The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Korban Tewas 'Hoyo Star' Menjadi Empat Orang


Media Indonesia, 25/5/2002 16:36 WIB

Korban Tewas 'Hoyo Star' Menjadi Empat Orang

AMBON (Media): Jumlah korban meninggal akibat penembakan perahu motor Hoyo Star menjadi empat orang, dan 11 luka berat maupun ringan. Data dari RSU dan Polsek Saparua, korban tewas Luck Latupeirissa, Salmon Kainama, Dominggus Putirulan, dan David Tehuseirana.

Kepala RSU Saparua dr Johanis Parinuan, mengatakan sedikitnya 12 orang dievakuasi ke rumah sakit itu. Soal nama korban meninggal agaknya masih simpang siur.

Motor tempel itu ditembak dalam pelayaran dari Waipirit, Pulau Seram-Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, di sekitar perairan Tanjung Pelauw hingga Dusun Waimital, Pulau Haruku, Sabtu (25/5), sekitar pukul 06.53 WIT.

Dari 11 korban lainnya, ternyata personil Brimob dari Resimen I Kelapa dua yakni Bratu Yulius Malakosa yang terluka di bagian lengan kanan telah dievakuasi ke Ambon, sedangkan tiga rawat jalan dan tujuh lainnya rawat inap, satu di antaranya luka cukup serius.

Salah seorang personil Polsek Saparua yang enggan identitasnya disebutkan mengutip penjelasan para korban mengatakan, insiden penembakan itu dilakukan sejumlah oknum berpakaian loreng dan memakai karpus dari perairan Tanjung Pelauw hingga Dusun Waimital dengan menggunakan dua speedboat.

Penembakan itu mengakibatkan Samuel Aponno jatuh ke laut dan sempat dinyatakan hilang, kemudian ia ditemukan karena diselamatkan masyarakat yang menggunakan speedboat 'Saparjes 2' dari Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, yang sedang menuju Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon).

Karo Humas Setda Maluku Cak Saimima, ketika dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, insiden itu telah dilaporkan kepada Gubernur selaku Penguasa Darurat Sipil Maluku, Saleh Latuconsina. Berdasarkan koordinasi dengan Kapolda serta Pangdam XVI/Pattimura telah diterjunkan personil Brimob guna mengamankan situasi di tempat itu.

Upaya mengadu domba

Kapendam XVI/Pattimura, Mayor CAJ Herry Suhardy, secara terpisah menegaskan, insiden penembakan itu merupakan upaya adu domba guna memperuncing ketegangan personil TNI dan Polri, menyusul peristiwa antara Brimob dan Koppasus saat penangkapan ketua geng Coker, Berty Loupatty di Kudamati, 14 Mei yang telah diselesaikan.

"Yang pasti personil TNI tidak mungkin melakukan hal-hal seperti itu, sehingga pihak Polda Maluku diminta menugaskan jajarannya untuk mengusut tuntas insiden itu sehingga terungkap siapa oknum yang menggunakan atribut TNI dengan maksud mendiskreditkan," katanya.

Kapendam mengatakan, Pangdam XVI/Pattimura Brigjen Mustopo tidak mentolerir bila menemukan dan terbukti secara hukum ada personil TNI terlibat insiden seperti itu, karena pasti dikenai tindakan tegas.

"Kami mengharapkan masyarakat bisa mencermati peristiwa itu, sehingga tidak berapriori lebih awal karena kenyataan selama ini para perusuh sering menggunakan atribut TNI guna melakukan penyerangan," tandasnya.

Personil TNI siap mendukung Polisi dengan mengarahkan personil Armed 11 yang saat ini bertugas di Pulau Seram.

BERITA sebelumnya menyebutkan perahu motor Hoyo Star dalam pelayaran dari Desa Way Pirit, Kai Ratu, menuju Saparua, Maluku Tengah, Sabtu pagi ditembak oleh orang-orang tak dikenal yang menggunakan speed boat hingga menyebabkan dua orang meninggal.

Menurut keterangan yang dihimpun Antara, penembakan itu dilakukan saat Hoyo Star berada di pertengahan antara perairan Dusun Way Nital, Pulau Haruku, dan Desa Kulur, Pulau Saparua. Data Polsek Saparua menyebutkan, penembakan itu setidaknya mengakibatkan dua orang dipastikan meninggal dan sejumlah lainnya luka berat atau ringan.

Korban meninggal dunia tercatat pengemudi motor tempel Moni Tomatala dan Domingus Putirulan dan saat ini sudah dievakuasi ke desa Hulaliu, Pulau Haruku, dan korban terluka dibawa ke RS Saparua.

Salah seorang personel Polsek Saparua yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, berdasarkan monitor dari handy talky--HT, kemungkinan masih ada korban meninggal yang belum diketahui identitasnya.

"Personel Brimob Resimen I Kelapa Dua, yang mengawal motor tempel itu pun yakni Bharatu Yulius Malakasa terluka di bagian lengan kiri," kata polisi itu.

Karo Humas Setda Maluku Cak Saimima ketika dikonfirmasi secara terpisah membenarkan insiden tersebut telah dilaporkan ke Gubernur Maluku selaku Penguasa Darurat Sipil Maluku Saleh Latuconsina.

Pantauan di pantai Desa Passo, Pulau Ambon, memperlihatkan sedikitnya satu regu personel Brimob telah dikerahkan ke lokasi kejadian guna mengamankan korban yang kemungkinan belum diselamatkan maupun yang masih dinyatakan hilang.

SEMENTARA itu Kapolda Maluku Brigjen Sunarko ketika dihubungi Sabtu, mengatakan selain menyebabkan dua penumpang tewas (kemudian korban bertambah menjadi empat orang--Red), insiden itu juga mengakibatkan sembilan penumpang lainnya termasuk satu anggota Brimob Polda Maluku yang mengawal kapal tersebut mengalami luka tembak.

Dalam penjelasannya Sunarko menurut Antara mengatakan, kapal yang berkapasitas 100 orang itu diserang kelompok tak dikenal di depan Dusun Waimita, Hulalio, Saparua.

"Untuk mengantisipasi berkembangnya insiden itu Polda Maluku telah mengirim 17 anggota Brimod ke TKP serta melakukan penggeseran pasukan Polri yang ada di sekitar Saparua ke TKP," tuturnya.

Kapolda juga mengaku pihaknya telah melaporkan dan meminta bantuan kepada Pangdam XVI/Pattimura Brigjen Mustopo guna melakukan patroli di perairan itu.

Para penumpang yang mengalami luka tembak adalah Ori Sahetapy, Salmun Kainama, Kewenu, Sincehatu, Marice Oktavia, Yakomias Oseratu, Christine Sokseri, Salmon Tentury, dan Yulianus. (OL-01)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044