Republika, Sabtu, 29 Mei 2004
Teror Kantong Kresek Melanda Ambon
Laporan : kir
Warga Ambon, Maluku, saat ini resah. Dalam dua pekan terakhir, teror bom melanda
kota itu tanpa henti-hentinya. Bom-bom itu dua di antaranya meledak dan memakan
korban pada Ahad dan Selasa lalu. Jumat (28/5), bom ditemukan di lokasi yang
berbeda. Namun, semuanya berhasil diamankan tim Jihandak Polda Maluku. Yang
menarik, bom tersebut selalu dibungkus dengan kantong kresek hitam. Entah alasan
apa, si peneror itu selalu menggunakan kantong kresek hitam untuk menyimpan
bomnya. Gara-gara bom dalam kantong kresek hitam ini, pada Kamis (27/5) malam,
ketegangan sempat terjadi di kawasan Tugu Trikora. Ketegangan dipicu oleh dua
ledakan bom di belakang Masjid An Nur, sekitar pukul 20.30 WIT. Massa dalam
jumlah besar langsung bergerak ke lokasi. Aparat keamanan langsung melakukan
penyekatan di wilayah perbatasan Muslim-Kristen itu.
Dua unit panser langsung ditempatkan di tengah jalan untuk menutup jalan.
Bentrokan di kawasan rawan itu pun dapat dihindari. Kapolres Ambon AKBP, Lenidas
Braksan, dan Komandan Kodim 1504, Letkol Aang Suharlan, terlihat bersitegang
dengan massa yang menuntut dicarinya peledak bom itu. Warga menilai bom
dilemparkan oleh warga Kristen, sehingga mereka marah. Setelah melakukan
pendekatan, massa pun baru bubar sekitar pukul 00.00WIT. Kapolres ketika
dihubungi pers tidak bersedia menyebutkan asal dan jenis bom yang meledak itu.
Sementara itu, sepanjang Jumat (28/5) kemarin, tim Jihandak Polda Maluku berhasil
menjinakkan benda yang dibungkus kantong kresek hitam yang diduga bom di tiga
lokasi yang berbeda, yakni di Lorong Kudamati, Nusaniwe, Ambon.
Bom kedua ditemukan di depan rumah Bripda Pol Zeth Katmaiyer, anggota Polsek
Nusaniwe, yang berlokasi di belakang Kantor Imigrasi Kelas I Ambon, Jl Dokter
Kayadaoe, Kecamatan Nusaniwe. Ny Evy (25), seorang saksi mata mengungkapkan,
sekitar pukul 11.30 WIT, ketika ia akan menidurkan anaknya, tiba-tiba mendengar
suara orang yang mendatangi rumahnya dengan menggunakan sepeda motor, tapi ia
tidak sempat melihat orang yang tak dikenal dan jenis motor yang dikendarainya.
''Ketika saya membuka pintu, sudah ada satu buah kantong kresek berwarna hitam
yang didalamnya terdapat satu kaleng biskut,'' katanya. Teringat insiden sebelumnya,
ia pun berteriak ada bom di rumahnya.
Warga setempat lansung melaporkan temuannya itu ke Polda Maluku. Tak lama
kemudian, tim Jihandak datang membawa barang yang mencurigakan itu. Kapolsek
Nusaniwe John Alvin Sapulete kepada pers mengakui, adanya penemuan satu buah
bom yang ditempatkan di depan rumah anak buahnya itu. Namun, pada pukul 13.00
WIT, dirinya bersama dengan piket Intel Polda Maluku, langsung menuju TKP,
beberapa menit kemudian tim Gegana tiba di TKP dan mengamankan kaleng biskut
itu. Kemarin, juga ditemukan sebuah bom yang dibungkus dengan kantong kresek
berwarna hitam di dalam sebuah mobil DE 9625, yang diparkir di depan kantor PLN
Wilatah IX Maluku dan Maluku Utara. Mobil tersebut, kini sudah diamankan di
Mapolda Maluku.
© 2003 Hak Cipta oleh Republika Online.
|