SINAR HARAPAN, Sabtu, 22 Juni 2002
Gereja Bethani Dibom
Bandar Lampung, Sinar Harapan - Gereja Bethani di Jl Laks Malahayati No 126,
Telukbetung, Bandar Lampung, dibom pada Jumat (20/6) pukul 03.00 dini hari.
Ledakan bom yang diperkirakan jenis mercon berkapasitas besar tersebut
menimbulkan kerusakan pada lantai dan pintu utama gereja umat Nasrani tersebut.
Namun karena saat terjadi ledakan tidak ada umat yang berada di gereja, tidak ada
korban jiwa. Bekas ledakan bom yang diperkirakan diletakkan di depan pintu masuk
utama gereja mengakibatkan tegel lantai di depan pintu pecah-pecah dengan lebar
sekitar 180 cm dan dalamnya 25 cm. Demikian pula daun pintu masuk, karpet
mengalami kerusakan, termasuk tirai di pintu tersebut.
Menurut petugas jaga gereja, Yudar, ia langsung terbangun begitu mendengar
ledakan dahsyat dari arah depan sekitar pukul 03.00 dini hari. Saat itu, ia sedang
tidur di ruang bagian belakang gereja.
Setelah berjalan ke arah depan ia mendapati serpihan bekas-bekas ledakan di depan
pintu utama dan bau mesiu yang masih menyengat. Namun untung ledakan tersebut
tidak sampai menimbulkan kebakaran. Selanjutnya dengan dibantu satpam Bank BNI
Idrus yang berada persis di sebelah rumah ibadah tersebut, mereka menelepon
kepolisian.
Kepala Direktorat Reserse Polda Lampung Kombes THL Tobing yang dikonfirmasi,
Jumat sore, mengakui terjadinya pengeboman gereja tersebut. Untuk mengusut
kasus ini, pihaknya sudah memeriksa sembilan orang saksi dan mengirimkan
serpihan-serpihan bom ke labfor Polri di Palembang guna meneliti jenis bom yang
digunakan.
"Namun dari pemeriksaan sementara tampaknya bom ini jenis rakitan dari mercon
berkapasitas besar. Bunyi ledakannya besar, tapi daya ledaknya tidak seberapa,"
ujar Tobing memperkirakan.
Siapa pelakunya, menurut Tobing, dari saksi yang sudah diperiksa belum ada yang
dijadikan tersangka. Untuk itu, pihaknya terus mengembangkan penyidikan dari
sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, di antaranya berupa
sepasang sandal jepit karet warna biru. "Kemungkinan besar pemilik sandal tersebut
yang menaruh bom di lokasi kejadian," lanjutnya.
Menjawab pertanyaan SH, mengenai motif pengeboman, Tobing belum bisa
memastikan karena masih dalam penyidikan. Namun, ia yakin kasus ini berdiri
sendiri dan tidak terkait dengan serangkaian pengeboman di DKI Jakarta belakangan
ini. (dat)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|