KOMPAS, Rabu, 22 Mei 2002, 16:34 WIB
PPRC Jadi Pemicu Kekerasan Baru di Ambon
Laporan : Heru Margianto
Jakarta, KCM - Pengiriman Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPC) Tentara Nasional
Indonesia (TNI) ke Ambon akan jadi pemicu baru kekerasan di tempat itu ungkap
Moderator Baku Bae Ichsan Malik. Pasalnya, selama ini, militer adalah bagian dari
konflik tak berkesudahan di wilayah itu.
"Menurut saya pendekatan militeristik hanya membuahkan kekerasan-kekerasan
baru, terlebih untuk kasus Ambon. TNI dan Polri sudah part of problem," kata Ichsan
di sela-sela acara semiloka Rekonstruksi Resolusi Konflik Sosial Ambon di Hotel
Millenium, Jakarta (22/5).
Ichsan sendiri sebetulnya berharap pemerintah mengurangi kekuatan militer di
Ambon. "Silakan latihan di mana saja. Kalau itu latihan, saya kira tidak tepat dalam
kondisi sekarang," kata Ichsan.
Menurut Ichasan, yang dibutuhkan di Ambon adalah kerja sama ayng
sungguh-sungguh antara pihak keamanan dan Penguasa Darurat Sipil Daerah
Maluku. Seperti diketahui masalah koordinasi antara aparat keamanan dan PDSD
tidak harmonis. Ini mengesankan pemerintah tidak serius sekaligus tak mampu
selesaikan konflik di Ambon.
Semnentara ditemui terpisah pada acara Indonesia Next, di Hotel JW Marriott,
Jakarta, pada hari yang sama, mantan Kabakin ZA Maulani mengatakan, PDSD
mestinya bersikap tegas terhadap pimpinan TNI dan Polri di Ambon. Kalau PDSD
merasa bahwa instrumen keamanan yang diperbantukan kepadanya dalam hal ini
militer dan polisi tak bersedia bekerja sama di bawah koordinasinya, seharusnya
PDSD mohon kepada pemerintah pusat untuk mengganti Pangdam dan Kapolda.
"Kalau anda mendapat tugas dan kepada anda diberikan pembantu dan pembantunya
tidak bekerja untuk anda, anda bisa bilang kepada yang memberi tugas untuk diminta
ganti pembantu itu," tuturnya. (prim)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|