The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

BAP Kasus Pembakaran Kantor Gubernur Maluku Rampung


Media Indonesia, Sabtu, 15 Juni 2002

BAP Kasus Pembakaran Kantor Gubernur Maluku Rampung

AMBON (Media): Berita acara pemeriksaan (BAP) perkara pembakaran Kantor Gubernur Maluku pada 3 April lalu, sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Maluku.

Kapolda Maluku Brigjen Soenarko Danu Ardianto menjelaskan, berkas perkara pelaku pembakaran itu sudah diserahkan ke kejaksaan, dan pihak kejaksaan menyatakan berkasnya lengkap.

''Kasus pembakaran Kantor Gubernur Maluku dengan tiga tersangka sudah dinyatakan lengkap oleh pihak kejaksaan,'' kata Soenarko.

Selain berkas tiga orang itu, jajaran Kepolisian Polda Maluku juga sudah menyerahkan berkas perkara Alex Manuputy, Ketua Front Kedaulan Maluku (FKM) dan Semy Waeleruny, pimpinan Yudikatif FKM ke pihak kejaksaan. Menurutnya, berkas keduanya dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Maluku.

''Dalam waktu dekat kasus tersebut akan disidangkan,'' kata Kapolda di Ambon, Kamis (13/6). Selain itu, lanjut Kapolda berkas perkara empat tersangka pengibar bendera RMS di Masohi sudah dinyatakan lengkap.

Sedang 15 warga sipil lainnya yang terlibat pengibaran bendera RMS, 25 April lalu menurut Kapolda masih dalam pemeriksaan. ''Dalam waktu dekat berkasnya akan dierahkan ke kejaksaan," katanya.

Sementara itu, untuk menghindari jatuh korban jiwa lebih banyak di hutan Desa Tial dan hutan Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, aparat keamanan dari TNI dan Brimob Resimen II Jakarta, kemarin melakukan pencarian dan penyisiran ranjau darat, yang dipasang orang tak dikenal di hutan kedua desa itu.

Aparat dari kesatuan Armed II dan Zipur 5 serta dibantu kompi Brimob Resimen II itu tidak bisa melakukan penyisiran di dalam hutan. Upaya pencarian mengalami hambatan karena alat yang digunakan terbatas. Mereka hanya menggunakan dua alat detektor. Karena itu, upaya pencarian masih sebatas lima meter dari badan jalan antara Desa suli dan Desa Tial. Tidak ada satu pun ranjau yang ditemukan.

Upaya pencarian ranjau dilakukan atas permintaan warga kedua desa itu, yang merasa takut dan tidak bisa ke hutan memetik hasil perkebunannya. "Masyarakat tidak bisa ke hutan, takut ancaman ranjau yang tersebar di dalam hutan," kata Sotela Mannie, ketua adat Desa Suli.

Sistem pencarian dilakukan dari dua arah yang berlawanan, tim Brimob Resimen II dari arah Desa Suli, sedangkan aparat TNI dari arah Desa Tial. Mereka bertemu di ujung jalan Desa Suli. Warga kedua desa itu juga ikut dalam pencarian tersebut, mereka membuntuti aparat.

Sampai di penghujung jalan kedua warga itu, berangkulan satu sama lainnya. Warga kedua desa yang masih saudara itu sudah tiga tahun tidak bertemu karena pernah terlibat konflik antaragama. Mereka berpelukan tanpa rasa curiga. (HJ/N-1)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044