Media Indonesia, Senin, 19 Agustus 2002 11:49 WIB
Tiga Ledakan Bom Kembali Terjadi di Poso
PALU--MIOL: Tiga bom meledak hampir bersamaan pada Minggu malam (18/8) di
kota Poso, Sulawesi Tengah, namun belum ada laporan akibat dari insiden tersebut.
Sementara itu Kapolri kembali menambah kekuatan pengamanan dengan mengirim
satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob.
Informasi dihimpun Antara dari Poso, Senin pagi menyebutkan, ketiga bom yang
belum diketahui jenis itu meledak di sekitar pemukiman penduduk antara pukul 21:00
hingga 21:15 waktu setempat, dua di Kelurahan Gebangrejo dan satunya lagi di
Kelurahan Kayamanya.
"Kami belum mengetahui motif dari peledakan itu, namun tidak ada kerusakan yang
ditimbulkannya termasuk kemungkinan adanya korban jiwa," kata Jabbar Abdul
Salam, tokoh masyarakat setempat.
Polisi kini dilaporkan sedang mengusut insiden yang sempat menimbulkan ketakutan
baru warga di ibukota kabupaten itu. Pihak Polres Poso yang dihubungi terpisah
membenarkan insiden ledakan tiga bom tersebut, namun belum bersedia memberikan
keterangan rinci."Sementara dalam pengusutan," kata seorang petugas jaga di
Mapolres setempat.
Daerah konflik Poso pasca penandatanganan deklarasi damai Malino 20 Desember
2001, masih sering dilanda aksi kekerasan, termasuk ledakan bom. Brimob ke Poso
Kapolri Jenderal Pol Dai Bachtar kembali menambah kekuatan pengamanan di Poso
dengan mengirim satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob ke bekas wilayah
konflik itu yang kurun dua pekan terakhir kembali bergejolak. Kadispen Polda Sulteng
AKBP Agus Sugianto kepada Antara di Palu Senin mengatakan pasukan Brimob asal
Polda Kalimantan Timur itu sudah berada di Poso dan bergabung dengan pasukan
yang sudah disiagakan sebelumnya. Sementara dari Makassar dilaporkan Pangdam
VII Wirabuana Mayjen TNI Amirul Isnaini hari Sabtu juga memberangkatkan satu SSK
TNI dari Yonif 726 Takalar ke kabupaten Poso dengan melalui jalur darat. Namun,
belum diperoleh informasi apakah pasukan TNI tersebut sudah tiba di Poso.
Sejak Poso bergejolak awal Agustus 2002 tercatat dua gelombang pengiriman
pasukan tambahan TNI/Polri. Pengiriman pertama (10/8) sebanyak satu batalion TNI
dan satu SSK brimob sehingga kekuatan TNI/Polri di wilayah Poso berkisar 4.000
personil.
Sementara dari Poso dilaporkan, aksi penyerangan menggunakan senjata api yang
disertai pembakaran rumah penduduk sudah merembet ke wilayah Kabupaten
Morowali, daerah pemekaran Poso.
Pada Kamis malam (15/8) sekelompok orang tidak dikenal menyerang desa
Mayumba Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali, sekitar 138km selatan kota
Poso, menyebabkan 43 rumah dan delapan kios hangus terbakar serta seorang
korban luka tembak, L Pitra, 67. Seorang Balita bernama Erik, 3, dilaporkan tewas
dalam insiden itu akibat kekuarang oksigen kerena kepulan asap dari rumah yang
terbakar.
"Situasi di wilayah tersebut sudah dalam kendali aparat keamanan," kata Kadispen
Agus Sugianto.
Hingga Minggu malam situasi kamtibmas di wilayah Poso dilaporkan berlangsung
tenang, kecuali di wilayah Kecamatan Tojo yang sekitar 1.000 warganya kini
menngungsi di sejumlah tenda penampungan akibat gempa tektonik berkekuatan 5,9
skala Richter yang mengguncang Poso hari Jumat (15/8). (Ol-01
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|