The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Selasa, 24/08/2004

Preman Dibalik Teror Bom Ambon

Reporter: M. Hanafi Holle

detikcom - Ambon, Kapolda Maluku Brigjen Pol Aditya Warman mengakui aksi teror bom yang belakangan ini terjadi di Kota Ambon dilakukan kelompok preman. Polisi telah mengidentifikasi kelompok yang diduga terlibat.

Demikian disampaikan Kapolda kepada detikcom di Kantor Gubernur Maluku, Jl. Patimura Ambon, Rabu (10/08/2004).

"Benar, kelompok preman yang main dalam aksi teror bom di Ambon akhir-akhir ini. Saya sudah tahu siapa-siapa mereka. Kalian cari saja preman yang mana," ujar Kapolda.

Ditanya kelompok preman mana, Kapolda mengatakan dirinya belum bisa mengungkapkan identitas mereka, Namun, lanjut Kapolda, pihaknya teleah mengidentifikasi pelaku.

"Saya sudah mengatakan agar mereka jangan coba-coba melakukan aksi teror bom lagi. Mereka akan berhadapan dengan saya. Jika tidak, saya libas habis mereka. Ini peringatan saya untuk yang terakhir bagi mereka," tegas Kapolda.

Ia menambahkan dirinya telah memerintahkan personel polisi untuk tetap sigap menyikapi berbagai bentuk teror. Jika ada yang bergerak untuk kembali menjalankan aksinya, polisi tidak akan tinggal diam. "Kalau dia mulai, dia akan ambil langkah," janji Kapolda.

Dikatakan Kapolda, pihaknya memiliki kewajiban menuntaskan setiap kasus yang terjadi di Wilayah kerjanya . Nmaun, untuk wilayah Maluku, kasus yang muncul tidak dapat dituntaskan dalam waktu singkat.

"Ini bukan saja terjadi pada kasus baru, namun kasus yang lama pun belum tertangani secara tuntas. Ini ibarat tumpukan sampah yang sudah menggunung. Untuk itu, peran masyarakat sangat dibutuhkan juga dalam membantu kinerja pihak Kepolisian," paparnya.

Aditya mengungkapkan, saat dirinya tiba di Maluku, berbagai kasus sudah menghadangnya. "Banyak kasus yang belum tertangani tuntas. Jadi ibarat makan bubur panas dimulai dari pinggiran baru ke tengah." katanya.

Disinggung penyelidikan terhadap kelompok preman Femy Souisa yang sebelumnya dituding berada dibalik konflik 25 April lalu, Kapolda mengaku sulit untuk mengungkap keterlibatan kelompik Femmy.

Pasalnya semua saksi enggan berkomentar dan menarik kembali kesaksiannya. Meski demikian, kata Kapolda, gerak-gerik kelompok preman Femy Souisa akan dipantau. "Semua saksi tarik kesaksiannya, jadi kita kesulitan menindaklanjutinya," jelasnya. (rif).

© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044