Media Indonesia, Rabu, 31 Juli 2002
300 Ton Beras untuk Pengungsi Maluku Busuk
AMBON (Media): Sekitar 300 ton beras batuan dari negara-negara donor yang
dititipkan Action Community Fund (ACF) di gudang Dolog Kebun Cengkeh, Ambon,
membusuk. Beras untuk pengungsi korban kerusuhan di Maluku itu terlalu lama
disimpan. Kepala Humas Dolog Maluku Arif Mandu, kemarin, mengatakan beras itu
pemberian lembaga donor yang seharusnya disalurkan ACF, lembaga swadaya
masyarkat (LSM) asal Prancis yang bertugas membagikan tersebut beras kepada
para pengungsi di Maluku. Dolog Maluku hanya bertugas menampung.
Namun, kata dia, sejak April 2002 LSM itu tidak lagi memberikan bantuan beras.
Mereka mengalihkan bantuan dalam bentuk program pemberdayaan. ''Proses
pengambilannya harus ada rekomendasi dari ACF. Dolog hanya mengeluarkan DO
(delivery order] beras,'' kata Arif. Meski sudah membusuk, tambahnya, Dolog tidak
berhak membuang beras tersebut karena ada prosedur yang harus dilalui. Yakni,
Dolog menyampaikan hal itu kepada Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
Dinas Kesehatan Maluku untuk diteliti di laboratorium dan menunggu hasil
pemeriksaan. Kalau rekomendasi Balai POM menyebutkan beras tersebur tidak bisa
dikonsumsi lagi maka sebelum dimusnahkan Dolog harus memberitahukannya
kepada Kabulog dan pendonor beras tersebut. Pada Februari 2002 beras ACF
sebanyak 1.400 ton juga pernah membusuk di gudang Dolog. Saat itu Dolog Maluku
bersama ACF terpaksa membuang beras tersebut.
Sejumlah warga di sekitar Gudang Dolog yang ditemui Media mengungkapkan
mereka tidak tahan lagi dengan bau busuk dari beras tersebut. Pada kesempatan itu
Arif juga mengaku tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah beras jatah untuk
warga miskin yang sudah disalurkan sejak Januari 2002. Padahal, beras untuk
masyarakat miskin itu juga disimpan di gudang Dolog Maluku.
Beras untuk warga miskin itu merupakan proyek dari Badan Perencana
Pembangunan Nasional (Bappenas) dan kementerian teknis lain. Program pemberian
beras tersebut, menurut Arif, sudah berjalan sejak Januari 2002. (HJ/N-3)
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|