Media Indonesia, Kamis, 10 Juni 2004 20:33 WIB
NUSANTARA
Gubernur Maluku Bantah Beri Ponsel Terkait Bom di Ambon
AMBON--MIOL: Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, membantah memberikan
ponsel kepada salah seorang saksi aksi teror bom, FS, mennyusul insiden yang
dipicu peringatan HUT ke-54 separatis RMS dan demo ke Mapolda Maluku, 25 April
2004.
"Saya tidak pernah memberikan HP kepada orang tersebut. Mau diberikan kapan dan
di mana. Orangnya saja baru dilihat saat penayangan TVRI stasiun Maluku dan
Maluku Utara beberapa hari lalu," katanya, di Ambon, Kamis.
FS kini menjalani pemeriksaan di Polda Maluku sehubungan tuduhan dari kelompok
Donald Halattu dan Ronny Rijolly bahwa bersangkutan yang menyuruh membakar
sejumlah rumah penduduk di Waringin, Talake dan Batu Gantung serta aksi teror, isu
dan peledakan bom di Ambon dengan diawali di Desa Halong Baru, Kecamatan
Baguala, Minggu (23/5) pagi.
Gubernur pun membantah ditelepon melalui HP oleh FS saat insiden di Waringin
dengan sebutan "bos".
''Tolong dicatat, saya tidak pernah ditelpon FS maupun menelponnya. Saat itu yang
mengendalikan aparat keamanan adalah Kapolda Maluku sehingga pernyataan itu
sudah merupakan pencemaran nama baik," katanya.
Gubernur pun telah meminta Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Aditya Warman untuk
menyidik FS guna mempertangggung jawabkan pernyataannya yang menyudutkan
dan mencemarkan nama baiknya.
Kapolda secara terpisah menegaskan, pemeriksaan sejumlah orang terkait kasus itu
masih sebatas saksi dan belum ada yang mengarah sebagai tersangka. (Ant/O-2)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|