MASARIKU NETWORK - POSO UPDATE
Penghadangan di Matako, Poso
Palu, 7 Juli 2002. menuyusul aksi serangan bersenjata jihad ke desa Matako pada
hari Minggu, 4 Agustus 2002 situasi di desa Matako dan sekitarnya menjadi tegang.
Lebih seribu warga kristen di evakuasi. Sampai tadi malam (selasa malam, 6 Agustus
2002) operasi evakuasi warga kristen terus berlangsung sampai sekitar pukul 01.00
wit dengan melibatkan 16 truck. Mereka semua di evakuasi ke Tentena karena
khawatir desa Silanca yang selama ini di pakai menampung pengungsi, juga akan
mendapat serangan jihad.
Sementara itu terjadi insiden penghadangan kendaraan yang ditumpangi warga
muslim dari Ampana tujuan Makassar. Sekitar pukul 06.30 wit. Empat orang warga
muslim asal Ampana mengendarai dua mobil pick up yang mengangkut ikan laut
sebanyak 900 kg untuk di jual di Makassar. Sebelum memasuki desa Matako
mereka sempat menanyakan ke pihak Polisi yang bertugas di pos jaga tentang
keamanan untuk melewati desa Matako, pihak keamanan menyatakan bahwa situasi
aman sehingga mereka berani lewat. Ketika mereka sudah memasuki desa tersebut,
tiba-tiba mereka dihadang oleh beberapa warga kristen yang masih berusaha
mempertahankan di desanya. Warga menyerang dengan bersenjatakan batu, dan
parang namun mereka dapat diselamatkan oleh aparat kemanan yang segera datang.
Sekitar pukul 12.00 wit. Dua mobil Suzuki Carry dengan Nopol DN 1722 EB dan DN
1792 EB yang mengangkut penumpang jurusan Ampana – Poso kembali di hadang
di desa Matako dan di serang warga kristen namun kembali mereka berhasil di
selamatkan aparat keamanan dan di bawa ke Polres Poso. Sedangkan kendaraan
mereka mengalami kerusakan akibat lemparan batu dan kena parang.
Pihak keamanan menyatakan sudah aman karena mereka tidak tahu kalau masih
ada warga kristen yang bersembunyi dan masih berusaha mempertahankan desanya.
Sedangkan pihak warga muslim yakin bisa lewat dengan aman karena menyangka
warga kristen sudah lari tungganglanggang meninggalkan desanya akibat serangan
bersenjarta jihad pada Minggu 4 Agustus 2002 pk. 04.30 wit. sementaran warga
kristen yang tersisa menyangka pihak muslim kembali memasuki desanya untuk
menyusup/menyerang. Sehingga mereka berusaha melakukan perlawanan dan
mencurigai setiap orang luar yang memasuki desa Matako.
Sementara itu pada waktu yang bersamaan terjadi penghadangan bis Antariksa dan
bis Omega jurusan Palu – Tentena. Ketika itu bis Antariksa dan Omega berjalan
beriringan, dan ketika bis memasuki Poso Kota dan sampai di sekitar pasar, bis
Antariksa yang berjalan sudah lebih ke depan tiba-tiba di kejar warga muslim yang
bersepeda motor namun bis Antariksa berhasil meloloskan diri sekalipun hampir
terbalik di tugu jam kota. Bis terus melaju sampai memasuki daerah Sayo atas yang
sudah di kuasai warga kristen. Warga muslim kemudian melihat bis Omega yang
menyusul di belakang, segera memukul tiang listrik sehingga massa muslim segera
terkonsentrasi dan menghadang bis Omega namun bis Omega juga berhasil
meloloskan diri sekalipun badan bis mengalami kerusakan.
Saat melewati Polres Poso aparat keamanan yang melihat massa mengejar dan
berusaha menghadang bis-bis tersebut hanya nonton.
Tidak adanya jaminan keamanan dari pemerintah dan aparat keamanan terhadap
warga kristen membuat warga kristen semakin panik dan berusaha melindungi dirinya
sendiri semaksimal mungkin.
Tanggal 6 Agustus 2002 sejak pagi hari, warga kristen mengerahkan 16 armada truck
untuk mengevakuasi warga kristen yang masih tertinggal di desa Matako dan
sekitarnya. Operasi evakuasi berlangsung hingga pukul 01.00 wit.
Sementara itu selasa 7/8 malam terdengar suara-suara tembakan dan ledakan bom.
Warga kristen yang terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua, di desa Sepe segera
di ungsikan ke Tentena, sementara yang laki-laki tetap tinggal untuk menjaga
desanya. Beberapa warga kristen dari desa Watuawu, Tentena segera turun untuk
ikut menjaga desa Sepe yang sudah menjadi incaran jihad. Namun kedatangan
mereka di tahan oleh pihak kepolisian yang berjaga di Km. 9. terjadi ketegangan
dengan pihak polisi sehingga mereka meminta bantuan pihak TNI, dan pihak TNI
segera mengirim pasukan sebanyak dua truck namun warga kristen di desa
Ranononcu segera menghadang dan tidak mengijinkan pasukan tersebut lewat
sehingga terjadi ketegangan lagi dan untuk hal itu pihak TNI meminta bantuan lagi
sehingga datang lagi dua truck bantuan pasukan TNI namun warga tetap menghadang
dan tidak mengijinkan pasukan! tersebut lewat bahkan jumlah warga kristen semakin
banyak.
Saat ini berhasil terpantau oleh masyarakat kristen sekitar 52 personil pasukan
Kopasus yang masuk secara diam-diam di Tentena dan sekitarnya.
JK
Recieved via MASARIKU NETWORK
|