KOMPAS, Senin, 19 Juli 2004, 14:44 WIB
NASIONAL
Kapolri: Beri Jaminan Keamanan Kegiatan Keagamaan di Palu
Palu, Senin
Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar memerintahkan jajarannya untuk memberikan
jaminan keamanan terhadap kegiatan keagamaan di Palu, menyusul insiden
penembakan di Gereja Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST).
Perintah tersebut disampaikan Kapolri usai memberikan pengarahan kepada jajaran
Polda Sulteng, di Palu, Senin (19/7). Kapolri berada di Palu menyusul insiden
penembakan di Gereja GKST Efata Palu yang menewaskan Pendeta Susianti Tinulele
dan melukai empat jemaat lainya.
Kapolri juga mengatakan bahwa jajaran kepolisian di Sulteng diperintahkan untuk
mencari pelaku penembakan dengan menganalisa kasus-kasus penembakan
sebelumnya seperti kasus penembakan jaksa Fery Silalahi. Mabes Polri akan
menambah kekuatan personil intelijen dan penyidik guna menuntaskan kasus
penembakan tersebut. "Barang bukti selongsong peluru, ciri-ciri pelaku, dan modus
operandinya akan dianalisa lebih dalam guna mencari pelakunya," katanya.
Kapolri meminta seluruh jajaran Polda Sulteng meningkatkan kewaspadaan karena
situasi di Sulteng sangat sensitif. Poso, bekas daerah konflik di Sulteng, sangat
sensitif "Poso sebagai daerah pasca konflik sangat sensitif dalam menyikapi berbagai
kasus sekalipun termasuk kriminal murni, apalagi jika suatu perisitiwa pelaku dan
korbannya berasal dari kelompok berbeda," ujarnya.
Da'i Bachtiar meminta masyarakat Sulteng untuk tetap mempercayakan penanganan
kasus tersebut kepada Polri, serta tidak terprovokasi untuk melakukan perbuatan
yang dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan kamtibmas di wilayahnya.
"Kami berharap tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk membantu
menenangkan situasi," pintanya.
Kapolri juga mengatakan insiden penembakan berdarah di gereja Efata kriminal yang
brutal, dan tidak menutup kemungkinan masuk kategori terorisme jika telah
menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. "Soal terorisme akan kami dalami,"
ujarnya.(Ant/nik)
Copyright @ PT. Kompas Cyber Media
|