SUARA PEMBARUAN DAILY, 12/7/2002
Ditakutkan, Suksesi Gubernur Maluku
AMBON - Ternyata suksesi Gubernur Maluku pada November mendatang menjadi
suatu hal yang sangat ditakutkan berbagai kalangan di Ambon saat ini. Berbagai
pendapat seputar calon Gubernur kini ramai dibicarakan kalangan lembaga swadaya
masyarakat, elite politik, akademisi dan para tokoh masyarakat di Maluku.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pattimura (Unpatti) George Leasa kepada
Pembaruan, Jum'at (12/7), di Ambon, mengatakan, calon dari kalangan sipil atau
militer menjelang pergantian gubernur di daerah itu tidak perlu dipakai sebagai
patokan.
Dia mengingatkan, kebutuhan utama yang diharapkan masyarakat yakni bagaimana
seorang figur gubernur mampu membawa masyarakat Maluku ke dalam suasana
tertib dan damai.
Menurut Leasa, figur kepala daerah di provinsi itu harus mampu mengendalikan
situasi dan keamanan pasca pertikaian berdarah di kawasan itu.
"Dari sisi politis, warna konflik dan penguasaan politik mestinya ditinggalkan. Marilah
kita kedepankan penguasaan sosiologi, juridis dan kultural yang dimiliki seorang figur
calon gubernur Maluku,'' tandasnya.
Putra daerah atau bukan, lanjutnya, bukan faktor penting bagi seorang figur calon
gubernur Maluku yang ikut merasakan situasi konflik selama tiga tahun terakhir.
Sementara Ketua Partai Persatuan Pembangunan Reformasi Lutfi Sanaky
mengatakan, upaya pemrintah daerah dalam membangun kembali Maluku harus terus
dilakukan. Walau demikian pencabutan darurat sipil yang belum dilakukan pemerintah
pusat akan berdampak terhadap proses pemilihan gubernur mendatang. (VL/M-7)
----------
Last modified: 12/7/2002
|