TEMPO, 11 Aug 2002 23:28:46 WIB
Pertemuan Deklarator Malino Hasilkan Dua Kesepakatan
11 Aug 2002 23:28:46 WIB
TEMPO Interaktif, Palu: Pertemuan "Evaluasi Deklarasi Malino untuk Poso" di Palu
Golden Hotel, Palu, Sulawesi Tengah, menghasilkan dua kesepakatan. Hasil
pertemuan itu disampaikan Menko Kesra Yusuf Kalla kepada wartawan di Palu,
Minggu (11/8) malam.
Pertama, semua kekacauan yang terjadi satu bulan belakangan ini di Kabupaten
Poso, dengan jatuhnya beberapa korban jiwa, disepakati sebagai tindakan kriminal
murni. Oleh karena itu kedua kelompok yang bertikai, Islam dan Kristen, di Poso
menjadikan para pelakunya sebagai musuh bersama.
Untuk keperluan pengamanan dan penegakan hukum, masyarakat diminta untuk
membantu aparat keamanan dari TNI dan Polri dalam melakukan operasi besar dalam
waktu sesingkat-singkatnya untuk menumpas para pelaku teror di daerah tersebut.
Salah satu tindakan pencegahan agar kasus serupa tidak terulang adalah
mengisolasi kawasan-kawasan yang dianggap masih rawan konflik agar para pelaku
teror tidak mudah masuk.
Kedua, pemerintah dan aparat keamanan perlu serius untuk menciptakan rasa aman
di kabupaten tersebut. Rasa aman ini sangat penting agar para pengungsi bisa
segera kembali ke kampung halamannya.
Dalam pertemuan itu, hadir sekitar 7 wakil dari kelompok Kristen. Sedangkan wakil
dari kelompok Islam sekitar 21 orang. Dalam pertemuan tertutup itu, selain Menko
Kesra Yusuf Kalla, juga ikut hadir Kapolri Jenderal Dai Bachtiar, Menteri Agama Said
Agil Munawar, Gubernur Sulawesi Tengah Aminuddin Ponulele dan Gubernur
Sulawesi Selatan Zainal Bakri Palaguna.
Tim fasilitator pertemuan Hamid Awaloedin menyatakan, pertemuan ini merupakan
langkah penting dalam menyelesaikan konflik Poso yang berlarut-larut. Karena itu,
Awaloedin mengharapkan para peserta pertemuan untuk lebih terbuka
mengungkapkan uneg-unegnya. Pertemuan akan dilanjutkan Senin (12/8).
Wakil kelompok Kristen S. Pelima mengatakan, kelompok Kristen di Tentena sangat
menyetujui pertemuan ini meskipun yang hadir hanya tujuh orang dari 16 deklarator
Malino. Ketidakhadiran kelompok dari Tentena bukan karena disengaja, tetapi karena
kesibukan mengevakuasi warga yang dibakar rumahnya. "Kami sangat menyetujui
pertemuan ini dan tetap mendukung Deklarasi Malino," katanya.
Sementara itu, situasi Poso malam ini kembali tegang karena ada kerumunan massa
di dalam kota. Konsentrasi massa ini karena Minggu sore ditemukan mayat yang
tertembak di lehernya di Kecamatan Lage. Diduga, mayat ini adalah salah satu
tukang ojek yang diculik massa, sehari sebelumnya. (Darlis Muhamad-Tempo
News Room)
@ tempointeractive.com
|