Republika, Selasa, 22 Juni 2004
RMS Didanai Pihak Luar Negeri
(Kalo cuma asal tuduh itu gampang, anak kecil pun bisa)
Laporan : kir
AMBON -- Front Kedaulatan Maluku (FKM)/Republik Maluku Selatan (RMS) selama
melakukan kegiatan separatis di Maluku ternyata mendapatt bantuan dana dari pihak
luar negeri. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya sejumlah arsip adiministrasi dan
anggaran dana FKM/RMS, saat aparat Polda Maluku melakukan penggrebekan di
kediaman Pimpinan FKM/RMS dr Alex Manuputty, di kawasan Kudamati, Ahad (20/6)
sekitar pukul 21.00 WIT.
Kapolda Maluku Brigjen Polisi Aditya Warman yang ditemui di ruang kerjanya, Senin
(21/6) mengakui hal tersebut. Namun, Kapolda enggan menyebutkan pihak luar mana
yang menjadi donatur bagi FKM/RMS di Maluku.
''Dalam penggerebekan di rumah Alex, kita temukan beberapa dokumen administrasi
dan anggaran dana. Semuanya itu menjadi tambahan bukti untuk menumpas RMS
dari Maluku,'' ungkap Kapolda.
Selain menyita sejumlah dokumen penting FKM/RMS, polisi juga menahan empat
orang yang saat penggerebekan berada di dalam rumah dr Alex. Keempat orang yang
diduga pengikut FKM/RMS itu kini diamankan di Mapolda Maluku dan menjalani
pemeriksaan intensif. Kapolda menyatakan, penggrebekan yang dilakukan di rumah
pimpinan eksekutif RMS itu, dimaksudkan untuk mencari menantu Alex yang juga
anggota polisi, Briptu Andre Kakisina.
Andre yang hingga kini masih berstatus anggota Polres Maluku Tenggara, diduga
terlibat kegiatan makar separatis RMS di Maluku. ''Hasil penggerebekan, Andre tidak
ditemui, tapi pengejaran tetap kita lakukan,'' katanya. Hingga senin pagi (21/6), aparat
kepolisian masih tetap berjaga di sekitar rumah Alex. Bahkan, warga sekitar
menyebutkan, saat polisi berhasil menguasai kediaman Alex malam hari, terdengar
satu kali bunyi tembakan.
Kapolda juga menyebutkan, dengan ditangkapnya empat orang yang diduga pengikut
RMS di kediaman Alex, maka hingga kini pengikut RMS yang berhasil diamankan
sejak konflik 25 April sebanyak 70 orang lebih. Sementara itu, aksi penembakan
gelap kembali terjadi di Ambon Ahad (20/6) sekitar pukul 10.00 WIT. Kali ini lokasi
penembakan bukan terjadi di tengah kota, namun terjadi di tengah hutan antara Desa
Rutong dengan Air Kuning Kecamatan Sirimau.
Tembakan misterius itu mengenai kepala bagian kiri La Jirati (30) warga kawasan Air
Kuning, Desa Batumerah. Korban saat ini masih dalam keadaan kritis dan dalam
perawatan tim medis.
© 2003 Hak Cipta oleh Republika Online.
|