The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

TEMPO


TEMPO, Rabu, 07 Juli 2004 | 17:25 WIB

Jakarta

Tawuran Antar Etnis, Tiga Korban Luka

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sedikitnya tiga orang menjadi korban dalam tawuran antar etnis di Rumah Susun (Rusun) Pulomas-Pulogadung Jakarta Timur, sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (7/7). Tawuran dipicu oleh masalah pribadi antar dua orang yang berlatarbelakang etnik Ambon dan Betawi. Namun Kepala Pelayanan Pelanggan Property Pulo Mas II yang sekaligus menjadi Kepala Keamanan Mardiyanto, tidak menjelaskan nama dan identitas biang keributan.

Menurut Mardiyanto, insiden tersebut diawali keributan antara dua orang warga Ambon dan warga Betawi yang sedang bermain bilyard di Goro Kelapa Gading, yang berjarak kira-kira 200 meter dari rumah susun. Seorang Ambon mengambil tongkat bilyard yang beretnis Betawi, ketika orang Betawi itu ingin meminta stik itu kembali namun orang Ambon itu malah memukul orang Betawi.

Lalu kejadian itu dilaporkan korban ke Kantor Kepolisian Sektor Pulogadung. Akan tetapi, tidak ada tanggapan dari Polsek Pulo Gadung. "Merasa tidak ada tanggapan orang Betawi tersebut, melaporkan ke Koordinator Wilayah Forum Betawi Rempug (FBR)," kata Mardiyanto.

Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari serombongon orang dari FBR yang dipimpin Aji Mustofa datang ke rusun Pulomas. Kedatangan Aji selaku Koordinator Wilayah Timur FBR bermaksud mendamaikan kedua belah pihak. Namun, ternyata tidak rombongan Aji Mutofa saja yang datang melainkan ada rombongan FBR lainnya yang datang ke rusun Pulomas dan langsung mengamuk di Blok 11, yang merupakan tempat tinggal orang Ambon tersebut. "Rupanya orang Betawi tersebut tidak hanya melapor saja ke Koordinator Wilayahnya saja tetapi juga melapor ke anggota FBR lainnya, sehingga kemarahan mereka tidak bisa dibendung lagi," kata Mardiyanto.

Dalam tawuran tersebut, terdapat 3 korban luka-luka serius yang semuanya merupakan anggota FBR. Mereka adalah Aji Mustofa, Tarmiji, dan Burhan. Menurut Mardiyanto, dua tangan Aji Mustofa nyaris putus kena senjata tajam. Ketiganya saat ini dirawat di RSCM, RS. Cempaka Putih dan RS. Rawamangun.

Mardiyanto menambahkan pihak keamanan rumah susun pada saat kejadian tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah tawuran. Karena kedua belah pihak menggunakan senjata tajam. Orang Ambon menggunakan parang dan golok, sedangkan dari FBR menggunakan kayu dan besi. "Jadi, bukan kami tidak berani, tetapi melihat senjata yang mereka pakai, lebih baik kami segera melapor ke polisi," kata Mardiyanto. Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, polisi dari Polsek Pulo Gadung tiba ditempat kejadian dan segera mengamankan keadaan.

Masih menurut Mardiyanto, akibat tawuran itu, dua orang etnis Ambon masing Alan dan Anis diperiksa Polsek Pulo Gadung. Sedangkan, seorang Ambon lainnya yang tinggal di rusun Pulomas melarikan diri.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak Polres Jakarta Timur menurunkan tiga peleton personilnya untuk berjaga-jaga di sekitar rusun Pulomas. Hal ini berkaitan dengan beredarnya isu, akan ada serangan balik dari FBR ke rusun Pulomas.

Sementara itu, Ketua Forum Persaudaraan Antar Etnis, Harry Roboth mengatakan pihaknya sudah meminta kepada Kepala Rusun Pulomas untuk segera mempertemukan tokoh-tokoh etnis yang bertikai. Harry berjanji, akan membantu pihak rusun pulomas dalam usaha mendamaikan kedua belah pihak. "Kasian masyarakat sekitar dan penghuni rusun lainnya. Mereka jadi ketakutan dengan adanya tawuran ini. Kita harapkan masalah tidak menjadi berlarut-larut dan melebar," kata Harry saat ditemui Tempo News Room di rumah susun Pulomas. Erwin - Tempo News Room

copyright TEMPO 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044