TEMPO, Senin, 02 Agustus 2004 | 20:39 WIB
Ekonomi Bisnis
Inflasi Semester I 3,69 Persen
TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi selama
Januari-Juli 2004 sebesar 3,69 persen atau terjadi kenaikan indek harga konsumen
dari 113,44 pada Juni menjadi 113,88 pada bulan Juli. Sementara inflasi pada bulan
Juli saja dari 45 kota yang disurvei sebesar 0,39 persen. Kepala BPS Choiril Maksum
mengumumkan angka inflasi ini kepada pers di Jakarta, Senin (2/8).
Dari 45 kota yang disurvei, 35 kota mengalami inflasi dan sisanya deflasi. Ambon
mencatat angka inflasi paling tinggi sebesar 1,9 persen, sedangkan Mataram
mengalami deflasi terbesar sebesar 0,77 persen.
Menurut Maksum, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada seluruh
kelompok barang dan jasa pada Juli kemarin. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1 persen tapi hanya
menyumbang inflasi 0,06 persen. Disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas dan
bahan bakar sebesar 0,51 persen yang menyumbang inflasi paling besar, 0,14
persen. Sementara kelompok bahan makanan naik 0,43 persen, makanan jadi, rokok
dan tembakau 0,23 persen, sandang 0,21 persen, kesehatan 0,3 persen dan
transportasi dan komunikasi 0,03 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menimbulkan inflasi antara lain
kontrak rumah, ikan segar, daging ayam ras, bawang putih, minyak tanah, air minum,
dan tarif uang sekolah hingga perguruan tinggi.
Kendati pada awal Juli ada pemilihan presiden, kata Maksum, andilnya tak terlalu
signifikan terhadap angka inflasi bulan Juli. Kenaikan harga pada beberapa komoditas
dipicu oleh adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran saja.
"Mungkin ada, tapi kecil," katanya.
Bagja Hidayat - Tempo News Room
copyright TEMPO 2003
|