The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pengungsi Halmahera Tagih Janji ke Mensos


KOMPAS, Selasa, 25 Juni 2002, 23:00 WIB

Pengungsi Halmahera Tagih Janji ke Mensos

Ternate, Selasa

Ribuan pengungsi Muslim dan Kristen di Halmahera, Morotai dan Bacan Provinsi Maluku Utara yang saat ini telah kembali ke daerah asalnya menagih janji kepada Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah.

Mensos saat berkunjung ke Maluku Utara Maret 2002 lalu mengatakan, siapa pun (pengungsi, red) yang mau pulang ke daerah asalnya, akan diberikan bantuan biaya transportasi, dan ditanggung oleh pemerintah serta jaminan hidup selama tiga bulan Rp250 ribu/jiwa.

"Maksimal satu kepala keluarga lima orang," kata Kepala Desa Gurua Kecamatan Tobelo, Muchlis Baba ketika ditemui 19 wartawan media cetak dan elektronik yang melakukan perjalanan jurnalistik "Damai" di Tobelo, Selasa.

Menurut Muchlis, janji Mensos lewat Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial DR Sumarjati Arjoso itu, hingga kini belum ada realisasinya. Pemerintah juga akan memberikan bekal hidup berupa
modal usaha Rp1,250 juta/KK.

"Bagi pengungsi yang rumahnya belum dibangun oleh dibangun oleh Depkimprawil diberikan bantuan berupa bahan bangunan senilai Rp5 juta," ucapnya.

Janji Mensos tersebut ternyata sudah menjelang empat bulan tak kunjung datang. "Kami (pengungsi, red) sudah pertanyakan kepada Pemda Kabupaten Maluku Utara, namun Bupati mengatakan, tidak tau-menahu soal janji Mensos tersebut," katanya.

Dana yang dijanjikan itu, sebesar Rp5 juta/KK terdiri dari bahan bangunan Rp4,5 juta, peralatan Rp200 ribu dan Rp300 ribu untuk ongkos kerja dan diharapkan Arpil 2002 sudah terealisasi, ternyata janji itu tinggal janji, katanya.

Kades mengatakan, Muslim di Desa Gurua Tobelo yang mengungsi akibat konflik bernuansa SARA berjumlah 572 KK itu, 213 KK di antaranya atau 470 jiwa sudah kembali hidup berdampingan dengan saudara-saudaranya yang beragama Kristen. Mereka yang dipulangkan ke desanya itu masih menempati barak pengungsi.

Sementara sisanya, 300 KK lebih sampai sekarang berada di kamp-kamp pengungsi di Ternate, Morotai dan Galela. "Sedikitnya 500 unit rumah rusak terbakar, sementara yang mendapat bantuan baru tercatat 91 unit, baik Muslim maupun Kristen. Dikhawatirkan, warga yang sudah menempati barak akan kembali ke Ternate, bila janji Mensos tidak segera direalisasikan," ujarnya.

Penjabat Gubernur Maluku Utara Drs Sinyo Harri Sarundayang mengatakan, kebijakan pemerintah pusat itu segera diberikan, tapi sekarang anggaran belum turun. Bantuan tersebut diharapkan tahun ini sudah terealisasi.(Ant/jy)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044