MASARIKU NETWORK - POSO UPDATE
Jihad Serang Desa Matako, Di Poso
Jihad serang desa Matako, 5 Agustus 2002
Setelah berkali-kali melakukan penembakan dan pemboman terhadap warga kristen
di Poso pasca Deklarasi Malino dan tanpa pernah diambil tindakan oleh aparat
Keamanan/Pemerintah, kini jihad kembali melakukan serangan ke desa kristen di
Matako Kecamatan Tojo arah ke Ampana, ± 30 Km dari Poso Kota. Matako adalah
desa kristen terbesar di Kecamatan Tojo yang di kepung desa-desa muslim dan
desa-desa kristen lainnya yang sudah jatuh dan dikuasai jihad.
Minggu, 4 Agustus 2002 sekitar Pk. 04.00 wita. Desa ini mendapat serangan gencar
dari pasukan jihad yang dilengkapi dengan senjata api organik otomatis dan bom.
Serangan dilakukan pada saat warga sedang lelap tidur, dan tidak ada penjagaan dari
warga karena menganggap dengan adanya Deklarasi Malino maka, situasi sudah
aman, apalagi ada 15 orang satuan TNI AD dari 711 Raksatama-Palu yang berjaga di
Pos setempat.
Pasukan jihad datang dari arah laut (utara) dengan menggunakan
speedboat/perahu-perahu motor, mendarat di pantai kemudian melakukan serangan
secara melingkar, dari arah barat, selatan dan timur, mengurung warga.
Mendapat serangan mendadak dengan tembakan gencar dari senjata otomatis
membuat warga kaget dan masing-masing berusaha lari menyelamatkan diri ke
semak-semak.
Serangan berlangsung selama sekitar satu jam lebih, setelah itu pasukan jihad
kembali ke laut dan selanjutnya pergi dengan speedboat dan perahu-perahu
motornya. 15 orang aparat yang berjaga sama sekali tidak bertindak menghadapi
pasukan jihad yang menyerang dengan menembak membabi buta, mereka hanya
acuh saja dan bermain catur.
Warga harus berusaha sendiri menyelamatkan dirinya dan baru berani keluar setelah
mereka mendengar suara mesin perahu jihad berangkat.
Lebih dari 30 rumah warga di bom dan dibakar, terutama disekitar gereja. Mereka
membom dan membakar dua gereja di desa Matako ini. Selain itu jatuh korban luka
tembak di pihak warga kristen.
KORBAN :
1. Wemu Tangali Mokeo, (Perempuan, 66 tahun, luka tembak pantat kanan tembus
peru t).
2. Nona Pedengka, (Perempuan, 32 tahun, luka tembak pada tangan kiri atas dan
menghancurkan tulangnya).
3. Neti Toea, (Perempuan, 49 tahun, telapak kaki kanan hancur kena tembakan).
4. Silas Mkeo, (laki-laki, 26 tahun, dua jari kaki kirinya putus dan hancur kena
tembakan).
5. Ulce Doda, (Perempuan, 20 tahun, luka tembak pada jari kaki kanan).
6. ..................., (laki-laki, luka tembak di punggung, masih dalam identifikasi)
7. Ny. Manyonge Kanta, (75 tahun, shock berat).
8. Ny. Tendea Baleba, (66 tahun, shock berat).
Gedung yang di rusak dan dibakar :
1. Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Matako, gereja yang baru selesai
dibanngun ini, di bom dan di bakar, sehingga tidak dapat digunakan lagi.
2. GKST Jemaat Efata Matako, dirusak kemudian di bom, sehingga tidak dapat
digunakan untuk ibadah.
3. lebih 30 rumah warga kristen yang dirusak, di tembaki, di bom dan di bakar
sehingga mengalami kerusakan parah.
Barang-barang yang dijarah pasukan jihad :
1. Barang-barang elektronik : Televisi, Radio, kulkas, alat musik gereja, dan lain-lain.
2. Hasil bumi, berupa puluhan karung Cengkeh yang sudah kering dan Cokelat.
3. Kendaraan bermotor, roda dua.
Akibat peristiwa tersebut dan nyata tidak adanya jaminan keamanan dari aparat
Keamanan/ Pemerintah, maka sebagian besar masyarakat kristen di desa Matako
dan sekitarnya mengungsi ke Tentena.
1. Masyarakat Matako Kecamatan Tojo, sejumlah 202 KK atau sekitar 700 jiwa.
2. Masyarakat Galuga Kecamatan Tojo sekitar 100 jiwa.
3. Masyarakat Tongko Kecamatan Lage sekitar 40 jiwa.
Tidak semua masyarakat kristen desa Matako meninggalkan desanya, mereka hanya
mengungsikan anak-anak dan wanita kemudian sebagian laki-laki kembali kedesa
Matako untuk menjaga desa dan kebunnya.
Akibat berbagai peristiwa penyerangan dan pembunuhan terhadap warga kristen,
pihak RSU di Tentena sampai kehabisan kantong darah. Untuk saat ini sedang kami
upayakan.
JK
Recieved via MASARIKU NETWORK
|