SUARA PEMBARUAN DAILY, 31 Mei 2004
Polres Bogor Usut Perusakan Gereja
BOGOR - Polres Bogor hingga Minggu (30/5) petang masih mengusut kasus
perusakan gereja yang berada di dalam areal PT Veri Semopil, Desa Tlajung Udik RT
02/09, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Gereja itu pada Sabtu (29/5)
malam, dirusak sekitar 100 orang.
Gereja yang masih belum jadi itu dirubuhkan, rata dengan tanah. Meskipun tidak ada
korban jiwa akibat peristiwa itu, Sibarani, pemilik gereja itu, menderita kerugian
puluhan juta. Sementara itu, di lokasi gereja kini terlihat penjagaan ketat dari petugas
Polsek Gunung Putri dan Polres Bogor. Sejauh ini baru seorang warga dan dua orang
satpam yang mengetahui kejadian itu yang sudah dimintai keterangannya oleh
petugas.
Kasat Reskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Ferdy Sambo saat dihubungi
membenarkan pihaknya telah mendapat laporan mengenai aksi perusakan terhadap
tempat beribadah dari Polsek Gunung Putri. Menurut Ferdy, kasus itu kini masih
dalam pengusutan polisi.
"Kami masih mencari aktor intelektualnya di balik aksi tersebut. Sejauh ini kami
masih mengumpulkan data lebih dulu. Di sisi lain, saya sangat prihatin melihat
kejadian itu. Semestinya sebelum niat itu dilakukan, masyarakat setempat
melakukan musyawarah lebih dulu dengan pemilik gereja, hingga mendapatkan solusi
yang terbaik," ujar Ferdy.
Keterangan yang diperoleh Pembaruan menyebutkan, aksi perusakaan tempat
peribadatan itu terjadi pada pukul 20.00. Diduga aksi itu sebelumnya sudah
direncanakan. Sejak pukul 20.00 terlihat warga, yang kebanyakan pemuda, sudah
mulai berkumpul. Massa bergerak menuju lokasi gereja di areal PT Veri Semopil.
Ketika massa bergerak ke lokasi yang dituju, tidak seorang pun terlihat membawa
senjata, baik senjata tumpul maupun senjata tajam. Setiba di lokasi, massa
memaksa masuk ke areal PT Veri Semopil, namun niat itu sempat dihalang-halangi
dua satpam, yakni Raiman (50) dan Jaeni (38), yang kebetulan ditugasi menjaga
lokasi pabrik.
Karena jumlah massa yang banyak dan terlihat sangat emosional, akhirnya kedua
satpam itu tidak kuasa membendungnya. Mereka dibiarkan masuk ke areal pabrik,
dan massa bergerak menuju gereja yang kondisinya masih setengah jadi ini. Tanpa
dikomando lagi, massa dengan membabi buta merusak dan merubuhkan dinding
gereja. (126)
Last modified: 31/5/04
|