KOMPAS, Rabu, 31 Juli 2002
Diinterogasi, 14 Korban dalam Kasus Ledakan di Ambon
Jakarta, Kompas — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Brigjen (Pol)
Soenarko Danu Ardanto menjelaskan, dari 54 korban ledakan di kawasan Mardika,
Ambon, hingga Senin (29/7),telah 14 korban yang diinterogasi pihak kepolisian,
khususnya para korban yang dekat dengan titik ledak.
"Karena kami sekarang sedang dalam proses penyelidikan atau pengembangan
kasus itu, kami belum bisa menyimpulkan. Dari 54 korban, 14 korban yang sudah
diinterogasi, khususnya korban yang dekat dengan titik ledak. Titik ledak ada dua,
antara titik satu dan titik dua sekitar enam meter. Itu yang kami intensifkan, baik
penjual kentang maupun bahan-bahan makanan yang lain, terutama penjual es
karena lokasinya sangat dekat dengan titik ledak," kata Soenarko usai Rapat
Koordinasi Khusus (Rakorsus) Bidang Politik dan Keamanan di Kantor Menko
Polkam Jakarta, Selasa (30/7).
Hingga saat ini kasus ledakan Mardika tersebut masih dalam pengembangan. Aparat
TNI dan Polri tetap intensif melakukan sweeping.
Gubernur Maluku M Saleh Latuconsina mengatakan, korban yang terbanyak adalah
dari komunitas Kristen, karena titik ledaknya berada dalam wilayah dominasi Kristen.
Dari 54 korban, saat ini yang masih dirawat di rumah sakit ada 25 pasien, sementara
yang lain sudah keluar rumah sakit. Tidak ada yang meninggal dunia dalam peristiwa
itu.
Masyarakat dari luar kota sudah bisa masuk Ambon dengan aman. Insiden Sabtu
lalu, kata Latuconsina, sama sekali tidak mengganggu. Masyarakat terus melakukan
aktivitas.
"Masalah yang kita hadapi saat ini setelah kondisi normal adalah lapangan pekerjaan.
Kita tahu bahwa sebelum atau pada masa-masa sulit banyak lapangan pekerjaan
yang tercipta, tapi setelah situasinya aman lapangan-lapangan pekerjaan tersebut
tidak bisa diteruskan kembali. Sekarang bagaimana mengupayakan terciptanya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat," kata Latuconsina.
Rapat Koordinator Khusus yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik dan
Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono kemarin, mengevaluasi langkah-langkah
pemerintah baik pusat maupun daerah dalam upaya mengatasi konflik di Provinsi
Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah (khususnya Poso).
"Hasil dari evaluasi, terjadi pembaikan keadaan di ketiga provinsi, meskipun justru
minggu-minggu terakhir ini ada beberapa insiden atau aksi-aksi yang apabila tidak
dikelola dengan baik bisa mengganggu proses normalisasi keadaan di ketiga provinsi
tersebut," demikian Yudhoyono. (lok)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|