The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Peringati Milad, FPI Tuntut Pemberlakuan Syariat Islam


KOMPAS, Selasa, 6 Agustus 2002

Peringati Milad, FPI Tuntut Pemberlakuan Syariat Islam

Jakarta, Kompas - Ribuan aktivis Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, Selasa (5/8), mengadakan aksi unjuk rasa ke Gedung MPR/DPR Senayan, menuntut dicantumkannya syariat Islam dalam amandemen UUD 1945. Aksi turun ke jalan itu dilaksanakan usai massa menghadiri acara milad (ulang tahun) ke-4 FPI yang diselenggarakan di Markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Aksi unjuk rasa-yang didukung massa cukup besar-yang menuntut pemberlakuan syariat Islam dalam Sidang Tahunan (ST) MPR 2002 tersebut, merupakan aksi kedua setelah dua hari sebelumnya aksi serupa digelar oleh ribuan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia.

Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) urung hadir dalam peringatan milad tersebut, karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Dalam sambutan tertulisnya, Hamzah Haz meminta agar FPI menjadikan peringatan milad IV-nya sebagai sarana untuk mengonsolidasikan organisasi agar mampu menghasilkan karya yang lebih damai dan berkualitas. Menurut Hamzah, untuk menciptakan karya-karya kemanusiaan, umat Islam tidak perlu bersikap eksklusif.

"Umat Islam justru harus mampu menggandeng seluruh komponen bangsa dalam kerja sama mewujudkan cita-cita nasional," kata Hamzah dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Menteri Agama Said Agil Almunawar, seperti dikutip kantor berita Antara.

Hamzah mengatakan, perjuangan membangun dan menata kembali bangsa dan negara Indonesia masih panjang, sedangkan beban berat yang diemban umat Islam dalam menyelamatkan bangsa mengharuskan adanya upaya-upaya dalam tubuh umat Islam sendiri untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah. Dalam sambutannya itu, Hamzah tidak menyinggung sikapnya terhadap keinginan dicantumkannya kembali syariat Islam dalam amandemen keempat UUD 1945.

Jalan ditutup

Acara peringatan ulang tahun dan aksi FPI sempat merepotkan pengguna jalan. Sejak pagi hari Jalan KS Tubun Petamburan ditutup untuk lalu lintas umum. Kesibukan di sekitar markas FPI mulai terlihat sejak pukul 05.00. Jalan Gatot Subroto ke arah Slipi sempat ditutup sementara, ketika iring-iringan massa bergerak dari Petamburan menuju Gedung MPR/ DPR Senayan pukul 10.40.

Panji-panji FPI dari berbagai daerah-di antaranya dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung-menyemarakkan demo yang didominasi laki-laki ini. Demonstran meneriakkan agar diberlakukannya syariat Islam dalam hukum Indonesia.

Ketua FPI Al Habib Muhammad Rizieq Shihab dalam orasinya membagi partai politik dalam dua jenis, yaitu partai Allah dan partai Setan. Partai Allah adalah partai yang mendukung syariat Islam sebagai hukum Allah, sedangkan partai setan sebaliknya. "Jika PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan, dan partai lain tidak mendukung syariat Islam, maka partai itu adalah partai setan," ucpnya.

Perwakilan FPI dan ormas Islam lainnya diterima oleh Wakil Ketua MPR Letnan Jenderal Agus Widjojo dan Nazri Adlani, sementara Menteri Agama Said Agil ikut mendampingi. Semula Habib Rizieq mempertanyakan ketidakhadiran Ketua MPR Amien Rais yang sudah berjanji menerima mereka. Dijelaskan kemudian bahwa Amien sedang menjenguk anggota keluarganya yang sakit.

Dalam pertemuan itu, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Jawa Tengah Uztadz Abu Bakar Ba'asyir membacakan Petisi Umat Islam tentang Pencantuman Syariat Islam dalam UUD 1945, yang berbunyi, "Kami menuntut MPR untuk mencantumkan syariat Islam dalam UUD 1945. Cukup Allah sebagai saksi atas apa yang kita kerjakan. Allahu Akbar."

Menanggapi aspirasi FPI, Wakil Ketua MPR Agus Widjojo mengatakan, akan meneruskannya kepada Amien Rais dan kepada seluruh anggota MPR yang tengah mengikuti Sidang Tahunan MPR.

Usai diterima MPR, Habib Rizieq mengatakan, dalam pertemuan itu FPI menyatakan, menolak kelompok anti-amandemen. Namun, Habib juga menolak amandemen, jika amandemen itu tidak memasukkan syariat Islam. "Kami hanya setuju amandemen dengan syariat Islam," kata Habib Rizieq.

Molotov

 Seperti diakui sendiri oleh Habib Rizieq, sejumlah aktivis FPI sempat memukuli tujuh orang yang berpenampilan beda dengan anggota FPI lainnya. Ketujuh orang itu dipukuli di markas FPI. Awalnya, mereka dicurigai sebagai provokator, karena kedapatan menyebar selebaran yang bukan selebaran FPI. Kabar burung pun berkembang di tengah massa yang marah. Mereka kemudian dituding membawa bahan pembuat bom molotov.

Setelah diperiksa, ternyata tudingan tersebut tidak benar. "Memang ditemukan pentolan korek, namun bukan bom molotov seperti diberitakan," kata Habib Rizieq yang ditemui di tempat tinggalnya. "Mereka yang ditangkap memang bukan orang FPI. Mereka akan dilepaskan karena tidak cukup bukti," tambah Ayu F Sahab SH, Ketua Bantuan Hukum FPI.

Namun, informasi dari Dinas Penerangan Polda Metro Jaya menyebutkan, benda yang diduga bom rakitan itu ditemukan polisi pukul 13.40 di markas FPI dalam sebuah plastik berwarna hitam. Selanjutnya, benda tersebut langsung dibawa ke Markas Polda Metro Jaya untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan Tim Gegana, benda yang diduga bom rakitan itu berupa bekas tabung penyaring pada AC. Tabung tersebut berisi serbuk korek api dan memiliki sumbu yang terbuat dari kain. Dengan komposisi seperti itu, benda tersebut diduga memiliki daya ledak cukup besar.

Pada hari yang sama di Makassar, ribuan pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel segera merealisasikan pelaksanaan penegakan syariat Islam. HTI Sulsel juga menuntut Pemerintah Indonesia mengubah konstitusi yang ada menjadi konstitusi syariat. Tuntutan ini disampaikan usai melakukan aksi longmarch sejauh empat kilometer dari Lapangan Karebosi hingga Gedung DPRD Sulsel. (T03/T05/T07/T06/LUK/WIN/BUR/WIS)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044