KOMPAS, Sabtu, 8 Juni 2002
Wali Kota Ambon: Kunjungan Wapres Jangan untuk Manuver
Politik
Ambon, Kompas - Wali Kota Ambon J Papilaya, Jumat (7/6), meminta agar
kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz ke Ambon dilakukan dalam rangka
kunjungan kenegaraan dan membawa agenda pemerintah dalam penyelesaian konflik
Maluku. Ia berharap agar Presiden, Wapres, dan para menteri di Jakarta mempunyai
persepsi yang sama dalam melihat persoalan Maluku. Manuver-manuver politik
dengan menggunakan konflik Maluku, menurut Papilaya, sangat kontraproduktif bagi
penyelesaian konflik di wilayah tersebut. "Sebagai Wali Kota, saya belum pernah
memperoleh pemberitahuan soal kunjungan ini. Secara protokoler semestinya seluruh
instrumen negara dilibatkan. Saya mengetahui rencana kunjungan Wapres dari
televisi dan koran-koran saja. Sampai sekarang saya tidak tahu kunjungan Wapres
dalam rangka apa," kata Papilaya, yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Hamzah Haz menurut rencana akan berkunjung ke Ambon, Selasa (11/6) pekan
depan, atas undangan Forum Silaturahmi Umat Muslim Maluku.
Berkaitan dengan perubahan struktur komando pengamanan wilayah Maluku,
Papilaya mengakui bahwa sampai saat ini masyarakat masih menunggu langkah apa
yang akan dilakukan dengan dibentuknya Panglima Komando Operasi Pemulihan
Keamanan (Pangkoopslihkam) di Maluku. Ia mendesak agar Presiden segera
mengeluarkan keputusan presiden (keppres) mengenai masalah itu, supaya jelas
model operasi, pola organisasi, dan sebagainya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa
perbaikan manajemen keamanan tidak akan ada artinya tanpa perbaikan manajemen
sosial dalam rangka penyelesaian konflik Maluku.
Tim investigasi
Papilaya mendesak agar pemerintah secepatnya membentuk tim investigasi
independen untuk melakukan penyelidikan terhadap konflik Maluku yang telah
berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Pembentukan tim investagasi independen
ini, katanya, merupakan salah satu butir kesepakatan Malino yang harus segera
dilaksanakan.
"Kalau makin dihambat, ini akan mempersulit proses sosial di sini. Si A tuding begini,
si B tuding begitu, ini harus diklarifikasi oleh tim investigasi. Langkah-langkah
manajemen keamanan harus diikuti langkah-langkah manajemen sosial, termasuk
dengan hal-hal seperti ini. Tanpa ini berjalan, saya tidak bisa berbuat banyak," kata
Papilaya.
Anggota delegasi Malino II Sr Brigitta Renyaan dan Yonas Atjas yang ditemui
terpisah mengharapkan agar kunjungan Wapres ke Ambon dilakukan dalam rangka
penyelesaian konflik Maluku dan melibatkan dua belah komunitas. "Kami mendukung
Pak Hamzah dapat menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik Maluku," kata
Yonas.
Ketua Badan Immarat Muslim Maluku (BIMM) Kota Ambon Daud Sangadji
menyatakan keyakinannya, kunjungan Wapres ke Ambon akan membawa agenda
pemerintah untuk menyelesaikan konflik Maluku. Kesepakatan-kesepakatan Malino II,
menurut dia, harus dilaksanakan dan harus berjalan. Kehadiran Wapres, kata
Sangadji, akan dapat menyelesaikan berbagai masalah internal umat Muslim, baik
yang mendukung atau tidak mendukung Malino II. "Melalui Pak Hamzah, pemerintah
dapat menjelaskan langsung kepada umat Muslim dan mudah-mudahan dapat
menjembatani perbedaan persepsi ini," kata Sangadji. (wis)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|