The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Islam-Kristen Rawat Pura


Jawa Pos, Jumat, 09/08/2002

Islam-Kristen Rawat Pura

AMBON - Siapa bilang antarumat beragama di Ambon terus berseteru dan tak bisa didamaikan? Buktinya, kemarin umat Islam dan Kristen yang bermukim di kawasan Air Salobar dan Taman Makmur, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, melakukan bakti sosial bersama. Sasarannya pun pura -tempat ibadah umat Hindu-, Museum Siwalima Maluku, dan lingkungan permukiman penduduk.

Kegiatan dua komunitas tersebut difasilitasi musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) setempat dan aparat keamanan. Hal itu sekaligus bermaksud menunjukkan rekonsisialsi kedua pihak. Aparat Yonif 741/Udayana, Kopassus, Marinir, dan Brimob yang bertugas di wilayah itu juga ikut.

Pembersihan kawasan tempat ibadah dan museum itu dilakukan setelah tiga tahun terakhir tidak pernah dibenahi dan dibersihkan. Lebih-lebih setelah berkecamuknya konflik bernuansa SARA.

Sebelum bakti sosial dilakukan, kawasan di sekitar dua bangunan itu ditutupi ilalang dan semak belukar dengan ketinggian satu setengah sampai dua meter. Bhakti sosial dua komunitas itu yang pertama setelah konflik multidimensi melanda daerah tersebut.

Kegiatan tersebut berlangsung secara kekeluargaan. Kedua pihak terlihat saling bertegur sapa dan bercanda. Bahkan, pada saat-saat istirahat dan setelah kegiatan, mereka asyik mengobrol.

Pemandangan tersebut betul-betul melegakan. Sebab, sudah tiga tahun lebih kedua pihak tidak bertemu. Apalagi saling bekerja sama. Mereka terlibat konflik berkepanjangan. Berbagai upaya perdamaian pun dilakukan. Nah, hasilnya bisa dilihat kemarin.

Sayangnya, ke Ambon semakin kondusif, Halmahera justru memanas. Kelompok perusuh memanfaatkan momentum menjelang pemilihan ulang gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara. Mereka masuk ke dalam konflik antarkelompok Kecamatan Tobelo dan sekitarnya. Suasana di Halmahera itu berbeda jauh dengan di Ternate. Situasi wilayah ini aman dan terkendali. Padahal, ketika dilakukan pemilihan gubernur 5 Juli 2001, situasinya sangat tegang.

Dua pekan terakhir ini dilaporkan sering terjadi ledakan bom dan bunyi senjata api di beberapa desa di Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara.

Puncaknya pada 7 Agustus 2002 terjadi penyerangan dari Desa Gurua ke arah Desa Wari, yang mengakibatkan seorang tewas dan 18 rumah terbakar.

Kejadian itu bisa mengganggu program rekonstruksi, rehabilitasi, rekonsiliasi, dan pemulangan pengungsi, baik Islam maupun Kristen, yang kini masih berada di berbagai permukiman di Ternate dan Halmahera.

Camat Tobelo Ir Hen Namotemo meminta warganya tidak terpancing oleh peristiwa saat serah terima satgas pemulihan keamanan di wilayah Halmahera Utara, antara pasukan Marinir dengan Batalyon Zipur V.(jpnn/ant)
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044