaga
Yang kurang hanya diri
Kehadiranmu menyepi

Intan, usah diharap perutusannya
Ada masa menjunam
Ada masa melayang
Di awanan biru


Wings

Di Ambang Wati

Yang putih bersih
Dalam gita kama
Si ratu yang di rindu
Persis citra sakti mimpi
Insan

Di ambang wati
Di dasar hati
Dan diri yang menyeru sumpahan
Sehangat nyawa bergelora

( 1 )
Terbuka hendaknya pintu segala azam
Malam antara malam sepasang rembulan
Kembali terpatri panji sejahtera
Mengotakan janji silam

Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari beredar
Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari

( ulang 1 )

Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari beredar
Menunggu bayangan berahi
Menghitung detik perpisahan
Mendamba ke pangkuan kekasih
Menangis dalam kesyahduan



Wings

Di Persimpangan

Terperangkap dalam memori
Hati dirundung kerinduan
Namun aku masih tak pasti
Apa akhirnya cinta ini

( 1 )
Kita masih di persimpangan
Banyak yang harus disaksikan
Rencah rencah kehidupan
Jangan salah pilihan

( 2 )
Aku yang menyintaimu
Tak sangup melepaskan mu
Walau ribu rintangan
Ku tetap setia pada mu sayang
Oh ohhh...

( korus )
Di persimpangan
Cinta sanjungan
Dipersimpangan
Aku berdiri

( ulang korus )

( solo )

( ulang korus, 1, 2, korus )


Wings

Enigma

Berlari-lari merentas bagaikan tanpanya arahan
Sembunyi diri membelakang wajah tanpa kelihatan
Begitulah manusia kelam jiwa oh
Bicara kata luahan hanya kepentingan sendiri

Mendabik diri hipokrasi makin menebal di dada
Tertipulah seluruhnya kekaburan
Namun segala hanyalah bak lakunan semata
Misteri insan dunia ini sehingga akhir zaman
Rahsia nasib sendiri rasa
Rentak kembara insan dunia satu enigma satu enigma

Tika mendaki kejayaan akan menyilau dimata
Ada yang lari dari kota yang sesak berdebu dosa
Sesungguhnya banyak ragam manusia
Namun segala hanyalah bak lakunan semata
Misteri dalam hidup ini rentak kembara
Insan dunia satu enigma satu enigma...


Wings & Search

Gemuruh

Di dalam gerimis
Penuh rahmat, dia tersentuh
Cendawan alpa,
Sesegar pagi, yg permai damaikan
Tunggul di pinggir rimba
Lantas mendambarkan
Kisah sempurna Dari jiwa Bakal Surinya

Di dalam kelambu
Menunggumu, dia kesali
Hilang bayangan
Pedoman, ikhtiar dan arah
Persis si buta mendambakan
Hidup sedehana,
Menjamahi Hari hari Mimpi Mimpinya..

( korus )
Oh sendiri meratapi
Sekalungan sengsara
Dan meratap siksa
Pahit maung madah punjangga

Terbukti kasih
Yg hanya serampang berbisa
Mengukir Gerigis besi kaca
Dan pawaka

1
Tak tersedar meratapi kepusar keinsanan
Membibitkan titis-titis sepekat warna darah dan dosa

( ulang 1 )


Wings

Harapan

Damai hati terang sudah
Perjalanan yang kita
Harung bersama

Pasti engkau kan bertanya
Apakah kita ini dijadi untuk mencari
Erti ikatan yang seakan dijanji

Kita insan yang berharapan
Engkau dan aku kasih dalam gelombang

Derita kuhanya lah semalam
Kau sentuh hatiku dan menggegarkan
Kemarau hiba telah kubendung

Rampaian kasihku didalam hati rindu
Berdendang dan menari lagu kita



Wings

Hati Sulam Lain

Apa yang kurasa
Dapatkah kau tahu
Teka cuba baca
Oh maksudnya...

Apa yang dikata
Watak para wajah
Mungkin takkan sama
Di hatinya...

( korus 1 )
Dan janganlah
Buta mata
Dan janganlah
Buta hati
Khayalan hidup ini
Kenyataan
Dan mesti kau mencari
Maksudnya...

( korus 2 )
Hanyalah kita disini
Perlu tahu oh oh
Apa yang terjadi
Ku uji sayang

Rambut sama hitam
Hati sulam lain
Lihat biar dalam
Oh dirinya...

( ulang korus 1, korus 2 )


Wings

Hikayat Penuh Ranjau

Tersusuk ranjau di sepanjang percintaan
Aku menjerit jerit keperihan
Namun tak siapa pun mengindahkannya
Hanya bertemankan sepi
Bagai ranting patah terhempas ke bumi
Pupus di telan masa
Ku kehilangan mu

( 1 )
Apakah ini
Akan menjadi
Oh hikayat cinta abadi atau bahan
tomahan tak berisi
Namun aku 'kan
Tetap cinta padamu
Itu telah terpatri di sanubari
Walau pun kesannye amat menyakitkan

( korus )
Kau ku nanti
Biar hari tiada lagi
Kau ku nanti
Agar cinta bersemi lagi
Lagi... lagi yeah

( solo )

( ulang 1 & korus )



Wings (Wings)

Hukum Karma

Oh... dalam dunia...
Oh... kita raja...
Oh... jangan lupa...
Oh... Jangan gila

Gila darjat
Gila nama
Gila kuasa
Gila Harta
Semua gila

Buat baik berpada-pada
Kata org tua
Buat jahat jangan sekali

Engkau takkan rugi
Mulia dibalas syurga
Dosa 'kan sensgara
Ini hukum karma



Wings

Inspirasi Syakilla

Mestikah aku kemari
Menghayati sentosa
Datng bagai ada yang memanggil
Menunjukkan susulan

Sisa hidup warna yang hilang
Cahaya abadi nan terang
Sesudah aku tahu itulah ini

Lama mana hendak jejaki
Pencarian yang hilang
Kemuncaknya teramat tinggi
Cecah menjejak kaki awan

Terbang perhatikan dunia
Nyata dicipta satu tangan
Rasanya macam pernah kita satukan

Jauh makinlah dekat
Pusingannya yang belum mahu tamat
Perjalanan detik lalu yang banyak tukar tukar arah
Dekat yang semakin jauh
Destinasi yang tinggal sejengkal
Kenapa berhenti

Mana Syakilla
Siapa Syakilla
Mana aku tahu

( solo )

Jauh makinlah dekat
Pusingannya yang belum mahu tamat
Perjalanan detik lalu yang banyak tukar tukar arah
Dekat yang semakin jauh
Destinasi yang tinggal sejengkal
Kenapa berhenti ketika masih ada di laluan ini
Sesat kembara sudah
Segalanya yang kita lalui
Tiada berhenti

Mana Syakilla
Siapa Syakilla
Mana aku tahu


Wings (M Nasir / Bob)

Intan Ku Kesepian

Hanya padamu
Terbuka hatiku
Menanti hadirnya
Kasihmu sayang

Cinta yang murni
Sehangat mentari
Membara hanyalah
Untukmu

Belum sempat aku
Memberi padamu
Engkau yang kudamba
Hilang tiba-tiba

Tiada lagi
Irama cintamu sayang
Tiada lagi
Haruman kasihmu intan

Tinggallah aku
Menyulam cinta yang sirna
Di dalam senyum
Yang berbayang duka
Ku kesepian

Akan ku tunggu
Takdir menentukan
Engkau dan aku
Kan bersua lagi

Memadu cinta
Selmbut bayu senja
Mengukir rindu
Di daunan hari kasih

Menghilang resah
Lewat pertemuan kita
Biarpun harus
Ku telan keperitan

Kerana engkau
Intan yang ku sayang
Akan ku terus
Menunggumu Intan


Wings

Jelang

Sudah tidak aku gentar hidupku menumpang kasih
Aku telah lakukan segala... sebaiknya
Masih aku tahu lagi seluruh jiwa yang murni
Aku tahu masih ada bicara seikhlasnya
Panjang perjalanan banyak aku melihat erti hidup yang lalu
Kau yang jadi teman mengiringi segalanya

Hendak aku bawakan walau manapun aku
Tidak aku tinggalkan walau sekelip mata
Dunia banyak diubah dan diubah
Hingga kita berada ditapak ini
Namun ingatilah kemungkinan nanti

Hidup kita berserah usaha dan usaha
Tidak hanya mengharap ia... datang sendri
Hey... telah aku kenal lagi setiap minit yang akan jelang... jelang...
Bicara kita kali ini bukan baki perjuangan
Bila nasib kandung badan kita... rasa...



Wings (Akiro / Loloq)

Keris Tak Ada Sarung

Tunjukkanlah aku
Jiwa yang mulia
Dia yang bergelar
Namanya di pari purna
Akan ku tunjukan
Wajahmu yang bersinar
Cermin yang menyuluh
Di rimba nestapa

Bagi yang mendambakan cinta
Akan hilang segala resah
Bagi yang mendambakan makna
Akan terlerai rahsia
Seorang pun tak akan hampa
Yang suci ataupun yang durja
Yang datang berbau tanah
Yang sampai dalam cahaya

Satu
Satupun tak tertinggal
Atau diabaikan seperti
Keris tak bersarung

Barang yang tak berharga
Usang ditelan usia
Langsunglah tidak berguna
Kalau dulu hiasan
Ia ditayang-tayangkan
Kini hanya tersimpan

( 1 ) Satu
Satu pun tak tertinggal
Atau diabaikan seperti
Keris tak bersarung

Bagi yg mendambakan cinta
( Seorang pun tak akan hampa )
Akan hilang segala resah
( Yang suci ataupun yang durja )
Bagi yg dambakan makna
( Yang datang berbau tanah )
Akan terlerai rahsia
( Yang sampai dalam cahaya )

Barang yang tak berharga
Usang ditelan usia
Langsunglah tidak berguna
Kalau dulu hiasan
Ia ditayang-tayangkan
Kini hanya tersimpan

( solo & ulang 1 )

Dalam kain berlipat
Bukan Lagi azimat
Tapi karatnya
Kian tebal menebal


Wings

Lena Diulit Mimpi

Seingat aku
Kita pernah bertemu dulu
Di satu pesta keramaian

Anggun wajah mu
Menjadi perhatian
Dan hatiku juga berkocakan

Bagai lena yang diulit
Mimpi bertemu
Ingin ku jadikan mu penyeri
Warna hidup ini

Oh tiada ter banding indah
Sewaktu bersamamu intan
Hilai tawa terpancarlah
Oh sinaran keinginan

Ingin dikasih
Seperti insan sedang berkasih .. oh

Kau telah isikan
Ruangku yang kekosongan
Jadilah seorang insan
Yang penuh dengan pengertian

Yang amat mengharukan
Kalimahmu luahan dalam
Bukan sekadar puisi ciptaan
tapi tulus ikhlas dan kesungguhan ..oh


Wings (J S Kevin)

Mayang Sulit

Kembali datang
Dan celikkan mata
Dapat melihat
Engkau ada di sisi ku
Mengumpul masa

Semakin penat
Hari berganti hari
Lalu kau datang
Menyiap perhentian
Kita berhenti
Tentu ada beza apanya

Seringkali ku rasa berserta
Masyhurnya gemilang
Satu kata seketika berlaku
Disetiap hari yang berubah
Dan tinggal kenangan

Dan sudikah kasih mu yang reda
Usap kepala di hujung jemarinya
Ceritanya pun mekar
Kau menghidupkan menyala
Rasa dingin jiwa terbakar

Dalam terang aku berjalan
Mencari nota yang tiada
Bukan silap pandangan mata ku
Datang mentari memanah
Asmara ku yang sedingin ini
Ke dasar lubuk jiwa

Hanya dalam masih
Ceritanya pun mekar
Kau menghidupkan menyala
Rasa dingin jiwa terbakar
Sekali memandang
Pemandangan yang luas lalu pergi

Disetiap hari yang berubah
Dan meninggalkan kenangan
Tentu ada beza arahnya

Seringkali ku rasa berserta
Masyhurnya gemilang
Dalam satu ketika
Seketika berlaku

Disetiap hari yang berubah
Dan tinggal kenangan
Dan suntikan kasihmu yang reda
Usap kepala di hujung jemarinya
Sekali memandang
Pemandangan yang luas
Kembali datang dan celikkan mata
Dapat melihat kau ada di sisiku
Mengumpul masa

Dalam terang aku berjalan
Mencari nota yang tiada
Sekali memandang
Pemandangan yang luas lalu pergi

Disetiap hari yang berubah
Dan meninggalkan kenangan
Kau yang reda usap kepala
Di hujung jemarinya
Sekali memandang
Kembali datang
Dan celikkan mata dapat melihat

 

 

 

HAK CIPTA TERPELIHARA 1998-2004

Bahan-bahan di laman web ini adalah untuk kegunaan persendirian sahaja.
Sebarang bentuk penyalinan, siaran, cetakan semula artikel dan gambar untuk kegunaan komersil adalah dilarang.