KOMPAS, Senin, 19 Juli 2004, 13:02 WIB
NASIONAL
Kapolri Minta Maaf Atas Penembakan di Gereja Efata Palu
Palu, Senin
Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur
Sulawesi Tengah Prof Drs Aminuddin Ponulele dan pihak keluarga korban aksi
penembakan berdarah di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Efata Palu.
Pormohonan maaf Kapolri Da'i Bachtiar itu disampaikannya saat tiba di Bandara
Mutiara Palu hari Senin (19/7) pagi dengan pesawat khusus untuk melayat korban
penembakan tersebut sekaligus mendengarkan laporan dari kepolisian setempat
kronologis terjadinya tragedi berdarah itu. "Mohon maaf atas insiden yang terjadi di
GKST Efata Palu," katanya.
Rombongan Kapolri tiba di Bandara Mutuara Palu tepat pukul 11.00 WITA dan
dijemput Gubernur Sulteng Aminuddin Ponulele, Wakil Gubernur Rully Lamadjido,
SH, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Taufiq Ridha dan sejumlah pejabat setempat. Dari
Bandara Mutiara Palu rombongan Kapolri langsung menuju tempat kejadian pekara
TKP (GKST Efata) di kawasan Jalan Banteng, Kecamatan Palu Selatan.
Ketika berada di TKP Kapolri Da'i Bachtiar sempat berdialog dengan salah seorang
saksi mata yakni Hontilex Mangindala (50), penjaga gereja. Kepada Kapolri saksi
mata menceritakan kronologis singkat kejadian tersebut dan ciri-ciri fostur tubuh
pelaku yakni berbadan tinggi-tegap dan saat beraksi mengenakan topi, jaket dan
celana hitam dengan menggunakan senjata otomatis laras panjang.
Selanjutnya, Kapolri bersama Gubernur Sulteng menuju rumah duka, tempat korban
Pendeta Susianti Tinulele disemayamkan di Jalan Lembu Kelurahan Tatura, Palu
Selatan. Situasi di rumah duka sempat sedikit gaduh, ketika pihak keluarga korban
meminta berdialog langsung dengan Kapolri, namun tak dipenuhi.
"Pak Kapolri kami butuh dialog. Kami tidak butuh janji-janji. Sudah banyak yang
menjadi korban penembakan. Siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab," ujar Ny
Erna Tengke, salah seorang keluarga korban dengan nada tinggi.
Kapolri dan rombongan juga sempat mengunjungi dua rumah sakit yakni RS Budi
Agung dan RS Bala Keselamatan (BK) Palu, tempat para korban luka tembak
dirawat. Di RS Budi Agung Palu, Kapolri dan rombongan diterima dokter Ida Bagus
dan dokter Alfian. Hingga berita ini diturunkan, Kapolri Da'i Bachtiar masih melakukan
pertemuan tertutup dengan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Taufiq Ridha.
Pendeta Susianti Tinulele merupakan pengungsi korban kerusuhan Poso. Pendeta
yang masih lajang dan tinggal dua bulan melangsungkan pernikahan di kampung
halamannya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, itu tewas tertembak di bagian
kepala. Sementara empat korban luka tembak dan kini dirawat intensif di RS Budi
Agung dan Bala Keselamatan Palu yakni Listiani (15), Farid Palengku (15),
Rismidianto (18), dan Desri (17).(Ant/nik)
Copyright @ PT. Kompas Cyber Media
|