The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 22 Juli 2004

Komisi I DPR: Potensi Konflik Masih Ada, Anggaran Pemulihan Belum Turun

Ambon, Sinar Harapan

Anggota Komisi I DPR, Permadi SH menilai Provinsi Maluku masih menyimpan sejumlah potensi konflik yang sewaktu-waktu dapat pecah menjadi lebih besar. Demikian Permadi kepada SH di Ambon Rabu (21/7).

Permadi bersama sejumlah anggota Komisi I DPR lainnya dipimpin Ketua Tim, Franklyn Kayhattu berada di Ambon dalam rangkaian kunjungan kerja selama tiga hari guna mengetahui situasi dan kondisi keamanan di Maluku pascatragedi kemanusiaan 19 Januari 1999 maupun konflik kedua yang dipicu perayaan HUT organisasi terlarang Republik Maluku Selatan (RMS), 25 April lalu.

Sementara Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR, Drs.H. Arief Mudatsir Mandan,M.Si mengungkapkan, ia memandang perlu sekiranya keadaan semakin mendesak Menteri Keuangan diharapkan dapat memutuskan penggunaan dana cadangan Rp 2 triliun - Rp 3 trilun untuk mendukung program pemulihan di Maluku.

Ini karena pemerintah masih mencari pos maupun mata anggaran yang memungkinkan untuk mendapatkan Dana Inpres Khusus yang telah diputuskan bagi pemulihan Maluku pascakonflik Januari 1999 sebesar Rp 1,002 triliun untuk 2004.

"Kami sudah berulang kali mengingatkan Menteri Keuangan, namun karena keterbatasan dana maka realisasi Inpres No 06/2003 tanggal 21 September 2003 hingga kini belum bisa diwujudkan," jelas Arief Mudatsir Mandan yang berkunjung ke Ambon bersama Tim Komisi I DPR.

Permadi yang juga fungsionaris DPP PDI Perjuangan itu pun memaparkan sejumlah indikator yang bisa dijadikan acuan potensi konflik di Maluku, di antaranya kemandekan dan keterpurukan ekonomi, tingginya angka pengangguran, serta banyaknya premanisme.

Selain itu, menurutnya penanganan masalah pengungsi yang belum tuntas di mana sedikitnya 36.000 Kepala Keluara (KK) belum dikembalikan ke tempat asalnya, di samping oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang bertindak sebagai provokator.

"Persoalan inilah yang jika disulut sedikit saja akan meledak kembali, apalagi masyarakat masih rentan terhadap berbagai isu yang belum tentu tingkat kebenarannya," jelasnya.

Pihak komisi I DPR, jelas Permadi, akan menyampaikan berbagai temuan serta masukkan yang diperolehnya di Maluku kepada pihak-pihak berkompeten, terutama menteri-menteri terkait, sekembalinya ke Jakarta, sehingga penanganan konflik multidimensi itu dapat dituntaskan. (izc)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044