The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Sabtu, 19 Juni 2004 17:16 WIB

NUSANTARA

Kimpraswil Maluku Bangun 833 Rumah Pengungsi Konflik 1999

AMBON--MIOL: Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Maluku mulai membangun 833 unit rumah bagi para pengungsi korban konflik 19 Januari 1999 tersebar di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Seram Bagian Timur (SBB), serta kota Ambon.

Kasubdin Pengembangan Pemukiman dan Tata Bangunan Dinas Kimpraswil Maluku Ir Christ Hehanussa ketika dikonfirmasi di Ambon, Sabtu, membenarkan ratusan unit rumah bagi para korban konflik itu sudah mulai dibangun dalam sebulan terakhir.

Pemerintah Pusat tahun 2004 mengalokasikan dana untuk pembangunan 2.000 unit rumah pengungsi korban konflik bernuansa SARA itu, di mana 833 unit melalui Departemen Kimpraswil, sedangkan sisanya 1.167 melalui Departemen Sosial.

Rumah pengungsi yang sudah mulai dibangun kimpraswil Maluku, diantaranya, 210 unit di Desa Sirisori Amalatu, Pulau Saparua, Kabupaten Malteng serta 50 unit bagi Pengungsi Bethabara, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Sedangkan sisanya kemungkinan akan dibangun di Desa Kesui, Kecamatan Geser, Kabupaten SBT serta di Desa Kariu, Pulau Haruku (Malteng), guna mendukung program pengembalian pengungsi di dua wilayah itu ke tempat asalnya seperti yang ditetapkan Pemda Maluku.

"Kami masih harus berkoordinasi dengan Posko Penanganan Pengungsi Pemda Maluku, bagi penentuan lokasi yang telah disetujui dengan prioritas diberikan kepada pengungsi yang ingin kembali ke desa asalnya," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendekatan serta koordinasi dengan pemda di masing-masing kabupaten terutama menyangkut masalah keamanan serta kesediaan para pengungsi untuk kembali ke daerah asanya serta kesediaan para tetangga menerima mereka kembali.

Ditanya pembangunan rumah bagi para pengungsi pasca konflik yang dipicu perayaan HUT separatis Republik Maluku Selatan (RMS) 25 April lalu, dia mengatakan, baru taraf pendataan dan pengusulan Pemda Maluku ke Pemerintah Pusat.

"Yang baru ditangani yakni pembangunan 20 barak penampungan sementara bagi mereka pada sejumlah lokasi di kota Ambon dengan dana Rp500 juta lebih, di mana sebagian besar rampung dan telah ditempati pengungsi," ujarnya.

Sesuai data, konflik 25 April lalu mengakibatkan 536 unit rumah dan 10 barak terbakar dengan jumlah pengungsinya sebanyak 2.389 KK atau 10.985 jiwa, sedangkan sisa pengungsi korban konflik 1999 lalu yang belum tertangani 36.000 KK. (Ant/O-1)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044