Media Indonesia, Rabu, 28 Juli 2004 14:51 WIB
HUKUM-KRIMINAL
Polisi Jamin Keamanan Saksi Penembakan Gereja Effatha Palu
PALU--MIOL: Polisi menjamin keamanan seluruh saksi kasus penembakan di Gereja
GKST Jemaat Effatha Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (18/7) malam.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Victor Batara kepada wartawan di Palu, Rabu
mengatakan, jaminan keamanan diberikan kepada 15 saksi peristiwa penembakan di
Gereja Effatha yang menewaskan Pendeta Susianti Tinulele dan melukai empat
jemaat lainnya.
Jaminan keamanan serupa juga diberikan kepada empat warga Desa Tulo Kecamatan
Dolo, Kabupaten Donggala, yang sempat dimintai keterangan sekaitan dengan
pengejaran pelaku penembakan itu.
Batara menjelaskan pengejaran terhadap empat tersangka pelaku yang diduga masih
berada di wilayah Sulteng itu difokuskan di Kota Palu dan Kabupaten Poso. Dua dari
empat tersangka tersebut berinisial F dan H merupakan pelaku utama.
Pengejaran itu sendiri melibatkan tim gabungan Mabes Polri, Polda Sulteng dan
Polresta Palu serta didukung seluruh polres di wilayah hukum Sulteng. "Tim
pengejaran dibagi menjadi empat sesuai dengan jumlah tersangka yang menjadi
buronan polisi," ujarnya.
Jemaat Gereja Effatha Palu diberondong dengan senjata otomatis oleh seorang tidak
dikenal pada Minggu malam (18/7) sekitar pukul 19.00 Wita saat sedang menjalankan
ibadah kebaktian dipimpin Pendeta Susianti Tinulele
Pelaku penembakan yang memasuki halaman gereja, setelah sebelumnya menodong
satpam, langsung melepas tembakan ke arah dalam gereja yang saat itu pintu dalam
keadaan terbuka.
Lebih seratus jemaat berhamburan keluar menyelamatkan diri melalui pintu samping
gereja itu. Pendeta Susianti Tinulele tewas di tempat dan empat jemaat lainnya
menderita luka serius.
Korban luka tembak yang kini masih dirawat di RSU Budi Agung Farid Melingko (15)
luka pada pinggul menembus perut, Krismedianto (18) luka pada lutut kiri tembus,
dan Lustianti Ampo (15) luka di bagian paha kiri.
Sementara korban Desrianti (17) yang menderita luka tembak di bagian pelipis kiri
tembus mata yang sebelumnya dirawat di RSU Bala Keselamatan Palu telah dirujuk
ke RS Angkatan Laut Dr. Ramelan di Surabaya.
Insiden penembakan juga terjadi di penghujun Mei 2004 dengan Korban Jaksa Fery
Silalahi, korban ditembak oleh orang tidak dikenal di atas mobilnya saat dalam
perjalanan pulang ke rumah setelah mengikuti ibadah kebaktian.
Aksi brutal penembakan juga dialami oleh jemaat Gereja Protestan di Maranda
Kecamatan Poso Pesisir saat melaksanakan ibadah malam Paskah, seorang
pendeta tewas dan beberapa jemaat lainnya mengalami luka tembak dalam insiden
medio April 2004 itu. (Ant/O-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|