The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jum'at, 11 Juni 2004

Polisi Usut Pelaku Upaya Pembakaran Gereja Santo Yusuf

Yogyakarta, Sinar Harapan - Aparat kepolisian mengusut pelaku upaya pembakaran dengan menggunakan dua bom molotov yang dilemparkan di pintu masuk Gereja Santo Yusuf di Dusun Gatak (bukan Gatra seperti berita kemarin-red), Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta, Rabu (9/6).

"Hingga kini kami masih menyelediki dan belum mengetahui apakah ini ada kaitannya dengan kampanye pemilihan presiden. Kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan kerusuhan antar umat beragama," tegas Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Brigjen Sudirman di Yogya, Kamis (10/6) siang.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anastasia Surajilah, petugas Gereja Santo Yusuf yang ditemui SH, secara terpisah.

"Tak ada konflik dengan siapapun. Kami di sini tak punya musuh," ungkapnya. Menurut Anastasia Surajilah, sejak gereja ini dibangun tahun 1981 semua berjalan lancar tak ada keluhan dari penduduk sekitar. Begitu pula ketika direnovasi pada tahun 2002 lalu. Gereja yang berukuran 8 X 26 meter itu biasanya dipakai untuk ibadat pada Jumat malam dan hari Minggu. "Jumlah jemaatnya kira-kira 1000 orang. Kalau sedang ada misa jemaatnya meluap hingga sampai pelataran," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengaku belum mendengar peristiwa ini. Namun HB X mengimbau agar masyarakat tenang. "Saya berharap masyarakat Yogyakarta jangan terprovokasi. Kalau masyarakat tidak menangapinya ekses-ekses negatif dari provokasi tersebut tentu tidak akan muncul," katanya.

Bom Molotov

Seperti telah diberitakan, Gereja Santo Yusuf ini nyaris terbakar akibat lemparan dua bom molotov, yang diperkirakan dilakukan pada Rabu (9/5) pagi pukul 03.00 WIB. Dua buah bom molotov yang memakai botol warna hijau dan putih ini sempat meledak dan menyalakan api. Hal ini terlihat di depan pintu masuk itu terdapat bekas ceceran pecahan botol warna hijau dan bekas minyak yang masih menempel di lantai.

Tampak pintu masuk yang terbuat dari kayu yang sebelah kiri berwarna hitam terkena jilatan api. Dan di tembok sebelah kanan juga berwarna hitam terkena jilatan api akibat bom molotov dengan menggunakan botol putih. "Kami perkirakan peristiwa itu terjadi pukul 03.00. Karena beberapa tetangga di sini ada yang mendengar suara dak sebanyak dua kali.

Namun mereka tak keluar karena masih gelap. Saya sendiri tak tahu, padahal saya mematikan lampu gereja pada pukul 04.00. Tapi kebetulan saya lewat belakang, jadi tak tahu," kata Anastasia Surajilah.

Anastasia Surajilah baru tahu ketika pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00, pergi ke gereja karena ada kegiatan arisan ibu-ibu warga gereja. "Ketika saya lewat muka, baru tahu. Kami lantas lapor kepada aparat desa yang kemudian dilanjutkan lapor ke polisi. Kami juga minta semua orang tidak menginjak tempat kejadian perkara," ungkapnya lagi. (yuk)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044