KOMPAS, Kamis, 30 Mei 2002
Wakil Presiden Hamzah Haz Temui Abu Bakar Ba'asyir
Solo, Kompas-Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz hari Rabu (29/5) melakukan
kunjungan ke Pondok Pesantren Islam Al Mukmin di Desa Ngruki, Kabupaten
Sukoharjo, yang katanya merupakan pemenuhan "janji"-nya kepada KH Abu Bakar
Ba'asyir bahwa ia akan melihat langsung pesantren tersebut. Kedatangannya ini
sekaligus dimaksudkan untuk memastikan sinyalemen terkaitnya pesantren ini
dengan jaringan Al Qaeda, yang dituding masyarakat internasional sebagai
menggerakkan terorisme.
"Saya hanya ingin jaminan, (isu jaringan Al Qaeda) itu benar atau tidak. Kalau tidak,
insya Allah akan saya bela. Tetapi, kalau (ternyata) jaringan itu ada, maka sayalah
yang pertama-tama memerintahkan tangkap. Kalau mau tangkap, padahal tidak
terbukti ada, maka tangkap saya dahulu, jangan kiainya," ujar Hamzah Haz, yang
begitu tiba di Pondok Ngruki pukul 14.15 langsung menyampaikan pidato di atas
mimbar. Tak ada pertemuan khusus Wapres dan pengasuh pondok seperti KH Abu
Bakar Ba'asyir, baik sewaktu tiba maupun saat pulang.
Diakui, dua bulan silam ia bertemu dengan tiga tokoh Islam yang dianggap keras,
yakni Abu Bakar Ba'asyir, Ustadz Ja'far Umar Thalib, dan Habib Rizieq. Kepada
mereka, ia mempertanyakan tentang isu adanya jaringan Al Qaeda yang dikaitkan
dengan tokoh-tokoh tersebut. Ketiganya justru mempersilakan kepadanya untuk
membuktikan kebenarannya ke pondok-pondok mereka.
Wapres mengharapkan agar pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam
bisa menjadi simbol Islam. "Kita tidak ingin orang lain menganggap bahwa lembaga
pendidikan Islam sebagai sarang teroris, atau menciptakan jaringan terorisme yang
berkait dengan terorisme dunia," katanya.
Kepada wartawan, Wapres menyebutkan bahwa kunjungannya ke Pondok Al Mukmin
Ngruki semata-mata merupakan silaturahmi, mengingat ia pernah berkunjung ke sana
sewaktu menjabat sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal Pusat.
Pernyataan serupa disampaikan KH Abu Bakar Ba'asyir secara terpisah. Dikatakan,
kunjungan itu hanya untuk membuktikan kebenaran isu tentang adanya jaringan
terorisme di pondok-pondok pesantren. Ba'asyir menyatakan, di luar itu pihaknya
tidak tahu-menahu agenda Hamzah Haz yang akhir-akhir ini tampak rajin mendekati
sejumlah tokoh Islam, yang diduga berhubungan dengan Pemilu 2004.
"Itu persoalan pribadi beliau. Bagi saya, seorang Islam wajib menjalin hubungan
dengan sesama Muslim. Akhlak Islam memang begitu," katanya.
Ba'asyir membantah bahwa ada pertemuan khusus antara pihaknya dengan Hamzah
Haz. "Tidak ada pertemuan khusus atau hubungan khusus. Kunjungan ini
semata-mata urusan yang berhubungan dengan pengasuh pondok pesantren,"
tegasnya. (asa)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|