The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Kado Istimewa HUT RI di Belanda dari GAM, RMS dan GPM


DetikCom, Minggu, 18/8/2002

Kado Istimewa HUT RI di Belanda dari GAM, RMS dan GPM

Reporter : Eddi Santosa

detikcom - Denhag,

Ada kado istimewa dalam peringatan HUT RI ke-57 di Belanda tahun ini. Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Republik Maluku Selatan (RMS) dan Gerakan Papua Merdeka (GPM) bersatu-padu mendemo RI. Pesannya: keluar dari tanah bukan milikmu!

Batas kontras itu demikian tipis. Di dalam pagar kebun Wisma Duta, rumah dinas Duta Besar RI di Belanda, ratusan orang dari berbagai suku sedang riuh beramah-tamah, sambil menikmati berbagai makanan dan minuman daerah masing-masing. Iringannya musik berbagai genre yang ditabuh grup musisi etnik Maluku.

Bumbunya seperti biasa adalah liukan tubuh, berswing ria dan berpoco-poco, sebagai medium ekspresi kegembiraan. Bahkan yang spesial, ada hiburan ekstra berupa lawak Srimulat, yang diawaki Tarzan, Jujuk, Gogon, dan Thukul. Tarzan sempat memberi stressing yang khusus dengan teriakan gagah, "Merdeka!"

Di luar pagar juga terjadi keriuhan yang tak kalah seru. Namun keriuhan yang ini tidak sama nafas dan penjiwaan dengan keriuhan di dalam sana. Gerakan yang mereka buat, juga lebih ritmis dan berirama mendobrak. Tak ada tawa. Lagu-lagu mereka pun bukan timang-timang yang memabukkan, melainkan semburan gelegak perjuangan yang garang. "Tanah itu punya siapa, tanah itu punya siapa? Keluar dari tanah bukan milikmu. Tanah itu kami punya. Aceh... Merdeka! Papua... Merdeka! Mena Muria, Maluku... Merdeka!"

Seperti diisyaratkan oleh yel-yel yang diteriakkan, mereka adalah aliansi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang diwakili National Liberation Front Aceh/Sumatera, Gerakan Papua Merdeka (GPM) dan Republik Maluku Selatan (RMS). Bendera mereka, bulan-sabit-bintang dan garis putih-hitam (GAM), bintang kejora dan garis putih-biru (GPM) dan biru-putih-hijau-merah (RMS) berkibar mengawal identitas mereka.

Aliansi tiga daerah datang membawa kado istimewa di hari peringatan kemerdekaan ke-57 Indonesia. "Orang-orang di dalam (pagar) itu bernyanyi dan berteriak merdeka, namun mereka tidak menyadari apa makna merdeka. Mereka itu tidak merdeka. Orang-orang di Jawa juga tidak merdeka. Mereka tertindas dan menderita. Kami juga tidak merdeka. Karena itulah kami sampaikan pesan ini sebagai kado buat elit di Jakarta." kata Fadlon Tripa dari GAM/NLFAS kepada detikcom.

Merdeka. Sebuah kata magis yang mengandung tenaga dahsyat dalam masa perjuangan kemerdekaan tersebut, dalam momen hari ini, di depan Wisma Duta di Belanda, tiba-tiba seperti rapuh dan menyembulkan wajahnya yang aneh dan merindingkan bulu roma. Teriakan merdeka di dalam pagar dan di luar pagar, sama huruf dan ejaannya, namun menghadirkan dimensi yang berbeda.

Apa itu merdeka? Sudahkah anda merdeka? (iy)

Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044