detikcom, Minggu, Rabu, 02/06/2004 15:20 WIB
Diduga Terkait Bom Ambon, Preman Femmy Souisa cs Dibekuk
(Sekarang giliran Femmy Souisa yang dikambinghitamkan)
Kontributor: M. Hanafi Holle
detikcom - Ambon, Diduga terkait aksi teror bom Ambon akhir-akhir ini, kelompok
preman Ambon pimpinan Femmy Souisa ditangkap aparat Polres Pulau Ambon dan
Pulau-Pulau Lease.
Penangkapan ini menurut Kapolda Maluku Brigjen Adityawarman sudah dilakukan
beberapa hari lalu. Hanya saja pihaknya belum mau mengekspos berita penangkapan
ini karena masih mengumpulkan bukti dan fakta atas keterlibatan kelompok ini.
"Ada beberapa orang yang kita tangkap dan sedang diperiksa. Untuk sementara
jangan diulas dulu. Kita juga masih mengumpulkan data dan fakta atasa keterlibatan
mereka,"ungkap Kapolda.
Kapolda juga menuturkan, penangkapan kelompok ini atas kecurigaan pihak
kepolisian terkait aksi teror bom akhir-akhir ini. Kendati demikian, hingga saat ini
belum ada satu pun yang dapat dijadikan tersangka.
"Dari hasil pemeriksaan kami, belum ada satu orang yang dapat kami jadikan
tersangka," ujarnya.
"Walaupun demikian, ada sejumlah saksi yang sedang kami mintai keterangan
mereka terhadap indikasi keterlibatan kelompok ini. Yah, tergantung pengembangan
dari hasil pemeriksaan kami nanti. Pokoknya kita lihat saja nanti," paparnya.
Awal penangkapan kelompok Femmy, kata Kapolda, berlangsung sejak 23 Mei 2004
lalu. Dan sejak itu pula pihak kepolisian menciduk satu per satu orang dari kelompok
ini.
Menyikapi indikasi keterlibatan kelompok Femmy Souisa cs, anggota DPRD Maluku
Darul Kutni Tehupaly yang dihubungi detikcom via ponsel Rabu sore, meminta agar
pemeriksaan kelompok ini dilakukan secara detail dan seksama.
"Jangan sampai pihak kepolisian digugat balik atau dikatakan salah tangkap. Paling
tidak harus ada bukti dan fakta yang kuat. Jangan sampai asal tangkap. Ini negara
hukum yang juga tentunya lebih mengedepankan kepastian hukum," pintanya.
Mantan jurnalis ini juga mendesak pihak kepolisian untuk secara serius mengungkap
aksi teror bom yang dirasa sangat menganggu ketentaraman warga kota Ambon.(nrl)
© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
|