KOMPAS, Sabtu, 08 Juni 2002, 20:11 WIB
Gus Dur: Pemerintah Tak Percaya Diri Tangani Poso dan Ambon
Surabaya, Sabtu
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahhid (Gus Dur) menilai, pemerintah mengalami
kehilangan kepercayaan diri sehingga terlambat dalam menyelesaikan konflik yang
kini masih berlangsung di Ambon dan Poso.
"Pemerintah saat ini mengalami krisis kepercayaan diri, yakni tak bisa mengambil
langkah tegas untuk menyelesaikan masalah di Ambon dan Poso," katanya di depan
ribuan warga Madura yang tergabung dalam Forum Masyarakat Blateran Madura
(FMBM) Jatim di Surabaya, Sabtu.
Menurut cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari itu, keterlambatan penanganan
kerusuhan di Ambon dan Poso itu dikarenakan pemerintah tidak tegas dan konsisten
dalam melakukan pemulihan.
"Pemerintah seharusnya tegas melakukan penarikan semua personel Laskar Jihad
serta melakukan sweeping terhadap persenjataan yang mereka miliki. Jika tak mau
menyerahkan, pemerintah harus bertindak tegas dengan merampas dan menangkap
mereka serta menjebloskan ke dalam penjara," katanya.
Dalam kenyataannya, kata mantan Ketua Umum PBNU itu, langkah tegas tersebut
tidak dilakukan, tapi justru Wapres Hamzah Haz mengunjungi Jafar Umar Thalib.
"Saya juga menyayangkan sikap Hamzah Haz yang juga sering mengunjungi
tokoh-tokoh Islam radikal," katanya.
Dalam masalah Aceh, Gus Dur juga menilai sikap pemerintah patut disayangkan
karena mengambil langkah kekerasan yang mengakibatkan setiap harinya ada lima
orang tewas, baik dari kalangan GAM, masyarakat, maupun aparat keamanan
sendiri.
Dalam kesempatan itu, Gus Dur dinobatkan sebagai tokoh kehormatan Blateran
bersama Gubernur Jatim H Imam Utomo, Ketua PKB Jatim H Choirul Anam, Walikota
Surabaya Bambang DH, dan Ketua PKB Surabaya Wahyudin Husein.(Ant/jy)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|