Rakyat Merdeka, 25 Mei 2004
Presiden Pulang, Ambon Diguncang Bom
Jakarta RM. Untunglah Mega tidak terlalu lama di Ambon. Kalau saja ia bertahan
lebih lama di sana, pasti menimbulkan kegoncangan. Bagaimana tidak, bom berdaya
ledak tinggi ternyata terus mengintai sebelum dan sesudah kunjungan Presiden Mega
ke Ambon, Sabtu (22/5) lalu.
Gawatnya, pasca kunjungan Mega kemarin pagi, satu bom meledak di Desa Latta,
Bagualla. Sedang satu bom lainnya ditemukan di Batu Merah. Padahal, sehari
sebelum Mega tiba di Ambon, dua pria yang diduga bakal meledakkan bom sudah
dibekuk polisi di sekitar Lapangan Tanah Kecil, Talake. Diduga bom-bom itu memang
dirancang untuk mengintai Mega.
Bom yang diledakkan pihak yang tak bertanggungjawab itu membuat satu warga luka
berat dan empat lainnya luka ringan. Korban kini dirawat di RS TNI AL Halong. ''Bom
meledak pukul 10.30 WIT,'' kata Direktur Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda
Maluku Kombes Usman Nasution yang dihubungi RM lewat telepon selulernya.
Satu korban yang mengalami luka berat bernama Yodi Mataheru, warga Halong Baru.
Korban mengalami luka di sekujur tubuh lantaran kena pecahan bom. Tubuh korban
nyaris gosong dan terpaksa dirawat intensif di RS. TNI AL Halong Baru.
Dikatakan, begitu insiden peledakan terjadi, Polda Maluku langsung menerjunkan
Satuan Gegana untuk menyisir lokasi peledakan. Namun, belum diketahui jenis bom
dan siapa pelakunya. "Yang pasti, mereka adalah orang-orang yang tidak
menginginkan situasi Ambon kembali kondusif," tudingnya.
Sementara dari kawasan Batu Merah, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease AKBP
Leonidad Braskan menginformasikan, menyusul insiden peledakan di Latta,
jajarannya juga menemukan bom lain. Hanya saja, bom yang ditemukan di kawasan
Batu Merah sekitar pukul 11.00 WIT ini, belum sempat meledak. Ketika dihubungi
RM, Leonidad menyatakan, selain masih menelusuri jenis bom, polisi juga masih
menghimpun keterangan saksi.
Diharapkan dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan di Polres Pulau Ambon dan
Pulau Lease, Ambon, polisi bisa segera mengidentifikasi siapa pemilik bom tersebut.
Senada dengan Direskrim Polda Maluku, Leonidad bilang, "Ledakan bom di Desa
Latta dan penemuan bom di Batu Merah merupakan bagian provokasi yang dilakukan
orang tak bertanggungjawab guna menimbulkan kekacauan di Ambon."
Selebihnya, Leonidad mengakui, upaya menciptakan situasi Ambon yang kondusif
sudah dilakukan secara terus menerus. Namun demikian, situasi keamanan di
Ambon belum bisa dikatakan pulih benar. Karena itu, polisi dan jajaran keamanan dari
TNI masih terus berusaha maksimal untuk menjaga stabilitas keamanan. Disamping
personil keamanan, diharapkan semua komponen masyarakat, tokoh-tokoh agama
serta pemimpin-pemimpin daerah juga ikut membantu menciptakan situasi yang
kondusif.
Ketika disinggung soal bom pra kedatangan Mega, Usman Nasution bilang, pihak
kepolisian dan TNI memang sempat menemukan dua pria yang memiliki bom rakitan.
Keduanya ditangkap dan kini diproses di Polres Ambon. Diduga, kedua pria itu
memang ingin meledakkan bom saat kedatangan Presiden Megawati ke Ambon.
(GPG)
@ 2003 Rakyat Merdeka.Com All Rights Reserved
|