The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Suara Maluku


Suara Maluku, Jumat, 13 Agustus 2004

Polda bikin rekonstruksi pembakaran rumah warga Kristen di Batu Gantung

Ambon - Tim Polda Maluku di pimpin Ipda Laurens Werluka dibantu empat stafnya maing-masing Aipda Jonas Latuheru, Brigadir Katipana dan A. Luhukay dari Reserse Polda, kamis (12/8) pukul 10.000 Wit kematin, melakukan rekonstruksi berkaiatan dengan aksi pembakaran sejumlah rumah penduduk di kawasan Batu gantung- Waringin, yang terjadi empat hari setelah peristiwa 25 april 2004

Rekomendasi ini menghadirkan pelaku utama Donald Halattu warga batugantung, Nusaniwe, Kota Ambon yang melakukan aksi pembakarn rumah-rumah penduduk tersebut.

Sesuai peragaan, aksi pembakaran ini dimulai dengan menyediakan bensin yang diisi dalam puluhan botol air mineral aqua ukuran sedang yang dilkukan di mulut gang samping Apotek Pelita. Setelah itu , sambil berjalan setengan jongkok dan mengendap-ngendap sekitar 75 meter dari mulut gang, pelaku kemudian menyiram salah satu dari dua botol berisi bensin kerumah pertama milik Almarhum Pdt. Ajawaila yang telah kosong ditinggal penghuninya dan membakarnya.

Aksi yang sama juga dilakukan pada rumah sebelahnya . tindakan ini dilakukan berulang kali. Setiap selesai menyiram bensin dan membakar rumah-rumah tersebut, pelaku Donald Halattu ke mulut gang untuk mengambil bensin yang sudah diisi dalam botol aqua lainnya, kemudian berlari setengah jongkok sambil mengendap dan pergi lagi untuk membakar sasaran lainhnya.

Setelah membakar rumah penduduk, pelaku beralih ke sasaran lain. Sesuai rekonstruksi tindakan ini dilakukan atas perintah pelaku lainnya, Ronald (Ronny) Rijoly, yang juga warga Batu Gantung pegawai PT PLN persero Cabang Ambon yang kini Buron. Untuk membakar sasaran demi sasaran sesuai penjelasan Donald Halattu kepada Koran ini, dilakukannnya atas perintah dan petunjuk Ronny Rijoly "Beta dapat perintah dari Ronny untuk bakar rumah-rumah Warga Kristen" ungkapnya di sela sela pelaksanaan Rekonstruksi.

Donald Halattu kemudian meneruskan rekonstruksi pembakaran rumah-rumah penduduk lainnya yang berada pada gang berikutnya yang masih dalam kawasan Gantung Waringin. Aksi kedua ini dilancarkan pada sasaran rumah-rumah warga Kristen yang jaraknya sekitar puluhan meter dari lokasi awal.

Pada aksi kedua ini rumah pertama yang menjadi sasasarn adalah rumah assisten I Sekda maluku, Drs. J. Apituley, yang saat itu sedang disewa dan dijadikn Toko serta usaha Fotocopi. Selesai membakar ruamh. Apituley yang berlantai tiga ini, atas perintah Ronny Rijoly pelaku kembali mengambil botol aqua lainnya yang telah berisi bensin untuk membakar rumah - rumah lainnya yang ada di sebelah kiri dan belakang rumah keluarga Apituley. Rekonstruksi ini berjalan cepat sekitar 15 menit.

Rekonstruksi yang sebelumnya tidak diketahui masayarakat, dalam waktu singkat sudah dibanjiri oleh masyarakat yang kebetulan baru mengetahui kalau sedang ada pelaksanaan rekonstruksi tersebut.

Selain ingin melihat peragaan Donald Halattu dalam membakar rumah Warga Kristen di batu Gantung Waringin dan sekitarnya, masyarakat juga ingin melihat dan mengenal wajah pelaku.

Masyarakat yang melihat rekonstruksi ini ramai-ramaipun ingin menjadi saksi dan mengatakan apa yang diperagakan Donald Halattu sama dengan yang dialaminya.

Beberapa anggota masyarakat yang nampak geram dan marah atas kejahatan yang dibuat ini, dengan sinis menyampauikan selamat kepada pelaku Donald halattu yang disebut sebagai "pahlawan" pembakar rumah-rumah orang Kristen.

"Selamat lai nyong ose, su baker katong pung rumah" teriak masyarakat menyindir dengan dialek Ambon, saat melihat pelaku yang terus dikawal polisi.

Ada pula masyarakat yang emosional meminta kepada aparat untuk menghukum seberat-beratnya pelaku pembakaran dan segera menangkap pelaku lainnya Ronny Rijoly yang telah melarikan diri ke luar Maluku.

Nampak hadir pula dalam rekonstruksi ini, salah satu tokoh gross root yakni Pemmy Soissa yang selama ini disoroti bahkan dituding oleh berbagai pihak dari dalam maupun luar Maluku, sebagai actor pembakaran rumah rumah orang Kristen (SM-08)

Skenario bakar gereja Rehoboth dan pemukiman Kristen agar terjadi intervensi

Ambon. Dari rekonstruksi yang dilakukan tersangka pelaku pembakaran pemukiman Kristen di kawasan batu Gantung Waringin, dan penjelasan tersangka Donald Hallatu pada tempat kejadian perkara (TKP) ternyata ada scenario besar yang dirancang untuk membakar Gereja Rehoboth dan pemukiman warga Kristen agar terjadi intervensi international.

"Mereka men-setting sebuah scenario besar dengan harapan akan ada intervensi international. Karena kalau gereja Rehoboth dan pemukiman Kristen habis dibakar akan terjadi Opini besar, dan ini diskenariokan oleh FKM-RMS", tegas Emang Nikijuluw tokoh grass root kepada Koran ini, Kamis (12/8).

Dari rekonstruksi ini, Donald Hallatu dan kawan-kawan men-setting keadaan seakan-akan pembakaran yang diawali dari rumah almarhum Pdt. Ajawaila yang letaknya sekitar 75 meter dari mulut gang di jalan Dr. Siwabessy atau tepatnya di depan Gereja Rehoboth.

Donald Hallatu dkk yang melakukan pembakaran atas perintah dan petunjuk Ronny Rijoly dan menciptakan kondisi seakan-akan pembakaran itu dilakukan oleh pihak musuh.

Dari rekonstruksi yang turut disaksikan warga Batu Gantung yang rumahnya terbakar, scenario untuk membakar habis pemukiman Kristen untuk membuat opini besar sehingga mengundang perhatian international.

Donald Hallatu dkk gagal menyeberang ke jalan dimana ada Gereja Rehoboth, karena tidak ada peluang disana, sehingga botol-botol aqua berisi bensin yang sudah disiapkan, ditinggalkan begitu saja di samping rumah keluarga Wattimena.

Nikijuluw juga menandaskan agar tersangka lainnya, Ronny Rijoly yang kini kabur segera dimasukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kalau Ronny Rijoly ditangkap akan terungkap semua kegiatan 25 April dan siapa dibaliknya pasti akan terungkap. Ini yang kami harapkan", ujar Nikijuluw.

Menurutnya, Donald Hallatu yang kini ditahan dan menjadi tersangka terlalu muda dan lugu sehingga tidak mengerti apa yang dia lakukan. Untuk itu orang-orang yang berada dibaliknya harus segera ditangkap. Selain itu, tambahnya, akibat peristiwa 25 April ini, Pemmy Souisa dkk telah dipojokan terutama lewat pemberitaan di media massa, baik elektronik maupun cetak.

Nikijuluw mengatakan, walau dipojokan, pihaknya tetap menahan diri, dan terus mendorong ke arah penegakan hukum. "Katong tidak mau melakukan tindakan apapun, walau terus dipojokan. Karena kalau katong lakukan akan terjadi hal-hal anarkis. Ini tidak menguntungkan untuk proses penegakan hukum", tandasnya.

Dikatakan, selama ini pihaknya terus berupaya untuk menahan diri sambil berharap polisi terus maju melakukan proses hukum. Bahkan tuntutan pemulihan nama baik juga sudah disampaikan kepada polisi. Kapolda-pun berjanji untuk melakukannya. Ia menambahkan, dari rekonstruksi ini biarlah masyarakat yang turut menilai, kejadian dan pelaku yang sebenarnya. (SM-08)
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044