KOMPAS, Senin, 19 Agustus 2002, 18:19 WIB
Australia Larang Warganya Kunjungi Aceh
Canberra, Senin
Pemerintah Australia memperingatkan warganya agar tak melakukan kunjungan ke
Aceh dengan pertimbangan tindakan kekerasan kerap terjadi di wilayah tersebut.
Namun, jika kunjungan itu dipandang penting benar maka diharapkan para warga
Australia bersikap waspada dan terlebih dahulu mencari informasi tentang situasi
keamanan setempat. Demikian nasihat perjalanan yang dikeluarkan Departemen Luar
Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) di Canberra, Senin (19/8).
Selain Aceh, Pemerintah Australia juga mengimbau warganya yang ingin
mengunjungi Papua agar waspada dan menghubungi Kedutaan Australia setempat
sebelum berangkat mengingat bentrok sporadis antara aparat keamanan dan
kelompok separatis menyebabkan ketegangan di wilayah itu.
Situasi keamanan di Sulawesi Tengah yang semakin memburuk dan terus
berlangsung di wilayah itu sehingga mereka yang berkunjung ke Poso agar tidak
menggunakan angkutan bus antarkota dan provinsi menyusul penyerangan terhadap
penumpang bus tersebut.
Warga Australia juga diminta menunda perjalanan ke wilayah Timor Barat, di luar kota
Kupang, Maluku dan Maluku Utara sampai ada pemberitahuan selanjutnya.
Peringatan ini dikeluarkan untuk kedua kali pada tahun 2002 setelah beberapa lama
DFAT tidak mengeluarkan nasihat perjalanan bagi warganya di Indonesia. Peringatan
terakhir dari DFAT dikeluarkan pada bulan Oktober tahun lalu yang melarang
warganya melakukan perjalanan ke Indonesia kecuali Bali, Bintan dan Batam.
Selanjutnya, DFAT menganjurkan warga Australia yang masih tinggal di Indonesia
untuk tetap waspada terhadap setiap perkembangan yang bisa membahayakan
keamanan mereka. Oleh karena itu, warga negara Australia di Indonesia dianjurkan
untuk menghindari unjuk rasa dan jika terjadi gangguan keamanan, mereka
diharapkan tetap tinggal di dalam rumah. (Ant/ima)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|