The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

HarianKomentar.Com


HarianKomentar.Com, 21 Juli 2004

Ratusan Pelayat Pendeta Susianti Diteror Bom

Tindakan biadab masih saja dilakukan orang iseng di Palu usai penembakan di gereja Efatha. Pasalnya, saat jenazah Pendeta Susianti Tinihule disemayamkan di Gereja Efatha, sebuah teror bom melalui telepon terjadi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.00 WITA, Selasa (20/07) kemarin.

Saat itu, gereja dipadati oleh para pelayat yang akan mengan-tarkan jenazah Pendeta Susianti. Ancaman teror bom lewat telepon itu diterima oleh pengurus gereja. Melalui telepon itu, si pembuat teror mengancam bahwa setengah jam lagi bom di gereja akan meledak.

Ancaman teror itu tidak mem-buat para pelayat panik. Begitu proses pelepasan jenazah usai dan jenazah Susianti dibawa ke Pekuburan Talise untuk dima-kamkan, Jihandak Polda Sulteng langsung melakukan penyisiran di gereja itu. Hasil penyisiran nihil, tidak ditemukan bom.

Pendeta Irianto Kongkoli yang memimpin pemakaman jenazah Susianti mengaku telah diberi informasi dari aparat tentang ancaman bom lewat telepon itu. "Saya tadi dibisiki oleh seorang intel bahwa ada teror bom yang dialamatkan ke gereja (Efatha). Tapi saya tenang saja menghadapi itu," kata dia.

Pendeta Irianto meminta kepada kelompok yang suka melakukan teror untuk menghentikan aksi-nya. "Kepada pembuat teror, to-long sudahi saja," katanya.

Sementara itu, tepat pukul 18.00 WITA, jenazah Pendeta Susianti Tinulele, korban penem-bakan di gereja Efatha, dimakam-kan di Pekuburan Kristen Talise, Palu Timur.

Sebelumnya jenazah dilepas dari rumah duka di Jalan Lembu, Palu Selatan sekitar pukul 14.00 WITA, Selasa (20/07). Dari rumah duka, jenazah dibawa ke Gereja Efatha, Jalan Banteng, Palu, Selatan untuk dilakukan ibadah pelepasan.

Setelah dilakukan ibadah pele-pasan, jenazah Susianti kemudian dibawa menuju tempat pemaka-man menggunakan mobil jenazah. Ratusan kendaraan pelayat, baik sepeda motor dan mobil, terlihat mengiringi jenazah Susianti.

Pemakaman dipimpin oleh Pen-deta Irianto Kongkoli. Kepada war-tawan, Irianto kembali menegas-kan sikap gereja di Sulteng yang meminta polisi bisa segera meng-ungkap kasus penembakan pen-deta Susianti ini. Kepada umat Kristen, pendeta yang sangat po-puler di Palu ini menganjurkan agar bersabar menerima cobaan ini.

Saat ditanya mengenai harap-annya terhadap prospek keruku-nan antarumat beragama terkait kasus penembakan ini, Irianto menjelaskan, kerukunan tetap harus dijaga. "Kita memiliki kaukus dengan sejumlah LSM berbasis agama termasuk NU dan Al Khairaat," kata dia. Al Khairaat merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia Timur.

Dari Jakarta, Ketua Umum PGI, Nathan Setiabudi mengatakan, kasus penembakan brutal di Gereja Efatha merupakan keja-hatan murni. Peristiwa kekerasan itu tidak berlatar belakang ma-salah agama. "Presiden sudah me-merintahkan agar kasus ini diusut tuntas. Kami juga mengimbau gereja-gereja bisa mengendalikan diri dan tidak terpancing atau terprovokasi tindakan itu," ungkap Nathan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Damai Sejahtera, Ruyandi Hutasoit, mengatakan, Presiden juga telah meminta Menteri Agama (Menag) terbang ke Palu. Menag, kata Ruyandi, akan menghadiri pe-makaman Pendeta Susianti Tinulele.

"Kasus pembunuhan seperti ini bukan yang pertama kali. Dalam catatan saya sudah terjadi beberapa kali, seperti pembu-nuhan Ketua PDS di Poso dan Jaksa Fery Silalahi beberapa waktu lalu," tutur Ruyandi.(dtc/zal)
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044