The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Minggu, Rabu, 02/06/2004 18:10 WIB

32.500 Rumah Dibangun untuk Pengungsi Konflik Maluku

Reporter: Luhur Hertanto

detikcom - Jakarta, Sekitar 32.500 rumah akan dibangun sebagai pengganti rumah warga Maluku dan Maluku Utara yang hancur akibat konflik. Setiap rumah nilainya Rp 10 juta.

Demikian keputusan Rakor Kesra yang disampaikan Menko Kesra Ad Interim Malik Fadjar di Kantor Menko Kesra jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2004). Turut hadir Mensos Bachtiar Chamsyah, dan Meneg Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Manuel Kaisiepo.

"Rapat memutuskan, pemerintah di akhir masa jabatan yang tinggal 5 bulan akan membangun rumah bagi pengungsi konflik Maluku. Saat ini di Maluku dan Maluku Utara tercatat pengungsi sebanyak 37.150 KK. Jadi rumah yang dibangun memang tidak berdasar jumlah KK, tapi berdasarkan jumlah rumah yang terbakar. Nantinya satu rumah bisa ditempati oleh 2-3 KK sekaligus," tutur Malik.

Menurut dia, uang Rp 10 juta untuk membangun rumah akan diberikan dalam bentuk bahan bangunan, ongkos kerja, dan biaya hidup selama pembangunan. Dari Rp 10 juta, sebanyak Rp 8,5 juta ditanggung pemerintah pusat, sedangkan Rp 1,5 juta oleh Pemda.

Kenapa bukan dalam bentuk rumah jadi? "Untuk proyek ini kita membutuhkan anggaran Rp 325 miliar. Itupun masih harus kami koordinasikan lagi dengan Dirjen Anggaran. Jadi untuk efisiensi penggunaan anggarannya nanti, warga tetap harus dilibatkan secara swadaya untuk pembangunan rumah tinggalnya," kata Malik.

Pada kesempatan yang sama, Manuel menjelaskan, kebijakan pembanguan rumah tersebut merupakan implementasi Inpres 6/2003 tentang percepatan pembangunan Maluku dan Maluku Utara pasca konflik.

"Saat ini kita sedang mengusahakan menarik investor baru untuk menanamkan modal dan menggerakkan roda perekonomian di Maluku dan Maluku Utara. Anggaran pembangunan sarana umum di Maluku dan Maluku Utara mencapai Rp 250 miliar," kata Manuel.

Karena terbentur anggaran negara yang tidak membuat pos khusus untuk pembangunan di Maluku dan Maluku Utara, maka Manuel melakukan koordinasi dengan Bappenas untuk mencarikan alternatif pendanaan. (sss)

© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044