KOMPAS, Sabtu, 3 Agustus 2002
Ditemukan, 16 Bom Rakitan di Bak Sampah
Ambon Kompas - Seorang pelajar asal Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
(SLTPN) 12 Ambon Jumat pagi (2/8), menemukan 16 buah bom rakitan di bak
sampah di depan sekolahnya. Bom yang ditemukan hanya sekitar 200 meter dari
rumah dinas Panglima Kodam Patimura tersebut tidak sempat meledak. Beberapa
waktu kemudian bom tersebut diamankan Tim Gegana Polda Maluku. Masyarakat
tidak terpengaruh oleh peristiwa itu dan kegiatan ekonomi terutama di pasar
rekonsiliasi di Zona Netral kawasan petak sepuluh Ambon berjalan seperti biasa.
Temuan bahan peledak tersebut merupakan kedua kalinya dalam tempo seminggu
ini. Sebelumnya 27 Juli lalu bertepatan dengan ledakan bom di sebelah Citra
Supermaket, Jalan Mutiara Pasar Mardika Ambon, menyebabkan 53 orang luka-luka,
satu di antaranya Frans Lasamahu meninggal dunia, ditemukan pula sebuah bom
seberat 5,56 kg. Bom berikut 80 butir peluru dan lima detonator yang diperkirakan
polisi memiliki daya ledak tinggi itu ditemukan dalam kardus aqua di bawah meja
dalam kawasan pasar kaget gudang arang Ambon. Akan tetapi bom tersebut tidak
sempat meledak.
Ke-16 bom yang ditemukan sekaligus itu pertama kali dilihat oleh siswa SLTPN 12
ketika dia hendak membuang sampah di bak penampungan sampah didepan sekolah,
yang juga menjadi lokasi SLTPN 2 alternatif yang menampung siswa campuran dua
komunitas. Bom tersebut terdapat dalam tas wanita berwarna coklat. Siswa itu
melaporkan temuannya kepada salah satu guru yang kemudian melaporkan temuan
tersebut kepada polisi.
Tim Gegana langsung datang ke lokasi menjinakan bom yang dikhawatirkan bisa
meledak sewaktu-waktu. Menurut Kepala Polres Kepulauan Ambon Ajun Komisaris
Besar Noviantoro, sementara ini belum diketahui persis ukuran dan daya ledak bom
yang ditemukan kemarin.
Kepala Polda Maluku Brigjen (Polisi) Sunarko yang datang ke tempat kejadian
perkara (TKP) 20 menit kemudian mensinyalir, bom tersebut untuk meresahkan
masyarakat Kota Ambon yang kini kondisinya mulai tenang. Dia berharap di masa
datang masyarakat segera melaporkan temuan yang mencurigakan sebagaimana
dialami pelajar SLTPN 12 Ambon.
Temuan bom kemarin sama sekali tidak mempengaruhi kegiatan masyarakat di dua
komonitas yang dipisahkan oleh zona netral. Kaum Muslim tetap berduyun-duyun
menjalankan ibadah shalat Jumat di Masjid Al Fatah Ambon, yang merupakan masjid
terbesar dikota tersebut. Selesai shalat, sebagian masyarakat mendatangi rumah
makan di sekitar masjid tersebut. Toko-toko juga tetap buka seperti biasa dan di
antara para jemaah tidak terdengar pembicaraan mengenai temuan bom beberapa
jam sebelumnya. (TRI)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|