The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Kronologis Penyerangan desa Sepe dan Silanca, Poso


MASARIKU NETWORK - POSO UPDATE

Kronologis Penyerangan ke desa Sepe dan Silanca Kecamatan Lage, Kabupaten Poso

Palu, Selasa, 13 Agustus 2002

Senin, 12 Agustus 2002 sekitar pukul 01.00 wita. Pihak Gereja berhasil mengevakuasi jenasah atas nama : Bpk. Cikia (64) warga keturunan China dari desa Malei Kecamatan Lage. Sementara satu orang lagi yang diperkirakan sudah meninggal adalah Papa Deri atau Bapak Dolelia (72) sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Desa Malei Lage telah diserang jihad pada hari Sabtu, 10 Agustus 2002 sekitar pukul 19.00 wita. Puluhan rumah warga kristen di desa Malei dan desa Tongko Kecamatan Lage dibakar oleh penyerang.

Sedangkan pada hari Senin, 12 Agustus 2002 desa Sepe di serang Jihad pada sekitar pukul 18.30 wita. Jihad datang dari arah desa muslim Toyado. Sehari sebelumnya desa Sepe dan Bategencu diserang dengan berondongan tembakan senjata otomat satuan Brimob Pare-Pare sebanyak 17 personil. Pada tanggal 1 Desember 2001 desa pernah di serang juga dengan pasukan jihad bersenjata api namun masih bisa di pertahankan. (lihat foto peti peluru jihad yang tertinggal ketika menyerang waktu itu).

Kali ini masyarakat desa Sepe telah berusaha sekuat tenaga mempertahankan desanya namun karena jumlah penyerang sangat banyak dan semuanya di persenjatai dengan senjata api otomat maka warga akhirnya mundur sampai ke desa Silanca bergabung dengan warga desa Silanca namun kembali warga tidak sanggup bertahan karena kalah jumlah dan persenjataan. Padawaktu serangan ini terjadi Kapolda Palu dan Pangdam VII Wirabuana sedang berada di Poso Kota namun sama sekali tidak ada perintah kepada pasukan untuk meluncur mengamankan situasi kecuali pada tengah malam setelah semuanya sudah rata tanah dan warga kristen sudah mundur ke hutan-hutan. Pasukan jihad melakukan penjarahan barang-barang penduduk yang di tinggalkan sebelum membakar rumah-rumah penduduk. Sambil menyerang pasukan jihad berteriak "ALLAHU AKBAR...........ALLAHU AKBAR.................".

Ratusan rumah penduduk di desa Sepe dan Silanca dibakar habis oleh jihad termasuk satu GKST Jemaat Sepe dan satu GPDI Jemaat Sepe demikian juga di Silanca, satu GKST Jemaat Hosana Silanca dan satu GPDI Jemaat Silanca.

Terdapat lima orang meninggal karena mempertahankan harga dirinya, Desanya dan Imannya dan mereka sudah di evakuasi ke RSU Tentena. Kelima orang tersebut adalah :

1. Y. Ombitaka – laki-laki umur 60 tahun, warga desa Silanca.
2. Elpius Montorutu, laki-laki umur 24 tahun, warga desa Matako.
3. Ndolu Sulelino, laki-laki umur 31 tahun, warga desa Silanca.
4. Sena Kangea, laki-laki umur 32 tahun, warga desa Silanca.
5. Efrata Lagani, laki-laki umur 35 tahun warga desa Silanca.

Semuanya tewas tertembak dalam pertempuran tadi malam, tidak ada korban luka di pihak kristen. Sementara dari pihak islam belum diketahui berapa korban.

" Orang Indonesia memang murah senyum namun mereka adalah Terorist ! " demikian kata Patricia Linosy (35), istri Lorenso Tadey (34) turis Itali yang di tembak mati jihad di dalam bis Batutumonga di desa Mayoa Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso pada tanggal 8 Agustus 2002. dengan linangan air mata Patricia katakan itu dihadapan Kapolda dan pejabat militer serta Muspida Palu ketika Pastor selesai memberikan doa pemberkatan jenasah dan peti mati akan diangkut ke Pesawat menuju Jakarta.

Ya Tuhan pantasnya Indonesia ini di sebut apa yaaa........Bangsa atau Bangsat??

JK

Recieved via MASARIKU NETWORK
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044