SUARA PEMBARUAN DAILY, 15/7/2002
Dihantui Teror, Kota Poso Sepi
PALU - Situasi Kota Poso dan sekitarnya sampai Senin (15/7) masih sepi dari arus
lalu lintas umum. Warga masyarakat maupun kendaraan umum, masih banyak yang
takut dan enggan melintas di wilayah itu akibat adanya teror bom disertai
penembakan-penembakan misterius oleh orang-orang tak dikenal dalam beberapa
minggu terakhir.
Berdasarkan pemantauan Pembaruan, Senin pagi, para sopir bus dari arah Luwuk
tujuan Makassar, banyak yang tertahan di tempat istirahat makan Padapu,
Kecamatan Ampana. Mereka tak berani meneruskan perjalanan melintas di ruas
Poso-Tentena-Pendolo, karena khawatir adanya serangan bom atau tembakan
misterius seperti yang menimpa bus-bus sebelumnya. Begitu juga kendaraan umum
dari arah Palu-Poso Makassar serta Manado-Poso-Makassar, memilih berhenti di
Kota Poso tak berani melanjutkan perjalanan ke Makassar.
"Kami berani meneruskan perjalanan kalau ada pengawalan petugas," kata Mahmud
(34), seorang sopir truk dari Palu-Makassar kepada Pembaruan, Senin.
Takut Serangan
Menurut Mahmud, mereka takut melintasi di ruas Tentena-Pendolo karena takut
adanya penghadangan/serangan balasan dari warga setempat menyusul ledakan bom
yang menimpa bus PO Omega dan Antariksa jurusan Palu-Tentena di wilayah Kota
Poso, sehingga mengakibatkan beberapa korban meninggal dunia.
Begitu juga kendaraan umum dari arah Luwuk-Poso-Palu, tak berani melintas di
daerah Silanca-Tagolu, Kecamatan Lage karena takut dihadang massa. Untuk
mencapai Kota Poso, para sopir kembali menempuh jalan lewat tepi pinggir pantai,
ruas yang pernah dibuka masyarakat sebagai jalan alternatif waktu terjadi kerusuhan
Poso Desember 1998.
Beberapa pemilik bus di Kota Palu, pada Minggu (14/7)juga membatalkan jadwal
perjalanan bus ke Poso karena menilai kondisi belum aman. "Hari ini (Minggu, Red),
saya batalkan perjalanan karena kondisi ke Poso masih rawan,'' kata seorang
karyawan di PO. Jawa Indah Palu yang dihubungi, Minggu petang.
Sampai saat ini, aparat Polres Poso masih terus memburu pelaku peledakan bom
yang menimpa bus PO Omega jurusan Palu-Tentena pada Jumat petang (12/7) di
antara Desa Kawua-Ranononcu, Poso Kota.
Masih Diusut
Kapolres Poso AKBP Unggung Cahyono kepada wartawan di Poso mengatakan,
pihaknya tidak berani berspekulasi tentang siapa pelaku peledakan bom yang
menimpa bus Omega. "Kita masih mengusut masalah ini,'' ujarnya singkat.
Ditambahkan, pihaknya sudah memeriksa sopir bus Omega dan menurut pengakuan
sopir, bom tersebut diletakkan di jalan raya dalam sebuah tas. Dan oleh sopir, tas
yang tak lain berisi bom itu dikira sebagai barang penumpang bus Omega (yang
berada di depan) yang jatuh ke jalan raya sehingga sopir bus berinisiatif
menghentikan busnya dan menyuruh keneknya mengambil tas tersebut.
Namun saat tas tersebut sedang dipegang kenek dan dua penumpang bus lainnya,
tiba-tiba langsung meledak mengakibatkan seorang remaja Eta Suwita Dolia (17),
warga Desa Tokilo Kecamatan Pamona Selatan, tewas seketika. Sedangkan empat
lainnya terluka cukup parah masing-masing Ongo Tompowani (46), Alwin Makomba
(32), dan Meriam Potundo Dolia (25), ketiganya penumpang, serta Marten
Mokodompit (17), kenek bus. (128)
----------
Last modified: 15/7/2002
|