The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Rabu, 21 Juli 2004, 05:27 WIB

Palu Berdarah

Jakarta, KCM

PENEMBAKAN terhadap siapa saja patut dikutuk, apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang. Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), tepatnya Palu tidak habis dilanda kasus kekerasan. Belum hilang dalam ingatan kita penembakan sadis yang menimpa jaksa Ferry Silalahi yang bertugas di Kejaksaan Tinggi Sulteng hingga tewas pada akhir Mei lalu, kini kasus serupa kembali menimpa Pendeta Susianti Tinulele pada Minggu (18/7) malam lalu.

Perasaan sedih keluarga dan kerabat korban sangat jelas terasa. Korban yang sebelumnya segar bugar, memberikan khotbah di Gereja Efata, Palu, tiba-tiba diberondong tembakan dari pelaku tak dikenal. Kita sangat berduka, tokoh agama menjadi korban penembakan di depan jemaatnya sendiri.

MENGETAHUI peristiwa tersebut, Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar langsung terbang ke Palu, menjenguk korban dan mereka yang luka-luka akibat tembakan membabi buta itu. Kapolri segera menginstruksikan jajaran Polda Sulteng untuk mengungkap pelaku penembakan itu.

Tidak ada kata lain, Polri dituntut bertindak cepat untuk membekuk pelakunya. Muka Polri kembali tercoreng, karena tidak berhasil melindungi warganya dari aksi penembakan. Begitu mudahnya pelaku membawa senjata dan memuntahkan tembakan sehingga menewaskan Pendeta Susianti Tinulele.

Kota Palu yang sempat tenang kembali memanas. Para saksi menyebut, pelaku dengan kepala dingin, dengan tenang menjalankan aksinya. Polisi menduga pelaku sudah mahir menggunakan senjata api.

KASUS penembakan di Gereja Efata harus secepatnya diusut tuntas. Masyarakat membutuhkan kesigapan polisi menemukan pelakunya. Jangan membuat bingung masyarakat dan menduga-duga motif apa dibalik aksi penembakan tersebut. Mereka yang cinta damai jelas-jelas mengecam penembakan itu.

Pengungkapan secara cepat sangat penting, agar kasus ini tidak berkembang dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk membuat kekacauan di Palu. Badan Kerjasama Antar-Umat (BKSAU) Sulteng meminta warga gereja tetap tenang dan tidak terpancing dengan kasus penembakan tersebut. Mereka mempercayakan polisi untuk mengusutnya.

Penegasan senada juga dilontarkan Ketua Umum PGI Pendeta Nathan Setiabudi yang mengatakan, tidak ada motif agama dalam kasus penembakan jemaat Gereja Effata. Menurutnya, penembakan ini bermotif kejahatan dan pelakunya harus ditangkap serta meminta gereja-gereja untuk mengendalikan diri serta tidak terpancing. Kembalikan suasana Palu seperti semula, sehingga masyarakat dengan tenang menjalankan aktivitasnya. (**)

Copyright @ PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044