The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Rakyat Tentena Pilih Mati Di Tentena


MASARIKU NETWORK - POSO UPDATE

Rakyat Tentena Pilih Mati Di Tentena

Palu, 14 Agustus 2002.

Situasi di Tentena dan sekitarnya msih mencekam menyusul penyerangan ke desa Sepe dan Silanca pada tanggal 12 Agustus 2002 yang lalu. Tentara dan Polisi segera dikirim ke Sepe dan Silanca pada tengah malam setelah semuanya sudah jadi arang, warga kristen sudah lari dan jihad sudah menarik diri dengan segala hasil jarahannya. Seandainya jihad belum selesai menyerang maka tentarapun belum diperintahkan untuk masuk, tunggu setelah jihad menyelesaikan serangannya. Jadi komando utnuk tentara dan Polisi masuk itu adalah dari perintah Komando Jihad bukan dari Pangdam dan Kapolda sebab mereka pada saat yang bersamaan berada di Poso Kota. Alasannya saat itu mereka akan ke makassar lewat darat ?

Mana ada pejabat seperti itu mau susah payah jalan darat dua hari dua malam? apalagi situasi Poso yang tidak stabil seperti itu ?

Melihat penyerangan di Sepe dan Silanca yang mengahanguskan GKST dan GPDI Jemaat Sepe serta GKST, GPDI dan GSJA di Silanca warga kristen di Ranononcupun melampiaskan kemarahannya dengan membakar satu masjid di desa tersebut.

Saat ini situasi tetap bellum bisa di kendalikan aparat sebab di daerah Poso Pesisir yaitu : Tabalu, Betalemba, Patiwunga, Pantangolemba, Tangkura terdengar suara-suara letusan senjata api dan ledakan bom. Hal ini dimaksudkan untuk menteroro warga kristen di daerah tersebut yang jumlahnya sedikit akibat penyerangan dan pembumihangusan desa-desa tersebut pada 27- 29 November 2002 yang lalu. Demikian juga di daerah Peleru serta beberapa daerah sekitar Tentena saat ini ada gerakan pasukan jihad. Tidak ada tindakan apapun dari pihak keamanan untuk menindak mereka yang membawa senjata api dan yang meledakkan bom sekalipun di daerah-daerah tersebut ada pos jaga mereka.

16 Ormas Islam di Palu mendesak DPRD setempat agar segera menyetujui pemberlakuan Syariat Islam di Palu namun hal ini masih menjadi pergumulan dan perdebatan sengit di DPRD untuk itu saudara-sauadara se Iman doakanlah hal ini agar Tuhan Campur tangan supaya DPRD dapat dengan berani dan arif menolak pemberlakuan tersebut.

Empat orang warga kristen yang mengendarai mobil Mitsubshi Kuda pada hari Minggu 11 Agustus 2002 dihadang di Kayamanya. Mereka diperiksa KTP nya ketika tahu mereka bukan Islam, langsung dibantai dan mobilnya dibakar. Satu orang Bali lolos, sementara 3 orang di bantai. Irfan Ento (20) jenasahnya berhasil di Evakuasi ke Palu sementara dua rekannya, menurut saksi mata diseret ke laut (mungkin ditenggelamkan ke laut dengan cara tubuh korban diikat batu).

Beberapa rumah warga di kota Palu didatangi oleh LJ dan di tanyai apakah mereka muslim atau bukan ketika itu kebetulan rumah seorang Jemaat yang didatangi dan di tanyai, saking takutnya ia spontan meenjawab Islam, orang tersebut memberitahu agar ia segera kumpul di masjid karena ada ceramah tentang Poso.

"Dalam waktu dekat kami akan serang Tentena habis-habisan sampai titik darah penghabisan, pokoknya Tentena harus kaita rebut dan kuasai kata orang tersebut lalu pergi meninggalkan jemaat yang ketakutan tersebut" untuk menyikapi hal tersebut, warga kristen di Tentena akan bertahan di Tentena dan merekapun memilih untuk mati di Tentena daripada harus meninggalkan tanah leluhurnya.

Itu berarti akan ada ladang pembantaian besar-besaran di Tentena dalam waktu dekat ini jika serangan itu di mulai, sebab masyarakat tidak punya senjata api untuk melakukan perlawanan yang memadai sementara jihad sudah dilengkapi dengan senjata otomat dan bom, granat dan persenjataan lainnya serta dukungan dari pasukan yang sudah tidak merah putih lagi. Sebagaimana yang sudah terjadi di Ambon. Pada penyerangan di Sepe dan Silanca senjata yang mereka gunakan antara lain M16, AK47 dan Minimi, Bom dan Granat Standart.


Maklumat Perang Laskar Jihad Untuk Poso

Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunah Wal Jamaah
Uztadz Jafar Umar Thalib

Disiarkan di Radio SPMM pada tanggal 5 Juli 2002

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Kaum muslimin yang saya cintai dan saya hormati. Para asaatidzah, para imam masjid, para tokoh masyarakat serta segenap umat Islam di manapun berada yang mendengarkan seruan yang sedang saya sampaikan ini.

Kita bersyukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala yang telah memilih kita sebagai tentaraNya. Tentara Allah itu mereka mendapatkan kewajiban ketentaraan. Allah telah menyatakan kewajiban ketentaraan kepada kita sebagai tentara-tentara Allah. Bagi mereka yang masih ragu untuk maju perang dengarkanlah nasihat dari Allah tentang bagaimana semestinya kita menjalankan misi peperangan ini. Allah Subhaanahu Wa Taâ'ala telah mengingatkan kita: Mengapa kalian tidak mau berperang? Padahal orang-orang yang teraniaya, mereka menjerit kepada Allah, Wahai Robb kami, keluarkan kami dari negeri yang dholim penghuninya ini, Wahai Robb kami, berilah kepada kami penolong dari sisiMu.

Kaum Muslimin yang saya cintai dan hormati!

Undang-undang apakah di dunia ini yang bias melawan undang-undang Allah ketika Allah menyatakan bahwa kita wajib berperang untuk membela orang-orang yang teraniaya yang tidak mampu membela dirinya? Dan undang-undang apakah di dunia ini yang mampu melarang kewajiban agama yang menyatakan perintah Allah, Dan apabila mereka saudara2mu yang seagama itu meminta tolong kepada kalian, maka wajib atas kalian untuk menolong mereka? Maka, dengan demikian saya tegaskan, sesungguhnya telah batal segala undang-undang yang bertentangan dengan Firman Allah.

Telah lama kaum muslimin dipermainkan dan diperolok-olokkan dengan berbagai penipuan, sandiwara jahat, dan makar-makar jahat yang dipimpin oleh penjahat-penjahat kemanusiaan, para pendeta pemakan harta harom dari kalangan manusia, telah bersekongkol untuk melakukan maker jahat kepada kaum muslimin, yaitu mengusir kaum muslimin.

Kita telah berusaha melakukan lobi-lobi untuk melawan kejahatan2 yang terus dilancarkan itu Kita telah melobi pemerintah pusat, aparat TNI/Polri, baik aparat TNI/Polri yang ada di Mabes TNI dan Mabes Polri maupun aparat TNI/Polri yang ada di daerah. Puncaknya ketika kita umat Islam mengingatkan pemerintah, dengan ancaman perang rakyat, agar menindak tegas segala rencana para tokoh yang ada di gereja maupun di luar gereja.

Oleh karena itu, dengan melihat kenyataan yang ada, maka kita menyatakan kebulatan kita untuk melancarkan perang rakyat semesta terhadap upaya pengkhianatan yang dipimpin oleh gereja. Dan kita kaum Muslimin harus membuktikan pernyataan itu dalam bentuk perbuatan.

Wahai orang-orang Nasrani, orang-orang Poso dengarkanlah nasihatku yang terakhir kali ini. Pimpinan-pimpinan gereja itu, baik nasional maupun dunia, tidak bisa melindungimu dari kutukan, laknat dan kemurkaan Allah ketika kami mendholimi kaum Muslimin.

Wahai Pendeta Reynaldi Damanik, dengarkanlah nasihatku. Janganlah engkau terus menerus melakukan tipu daya kepada kaum Muslimin. Jika kamu tidak segera taubat dari perbuatanmu itu, kamu akan mati, maka janganlah kamu menyesal dengan tanggung jawab tertumpahnya darah kaum Muslimin karena perbuatan taangan-tangan kamu.

Kepada kaum Muslimin di Poso yang saya cintai dan saya hormati. Persiapkanlah diri kalian. Allah Subhaanahu Wa Taâ'ala memberitakan mental kaum Muslimin itu, yaitu mereka yang dikatakan oleh Allah Subhaanahu Wa Taa'ala : Yaitu orang-orang yang telah ditakut-takuti oleh sebagian orang yang lainnya bahwasanya ada sekelompok orang telah mempersiapkan diri untuk menggempur kalian, maka takutlah kalian terhadap mereka. Mereka justru bertambah Iamannya berkata: Cukuplah bagi kamu jaminan pembelaan dari Allah. Dialah sebaik-baiknya penjamin.

Itulah mental kaum Mukminin. Kita dianjurkan dan diminta oleh Allah untuk bermental demikian. Tidak surut dengan gertakan-gertakan seperti mereka menggertak kita bahwa akan ada tindakan represif apabila menolak sweeping.

Kaum Muslimin yang saya cintai dan yang saya hormati

Tetaplah persiapkan segala bentuk perlawanan dari upaya-upaya PDS yang ingin mempermainkan aparat kita guna berhadapan dengan kita. Kita siapkan segalanya. Siapkanlah bom-bom yang ada pada kita. Siapkan amunisi yang siap kita muntahkan dari moncong-moncong senjata yang kita punyai.

Dan kita bersumpah demi Allah demi Allah demi Allah Sampai Tentena dan sekitarnya menjadi lautan api. Demi Allah itu kita nyatakan. Kita justru ingin membalas segala kejahatan yang dilakukan kepada kita dengan menghabisi yang menyuruhnya yang ada di Tentena, Kelei dan sekitarnya. Inilah tekad kita.

Wallahu! Kita bertekad bahwa kita tidak ingin bertabrakan dengan TNI/Polri. Akan tetapi, apabila mereka menyerang kita dengan alasan sweeping atau alasan apapun, kita akan lawan sampai titik darah penghabisan. Kita juga akan melanjutkan perlawanan ini sampai Tentena dan sampai kita bebaskan Poso dari tangan-tangan najis itu. Itu tekad kita. Jangan main-main dengan macan-macan Allah ini. Kita tidak akan mundur dengan prinsip ini.

Oleh karena itu, saya perintahkan kepada segenap anggota Laskar Jihad Ahlussunnah Wal Jama'ah agar menulis wasiat dan menyiapkan diri untuk menyambut kedudukan sebagai syahid. Keluarkan seluruh perbendaharaan senjata. Karena kesibukan perang ini, terpaksa saya umumkan kepada kaum Muslimin bahwa aktivitas SDIP, TKIP dan TPQ untuk sementara diliburkan guna menyiapkan diri menghadapi perang rakyat tersebut. Dan kepada para tenaga medis, hendaknya menyiapkan segala persiapan untuk kemungkinan melayani mereka yang terluka dalam pertempuran.

Dengarkanlah oleh kamu Damanik dan antek-antek, Wahai Damanik kaki tangan Amerika. Dengarkanlah oleh kamu wahai kaki tangan Dewan Gereja Dunia. Dengarkanlah oleh kamu wahai kaki tangan Salibis Zionis. Dengarkanlah oleh kamu wahai Yahudi dan Nasrani, kami kaum Muslimin mengundang tentara Amerika untuk membuktikan kehebatannya di Poso sini. Mari kita bertempur habis-habisan. Mari kita buktikan untuk kesekian kalinya bahwa kaum Muslimin tidak bisa ditaklukkan oleh kekuatan fisik yang selalu dibesar-besarkan itu.

Peristiwa Afghanistan ke-2 akan terjadi di Tentena Poso bila kamu nekad melancarkan ancaman wahai Amerika. Sekarang kamu wahai Amerika, sedang menderita berbagai kekalahan, berbagai pukulan- pukulan dahsyat di Afghanistan. Mari kita bertemu dengan jantan di medan tempur

Kita akan mewariskan semangat tempur ini kepada anak cucu kita karena kita telah diangkat oleh Allah sebagai tentara tentara-Nya. Dan kita berharap Allah menjadikan kita termasuk diri hamba-hambaNya yang diridhoi-Nya dan hamba-hambaNya yang menjunjung tinggi kehormatan agamanya.

Kita ingatkan kepada seluruh kaum Muslimin bahwa tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah. Hanya Allah yang bias menolong kita. Oleh karena itu, perbanyak istigafar, perbanyak taubat, perbanyaklah doa kepada Allah, dan perbanyak amalan taat kepada Allah dalam rangka mendapatkan keridhoan Allah sehingga kita dimenangkan oleh Allah karena itu. Wallahu aâlam bishowab. Sampai jumpa di medan tempur. Allahu Akbar.

Wassalaamu alaikum wr.wb.

Panglim Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah,

Ustad Ja'far Umar Thalib.

Pernyataan- pernyataan seperti diatas selalu di keluarkan dan tidak pernah diambil tindakan oleh aparat keamanan. Seperti dalam Tabliq Akbar di Lapangan Sintuwu Maroso Poso pada hari Minggu, 21 April 2002 serta di masjid-masjid.

JK

Recieved via MASARIKU NETWORK
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044