The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jum'at, 11 Juni 2004

Terkait Teror Bom di Ambon Gubernur Maluku Bantah Beri Ponsel buat Saksi

Ambon, Sinar Harapan - Gubernur Maluku Karel Ralahalu membantah memberikan telepon seluler (ponsel) buat salah seorang saksi aksi teror, isu, peledakan bom maupun pembakaran rumah penduduk saat konflik di kawasan Waringin, Talake, dan Batu Gantung, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, yang juga Deklarator Pertemuan Perdamaian Maluku di Malino, Femmy Souisa, menyusul insiden yang dipicu peringatan HUT ke-54 separatis RMS dan demo ke Mapolda Maluku, 25 April.

"Saya tidak pernah memberikan ponsel kepada orang tersebut. Mau diberikan kapan dan di mana? Orangnya saja baru dilihat saat penayangan TVRI stasiun Maluku dan Maluku Utara beberapa hari lalu," jelas Ralahalu kepada SH di Ambon Jumat (11/6).

Femmy Souisa kini kembali menjalani pemeriksaan di Polda Maluku sehubungan tuduhan dari kelompok Donald Halattu dan Ronny Rijolly bahwa bersangkutan yang menyuruh membakar sejumlah rumah penduduk di Waringin, Talake, dan Batu Gantung serta aksi teror, isu dan peledakan bom di Ambon dengan diawali di Desa Halong Baru, Kecamatan Baguala, Minggu (23/5) pagi.

Gubernur pun membantah ditelepon melalui ponsel oleh Femmy Souisa saat insiden di Waringin dengan sebutan "bos". "Tolong dicatat, saya tidak pernah ditelepon Femmy Souisa maupun meneleponnya. Saat itu yang mengendalikan aparat keamanan adalah Kapolda Maluku sehingga pernyataan itu sudah merupakan pencemaran nama baik," tandasnya.

Ralahalu mengaku telah meminta Kapolda Maluku Brigjen Pol. Aditya Warman untuk menyidik Femmy Souisa guna mempertangggungjawabkan pernyataannya yang menyudutkan dan mencemarkan nama baiknya.

Ralahalu juga mengingatkan warga agar tidak mudah terprovokasi hasil pengungkapan Polda Maluku mengenai siapa sesungguhnya "dalang" aksi teror, isu, maupun peledakkan bom di kota Ambon, Minggu (23/5), sehingga dua luka parah dan lima lainnya rawat jalan.

"Marilah kita pelihara situasi keamanan yang semakin terkendali dengan tidak mudah terprovokasi pengungkapan siapa dalang aksi tersebut dan menyerahkannya kepada aparat keamanan untuk menangani sebagai rangkaian dari konflik baru 25 April lalu," harapnya.

Sementara itu, Kapolda Maluku Brigjen Pol. Aditya Warman secara terpisah menegaskan pemeriksaan sejumlah orang terkait kasus itu masih sebatas saksi dan belum ada yang mengarah sebagai tersangka.

Polda Maluku masih meminta keterangan dari dua kelompok terkait aksi teror, isu dan peledakkan bom serta pembakaran rumah penduduk di kawasan Waringin dan Batu Gantung, Kecamatan Nusaniwe. (izc)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044