The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Jumat, 06/08/2004 10:42 WIB

Dana Pengungsi Maluku Rp 18 Miliar Diduga Disunat

Reporter: M Hanafi Holle

detikcom - Ambon, Dana sebesar Rp 18 miliar yang diperuntukan bagi 37.000 pengungsi di Maluku diduga disunat. Bawasda Maluku dan BPKP akan segera memeriksa dan menyelidikinya.

Hal ini disampaikan kepala Bawasda (Badan Pengawas Daerah) Maluku Drs J. Pattinama kepada detikcom di ruang kerjanya, Jumat (06/08/2004). "Kami akan melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan DPRD Maluku kepada kami bahwa ada dugaan penyimpangan dana pengungsi sebesar Rp18 miliar yang berasal dari anggaran belanja tambahan (ABT) tahun 2003," ujarnya.

Dana yang terindikasi diendapkan di bank BNI Cabang Ambon diketahui penyimpanannya atas nama dua rekanan. Sayangnya, Pattinama enggan membeberkan dua rekanan tersebut.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait dengan laporan yang diterimanya. "Kami sudah membentuk tim khusus dengan BPKP. Jadi, pemeriksaan akan dilakukan secara sinergis terhadap pelaksanaan penanganan. Mudah-mudahan hari ini gubernur akan tanda tangan surat agar kami secepatnya melakukan pemeriksaan," kata dia.

Selain dana pengungsi tersebut, pihaknya akan melakukan pemeriksaan juga terkait beberapa proyek yang terindikasi diselewengkan. Misalnya, proyek penataan kota sebesar Rp 10 miliar dan proyek pengujian mutu ikan sebesar Rp 800 juta lebih.

Terkait dengan desakan agar Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk datang ke Maluku, Pattinama menyatakan, kehadiran KPK pasti melihat pada tugas dan fungsinya. Pada prinsipnya dalam melaksnakan tugas, KPK harus berkoordinasi dengan aparat pengawasan di daerah termasuk BPKP dan Bawasda.

"Saya juga mau sampaikan bahwa Bawasda dan BPKP sudah melaksanakan tugas dengan baik. Ini dibuktikan dengan enam kasus besar yang sudah dilimpahkan ke kejaksaan yang merugikan negara Rp11 miliar," ujar Pattinama menampik tudingan sebagian masyarakat yang menilai kinerja Bawasda tidak maksimal.

Sementara Gubernur Maluku, Alberth Karel Ralahalu yang dikonfirmasi terkait desakan KPK ke Maluku menyatakan dukungannya jika memang dibutuhkan. "Silakan saja kalau KPK mau ke Maluku, malah itu lebih baik," kata dia.(asy)

© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044